Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muncul Empat Matahari di Kepulauan Riau, Ini Penjelasannya

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Fenomena empat matahari alias sun dogs yang terjadi di Kepuluan Riau sempat menggegerkan jagad dunia maya. (youtube.com)
Fenomena empat matahari alias sun dogs yang terjadi di Kepuluan Riau sempat menggegerkan jagad dunia maya. (youtube.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan empat matahari di Kepulauan Riau yang terekam di video dan tersebar di media sosial menjadi bahan pembicaraan di berbagai grup WhatsApp. Warga dalam video yang diduga diambil di Kepulauan Riau ini terlihat heboh menyaksikan fenomena yang tak biasa itu.

Baca juga: Sun Dogs, Fenomena Empat Matahari, Berbahayakah Bagi Mata?

Bagi mereka yang awam, mungkin melihat ini sebagai sebuah pertanda sesuatu yang tidak diinginkan. Namun, bagi para astrofisikawan, fenomena empat matahari tersebut disebut sun dogs atau parhelion. Sederhananya, fenomena ini akan memunculkan cahaya matahari tambahan.

"Sun dogs tercipta ketika cahaya matahari menembus sekumpulan lempeng kristal es berbentuk heksagonal yang tersusun secara horisontal di awan tingi (awan cirrus). Pembiasan di kristal inilah yang membelokkan cahaya dengan sudut minimal 22 derajat," demikian tertulis laman skyandtelescope.com.

Baca juga: Astronom Amatir Temukan Planet dengan Empat Matahari

Kenapa fenomena ini langka? Sebetulnya sun dogs terjadi hanya di dekat ufuk langit dan biasanya terjadi dalam kondisi atmosferik yang sangat langka. Biasanya, ada kondisi yang sangat dingin di awan tinggi di sekitar wilayah tersebut. Karena itu, fenomena ini tidak sering terjadi, terlebih di Indonesia.

Proses terbentuknya sun dogs atau parhelion ini sama dengan pembentukan pelangi. Fenomena optik ini menampakkan titik-titik terang di langit, seringnya di cincin halo di sekitar matahari yang akhirnya menimbulkan ilusi optik bagi mata kita. Cahaya matahari tambahan inilah seperti anjing-anjing yang duduk di samping tuannya, matahari. Karena itulah fenomena parhelion disebut sebagai sun dogs.

Fenomena sun dogs biasanya menciptakan "dua matahari" saja yang terbentuk di awan tinggi. Sedangkan dua "matahari" lainnya terbentuk di udara sekitar. Kondisi negara juga biasanya mempengaruhi fenomena ini. Fenomena ini pernah terjadi di Kazahkstan, Mongolia, dan Rusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Penampakan Perseus, Bayi Planet dengan 4 Matahari

Pertanyaannya, berbahayakah bagi mata? Menurut laman skyandtelescope.com, fenomena ini tidak berbahaya. Bahkan, menjadi "santapan empuk" bagi para penikmat fotografi. Terlebih, kalau fenomena sun dogs terjadi bersamaan dengan parhelic circle, yang proses pembentukannya sama seperti fenomena empat matahari. Bedanya, kalau sun dogs menembus kristal dengan posisi horisontal, parhelic circle menembus kristal yang berada pada posisi vertikal.

Parhelic circle akan membentuk garis putih melengkung menembus matahari. Fenomena ini seringnya terlihat sebagai garis yang terpotong, tapi beberapa kali juga membentuk lingkarang sempurna. Nah, kalau kedua fenomena ini terjadi sekaligus, akan jadi objek fotografi yang sangat epik.

Baca juga: Penampakan Perseus, Bayi Planet dengan 4 Matahari

Simak artikel menarik lainnya seputar sun dogs di Kepulauan Riau hanya di kanal Tekno Tempo.co.

SKYANDTELESCOP.COM | AMB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Pemalsuan Surat Tanah, Terancam Penjara 8 Tahun

8 jam lalu

Penjabat Wali Kota Tanjungpinang Hasan ditetapkan sebagai tersangka pemalsuan surat tanah, Jumat, 19 April 2024. Foto: ANTARA/Ogen
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Pemalsuan Surat Tanah, Terancam Penjara 8 Tahun

Polres Bintan menetapkan Pj Wali Kota Tanjungpinang Hasan tersangka pemalsuan dokumen


Short Term Visa Belum Rampung, Sandiaga Uno Beberkan Dampaknya

18 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi acara Batam Wonderfood & Art Ramadan, Sabtu, 31 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Short Term Visa Belum Rampung, Sandiaga Uno Beberkan Dampaknya

Kemenparekraf terus melakukan upaya agar short term visa untuk turis ke Kepri bisa diselesaikan oleh menteri terkait.


Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

30 hari lalu

Ilustrasi - Petugas gabungan dari Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara, KPH XIII Dolok Sanggul, KPH XIV Dairi dan KPH IV Toba berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Simulop, Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/WS/wsj.
Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.


Kepri Ramadhan Fair 2024 di Tanjungpinang Bakal Diresmikan Ma'ruf Amin

36 hari lalu

Wakil Presiden Maruf Amin saat berada di penyengat bersama Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad. Foto Humas Pemprov Kepri
Kepri Ramadhan Fair 2024 di Tanjungpinang Bakal Diresmikan Ma'ruf Amin

Kepulauan Riau Ramadhan Fair 2024 akan berlangsung selama 10 hari, 15 - 24 Maret. Wapres Ma'ruf Amin akan hadir membuka.


Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

43 hari lalu

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers di lingkungan Markas Besar Polri pada Rabu, 6 Maret 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.


Wakapolri Berkunjung ke Destinasi Wisata Pulau Penyengat, Warga Keluhkan Kekurangan Air Bersih

3 Februari 2024

Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Agus Andrianto mengunjungi Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Jumat, 2 Februari 2024. (Dok. Humas Pemprov Kepri)
Wakapolri Berkunjung ke Destinasi Wisata Pulau Penyengat, Warga Keluhkan Kekurangan Air Bersih

Wakapolri mengapresiasi revitalisasi untuk Pulau Penyengat sehingga pulau ini semakin cantik dan mumpuni dikunjungi wisatawan.


Gaet Turis Mancanegara, Tanjungpinang Bikin 22 Agenda Wisata

17 Januari 2024

Peserta mengikuti Final Lomba Perahu Jong dalam rangkaian Festival Pulau Penyengat yang berlangsung hingga 24 Februari mendatang, di Dermaga Kampung Bulang, Kepulauan Riau, 21 Februari 2016. ANTARA FOTO
Gaet Turis Mancanegara, Tanjungpinang Bikin 22 Agenda Wisata

Sebanyak 22 agenda pariwisata Tanjungpinang mencakup berbagai festival budaya, kuliner, silat, dan kegiatan budaya lainnya.


Soal Polemik Izin Baliho Prabowo-Gibran, Pemkot Batam Bungkam

3 Januari 2024

Beberapa turis melintas di depan ikon
Soal Polemik Izin Baliho Prabowo-Gibran, Pemkot Batam Bungkam

Pemkot Batam tak mau berkomentar soal polemik izin pemasangan baliho Prabowo-Gibran di Monumen Welcome to Batam.


Tim Prabowo-Gibran Tak Terima Baliho di Batam Diturunkan, Bawaslu: Silakan Lapor Polisi

3 Januari 2024

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Rahmat Bagja (tengah) serta dua anggotanya Lolly Suhenty dan Puadi seusai menjelaskan surat suara yang dikirimkan Panitia Pemilihan Luar Negeri Taipei kepada pemilih sebelum jadwal pengiriman tidak termasuk kategori rusak, di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 28 Desember 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun
Tim Prabowo-Gibran Tak Terima Baliho di Batam Diturunkan, Bawaslu: Silakan Lapor Polisi

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mempersilakan tim Prabowo-Gibran melaporkan pihaknya karena mencopot baliho mereka di monumen Welcome to Batam.


Wisatawan Kini Bisa Berlayar Keliling Perairan Kepri dengan Kapal Pinisi

3 Januari 2024

Wisatawan kini bisa menikmati keliling perairan Kepulauan Riau dengan kapal phinisi (Dok. Kemenparekraf)
Wisatawan Kini Bisa Berlayar Keliling Perairan Kepri dengan Kapal Pinisi

Berlayar dengan kapal pinisi jadi pilihan wisatawan dari Singapura dan Malaysia yang belum pernah merasakan live on board.