Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kontroversi Sesar Pemicu Gempa di Jakarta, Ini Kata Ahli ITB

image-gnews
Ilustrasi gempa. geo.tv
Ilustrasi gempa. geo.tv
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ibu kota provinsi di Pulau Jawa yang padat penduduk punya ancaman gempa dari sesar atau patahan sekitar, juga zona subduksi. Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya, sudah terpetakan ancaman bahaya gempanya dari pergerakan sesar sekitar. Sementara keberadaan patahan di Jakarta masih kontroversi.

Baca: Penyebab Gempa Situbondo Masih Misterius
Baca: BMKG: Gempa Situbondo dan Gempa Bangkalan Tidak Berkaitan
Baca: Gempa Situbondo Jadi Kasus Baru, Sumbernya Belum Terpetakan

Ketua Tim Pemutakhiran Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017 Masyhur Irsyam mengatakan, tim peneliti memastikan sumber-sumber gempa baru dari patahan di darat.

Di Pulau Jawa, sumber-sumber gempa baru dari patahan di darat itu umumnya berada di kawasan utara Jawa. Mulai dari Sesar Subang (M=6,5) dengan pergerakan 0,1 milimeter per tahun.

Sesar Cirebon (M=6,2-6,5) dengan pergerakan 0,5-1 milimeter per tahun, Sesar Brebes (M=6,5), Sesar Ajibarang (M=6,5), Sesar Tegal (M=6,5), Pemalang (M=6,3) dan Pekalongan (M=6,5).

Ada juga patahan yang melintasi Semarang dengan pergerakan 0,1 milimeter per tahun dengan potensi maksimal gempa bermagnitudo 6,5. Sesar Ungaran (M=6,0), Muria (M=6,2), Merapi-Merbabu (M=6,0), Rawapening (M=6,5), Purwodadi (M=6,5), Cepu (M=6,5), Blumbang (M=6,6), Waru (M=6,5).

Kemudian Patahan Surabaya (M=6,5) dengan laju pergerakan 0,05 milimeter per tahun. Ada pula tercatat sesar di Pasuruan, Probolinggo, dan Wonorejo, namun belum diketahui potensi gempa dan pergerakannya.

Sementara di Bandung ada Sesar Lembang dengan potensi gempa maksimal bermagnitude 6,9. Yogyakarta punya Sesar Opak yang pernah pecah pada 2006 dengan magnitude 5,9. Ratusan ribu rumah rusak ringan hingga ambruk, dan 5.000 orang lebih meninggal dunia.

Adapun potensi sesar di wilayah DKI Jakarta, kata Mashyur, sejauh ini baru dugaan. "Selama ini belum ada sumber gempa di bawah kaki Jakarta, belum ada bukti dan studi yang lengkap," kata ahli gempa ITB tersebut di ITB, Senin lalu.

Potensi gempa yang teridentifikasi bisa menggoyang Jakarta, kata Mashyur, berasal dari sesar sekitar dan zona subduksi. Misalnya dari perairan selatan Jawa, Sesar Besar Sumatera, atau Sesar Cimandiri dengan kekuatan gempa maksimal bermagnitude 7.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya diberitakan, menurut Badan Geologi gempa megathrust di Selat Sunda memang berpotensi berdampak ke Jakarta. Selain itu, ada dua sumber lagi.

"Yakni di patahan aktif di sekitar Jakarta dan intraslab di bawah Jakarta," kata Sri Hidayati Maret lalu saat masih menjadi Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi.

Menurut dia, sumber gempa megathrust selatan Jawa hingga ke Selat Sunda adalah yang terdekat, berjarak lebih dari 200 kilometer. "Jika terjadi gempa besar bermagnitudo 8 hingga 9,5 dari sumber itu bisa merambat ke Jakarta," kata Sri.

Meskipun intensitas gempanya menurun, kondisi endapan tanah cekungan Jakarta bisa memperbesar efek gempa atau amplifikasi. Dampaknya pada bangunan tinggi.

Berdasarkan riset terbaru peneliti di PVMBG, Cipta, wilayah DKI Jakarta tersusun atas endapan geologi kuarter. Ketebalan endapan yang tergolong terurai itu sementara diketahui maksimum 1.350 meter.

Sumber gempa kedua berada di bawah endapan cekungan Jakarta yang disebut zona intraslab. Zona itu merupakan pertemuan kerak samudera dan kerak benua dengan kedalaman umum lebih dari 90 kilometer. Meskipun kekuatan maksimumnya lebih rendah dari sumber gempa subduksi (megathrust), namun bisa berdampak kerusakan. "Terutama pada bangunan atau infrastruktur tinggi," kata Sri.

Pusat gempa ketiga dari patahan aktif di sekitar Jakarta, seperti Baribis, Cimandiri, dan Citarik. Kekuatan gempa dari sesar umumnya lebih kecil dari zona megathrust dan intraslab. Namun karena jaraknya dekat di daratan, dan pusat gempanya dangkal, kata Sri, efeknya berdampak pada bangunan rumah warga dan gedung pendek lainnya. Kekuatan maksimal gempa intraslab dan patahan masih dikaji.

Keberadaan patahan aktif di sekitar Jakarta masih jadi perdebatan para ahli dan peneliti gempa. Beberapa kejadian gempa yang sampai mengguncang Jakarta, menurut Sri, bisa menjadi petunjuk soal keberadaan sesar aktif di sekitar Jakarta.

Dia memberikan contoh ketika terjadi gempa yang sumbernya jauh tapi sampai menggoyang Jakarta, di antaranya Gempa Indramayu (2007), Gempa Tasikmalaya (2009 dan 2016), dan Gempa Lebak yang terbaru (2018). "Ini pertanda selain faktor amplifikasi tinggi, ada media perambatan gempa melalui jalur-jalur patahan aktif," kata Sri.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

5 jam lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

1 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

3 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.