Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanah Bergerak di Tangerang, PVMBG: Tidak Akan Jadi Longsor Besar

image-gnews
Retakan akibat tanah bergerak di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Foto: Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang
Retakan akibat tanah bergerak di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Foto: Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tanah bergerak di Tangerang menyebabkan jalan desa dan dinding rumah warga retak. Fenomena tersebut tepatnya terjadi di RT 04/RW 01, Kampung Kadu Sirung, Desa Kadu Sirung, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, pada Senin petang, 15 Oktober 2018.

Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Tangerang, Mungkinkah Likuifaksi?

Pengamatan Tempo di lokasi, Selasa siang, 16 Oktober 2018, retakan besar dan panjang terjadi di jalan lingkungan desa itu. Retakan sepanjang 50 meter itu memiliki lebar dan kedalaman bervariasi dari 0,5 meter hingga 1 meter.

Tanah bergerak juga menyebabkan rumah seorang penduduk retak pada bagian dinding dan lantai. Retakan cukup parah terjadi di rumah Saeni, 40 tahun. Saeni sekelurga mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang tak jauh dari rumahnya.

Baca juga: Rumah Retak Akibat Tanah Bergerak di Pagedangan, Warga Mengungsi

Meski begitu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan pergerakan tanah tersebut tidak akan berubah menjadi longsoran besar. Sebab, lerengnya tidak terlalu terjal.

"Diharapkan warga yang tinggal di daerah tersebut agar tetap waspada karena retakan bisa muncul kembali, terutama saat hujan deras," ujar Kepala PVMBG, Kasbani, dalam keterangan tertulis, Selasa, 16 Oktober 2018.

PVMBG memberikan sejumlah rekomdasi teknis. Di antaranya, yaitu retakan yang timbul akibat pergerakan tanah lambat agar segera ditimbun. Tujuannya agar air tidak masuk ke dalam rekahan dan menimbulkan longsor. Selain itu, rumah yang berada di jalur retakan sebaiknya dipindah atau diperbaiki untuk menghindari runtuhnya bangunan akibat tembok yang retak.

Baca juga: Tanah Bergerak di Tangerang, Warga Pagedangan Pan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasbani menyebut jenis gerakan tanah yang terjadi di RT 04/RW 01, Kampung Kadu Sirung, Desa Kadu Sirung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang itu adalah jenis tanah rayapan. "Jenis gerakan tanah berupa gerakan tanah lambat atau rayapan yang terjadi pada jalan dan permukiman," ujarnya.

Menurut dia, salah satu faktor penyebab gerakan tanah di daerah tersebut yakni curah hujan tinggi yang terjadi sebelum dan saat terjadi gerakan tanah. "Daerah tersebut merupakan sawah yang ditimbun untuk pemukiman dengan penataan air permukaan yang kurang baik," kata Kasbani.

Daerah tersebut merupakan dataran dengan kemiringan lereng kurang dari 10 persen. Terdapat gawir agak terjal di perbatasan rawa atau sungai dan pemukiman serta jalan. "Lokasi tanah bergerak berada pada ketinggian (elevasi) 60 meter di atas permukaan laut," ujarnya.

Mengutip Peta Geologi Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu, Kasbani mengatakan daerah di lokasi pergeseran tanah tersusun dari formasi genteng, yakni terdiri dari batuan tuf batuapung, batu pasir tufan, breksi, andesit, konglomerat, serta sisipan batu lempung tufan. "Memang karakteristik tanah di lokasi tersebut bersifat poros, berlapis, dan mudah melapuk," ujar Kasbani.

Baca juga: Tanah Bergerak di Tangerang, Ini Saran PVMB Supaya Tak Meluas

Sedangkan menurut peta potensi gerakan tanah PVMBG yang diterbitkan pada Oktober 2018, Kecamatan Pagedangan termasuk ke dalam zona gerakan tanah rendah. Menurut Kasbani, daerah ini tidak akan terjadi gerakan tanah jika tidak ada gangguan pada lereng. "Tapi gerakan tanah skala kecil bisa terjadi pada tebing lembah alur sungai," kata Kasbani. "Yang jelas tanah bergerak di Pagedangan bukan likuifaksi."

Baca juga: Begini Kronologi Fenomena Tanah Bergerak di Tangerang

Simak kabar terbaru seputar tanah bergerak di Tangerang hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

4 jam lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

21 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.


Pantau Intens Gunung Awu, Badan Geologi: Kami Tidak Menyangka Gunung Ruang Erupsi Lebih Dulu

21 jam lalu

Puncak Gunung Awu di Sangihe,  Sulawesi Utara, tertutup awan pada Sabtu 27 Agustus 2022 . Gunung api paling utara di Indonesia ini diturunkan status aktivitasnya ke level II atau Waspada. ANTARA/Jerusalem Mendalora.
Pantau Intens Gunung Awu, Badan Geologi: Kami Tidak Menyangka Gunung Ruang Erupsi Lebih Dulu

Gunung Awu letaknya berdekatan dengan Gunung Ruang.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

22 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

23 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.


Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

1 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara menyebabkan sejumlah penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan, peringatan dini tsunami dan hujan kerikil.


Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

1 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.


Status Gunung Ruang Naik jadi Awas, Masyarakat Harus Mengungsi dalam Radius 6 Kilometer

1 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Status Gunung Ruang Naik jadi Awas, Masyarakat Harus Mengungsi dalam Radius 6 Kilometer

PVMBG menaikkan status Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara menjadi level IV, dan merekomendasikan tak ada aktivitas masyarakat dalam radius 6 kilometer.


Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas

1 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas

Erupsi Gunung Ruang terus terjadi sepanjang hari ini dengan tinggi kolom letusan yang semakin tinggi. Masyarakat diminta waspada tsunami.


PVMBG: Status Gunung Awu di Sulawesi Utara Naik Menjadi Siaga

2 hari lalu

Puncak Gunung Awu di Sangihe,  Sulawesi Utara, tertutup awan pada Sabtu 27 Agustus 2022 . Gunung api paling utara di Indonesia ini diturunkan status aktivitasnya ke level II atau Waspada. ANTARA/Jerusalem Mendalora.
PVMBG: Status Gunung Awu di Sulawesi Utara Naik Menjadi Siaga

Pengunjung atau wisatawan diminta tidak memasuki serta tidak beraktivitas di dalam wilayah radius lima kilometer dari pusat kawah Gunung Awu.