Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset: Grup WhatsApp Bikin Perawat Baru Lebih Percaya Diri

image-gnews
Logo WhatsApp pada layar ponsel. (thenextweb.com)
Logo WhatsApp pada layar ponsel. (thenextweb.com)
Iklan

TEMPO.CO, Johannesburg - Profesor dari University of Western Cape School of Nursing Felicity Daniels dan Jennifer Chipps telah melakukan penelitian dan mengungkap bahwa pemanfaatan grup WhatsApp telah membuat para perawat bekerja lebih baik dan percaya diri.

Baca: WhatsApp Perbarui Fitur Hapus untuk Semua Orang
Baca: Iklan Status WhatsApp Bakal Hadir di Android, Bagaimana iOS?
Baca: Segera Back Up Data WhatsApp Secara Manual, Ini Sebabnya

"Menjadi perawat praktik bukanlah hal yang mudah, meskipun pelatihan dilakukan oleh siswa perawat, transisi ke praktik bisa mengasyikkan, tapi juga menantang dan traumatis. Dan waktu tambahan sangat penting membantu perawat beradaptasi dengan peran baru mereka, satu cara efektif untuk menemukan dukungan itu adalah melalui WhatsApp," ujar Daniels, seperti dilansir laman Iol.co.za, Senin, 15 Oktober 2018.

Mereka melakukan studi eksplorasi yang berfokus pada pengalaman perawat baru tentang dukungan grup WhatsApp. Sebanyak 63 perawat yang baru lulus dalam pengabdian masyarakat dipilih, lalu dibagi menjadi kelompok pedesaan dan perkotaan. Mereka berpartisipasi dalam kelompok dukungan tiga bulan berdasarkan kebutuhan yang teridentifikasi.

Menurut Daniels, studi ini menunjukkan efek positif menggunakan grup WhatsApp yang dimoderasi dan menunjukkan beberapa tantangan. Berpartisipasi dalam grup, kata Daniels, adalah pengalaman positif bagi banyak perawat, terutama bagi mereka yang bekerja di daerah terpencil dan pedesaan. Perawat baru mungkin menghadapi berbagai tantangan.

“Tantangan seperti teori dan praktik di mana penempatan klinis mungkin memiliki alat yang lebih sedikit atau berbeda dengan apa yang digunakan perawat," tambah Daniels. "Ada juga tekanan tanggung jawab baru."

Grup-grup WhatsApp yang dimoderasi ditemukan menjadi alat yang mudah digunakan untuk memberdayakan perawat yang baru lulus. Grup tersebut akan menjadi sebuah platform untuk pembelajaran dan berbagi pengetahuan yang berpusat pada moderator, dan berbasis peer-to-peer serta untuk dukungan motivasi dan emosional.

Dalam penelitiannya, Daniels mencatat bahwa peserta mengembangkan ketahanan dan kepercayaan diri dengan terhubung ke rekan-rekan dari sekolah. Isi diskusi juga relevan dengan perkembangan pribadi dan profesional. Mereka merekomendasikan bahwa grup tersebut harus terus digunakan dalam mendukung perawat baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dengan menggunakan grup WhatsApp kemungkinan masalah tadi bisa dapat diatasi. Tantangan ini tidak terdistribusi secara merata, meskipun peserta pedesaan membutuhkan lebih banyak dukungan daripada yang di perkotaan," lanjut Daniels.

Pengalaman yang diperoleh dari intervensi pertama ini telah menginformasikan pengembangan kurikulum transisi baru berbasis WhatsApp untuk memberdayakan lulusan keperawatan baru. Program transisi online saat ini sedang diujicobakan dan akan diteliti dalam bentuk intervensi berskala lebih besar pada awal 2019.

"Tujuannya adalah untuk menciptakan komunitas praktik profesional yang terbukti mendukung perawat dalam transisi belajar ke dunia kerja menggunakan media sosial mobile, terutama di daerah pedesaan dan terpinggirkan di Afrika Selatan," ujar Chipps, dalam laman resmi University of the Western Cape.

Hal itu, kata Chipp, kemudian dapat digunakan untuk meningkatkan transisi belajar menjadi pekerja bagi perawat selama program layanan masyarakat dalam skala nasional, sehingga dapat memberikan kekuatan kesehatan masyarakat yang lebih kuat bagi negara.

Simak artikel menarik lainnya tentang pemanfaatan WhatsApp hanya di kanal Tekno Tempo.co

IOL.CO.ZA | UNIVERSITY OF THE WESTERN CAPE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

16 jam lalu

Logo WhatsApp pada layar ponsel. (thenextweb.com)
Mengapa Penggunaan Aplikasi Tidak Resmi Sebabkan Akun WhatsApp Diblokir?

Banyak dampak negatif dari menggunakan aplikasi WhatsApp tidak resmi, salah satunya adalah pemblokiran akun.


Menawarkan Banyak Fitur Menarik, Amankah Aplikasi WhatsApp Aero?

16 jam lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Menawarkan Banyak Fitur Menarik, Amankah Aplikasi WhatsApp Aero?

WhatsApp Aero adalah aplikasi modifikasi yang punya banyak fitur menarik, namun pengguna harus lebih cermat tentang keamanannya.


Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

1 hari lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

Tersangka kasus TPPO berkedok program magang di Jerman Enik Waldknig bernama lahir Enik Rutita merupakan perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur.


Cara Mengaktifkan Kode Rahasia WhatsApp untuk Menyembunyikan Pesan Penting

1 hari lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Cara Mengaktifkan Kode Rahasia WhatsApp untuk Menyembunyikan Pesan Penting

Fungsi kode rahasia ini dirancang untuk memberikan lapisan keamanan ekstra pada percakapan yang terkunci di dalam aplikasi WhatsApp.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

3 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Survei Populix: Konsumsi Internet dan Media Digital Melambung 40 Persen Selama Bulan Puasa

3 hari lalu

Foto ilustrasi jaringan internet.
Survei Populix: Konsumsi Internet dan Media Digital Melambung 40 Persen Selama Bulan Puasa

Survei Populix mencatat kebutuhan internet naik 40 persen selama bulan Ramadan. Mayoritas responden berbagi keseharian melalui Whatsap dan Instagram.


Dalam WhatsApp Versi Beta, Ada Fitur Edit Gambar dan Stiker yang Dibantu AI

3 hari lalu

Ilustrasi pengguna WhatsApp. Reuters/Dado Ruvic
Dalam WhatsApp Versi Beta, Ada Fitur Edit Gambar dan Stiker yang Dibantu AI

Whatsapp berinovasi dengan menambahkan fitur mengedit gambar dengan bantuan AI. Fitur ini telah meluncur dalam versi beta.


WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

6 hari lalu

WhatsApp bisa sematkan tiga pesan. (WhatsApp)
WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

Sebelumnya, pengguna WhatsApp hanya dapat menyematkan satu pesan di atas percakapan dengan kontak atau grup.


WhatsApp Android Bakal Segera Mendapatkan Fitur Transkripsi Pesan Suara seperti di iOS

8 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
WhatsApp Android Bakal Segera Mendapatkan Fitur Transkripsi Pesan Suara seperti di iOS

Untuk mengaktifkan transkripsi WhatsApp memerlukan unduhan sebesar 150 MB.


Cara Keluar Grup Whatsapp Tanpa Diketahui dengan Mudah

9 hari lalu

Ada cara mudah memindahkan WhatsApp ke HP baru agar data tidak hilang. Caranya yakni dengan mencadangkan data terlebih dahulu. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Cara Keluar Grup Whatsapp Tanpa Diketahui dengan Mudah

Cara keluar dari grup WA tanpa ketahuan bisa dilakukan dengan mudah. Berdasarkan update terbaru, hanya admin yang mengetahui jika anggota keluar.