Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Jenis Longsor Mengancam Saat Musim Hujan dan Gempa

image-gnews
Bahaya longsor mengancam Desa Poi dan Desa Pulu Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pasca gempa Donggala. (LIPI/Adrin Tohari)
Bahaya longsor mengancam Desa Poi dan Desa Pulu Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pasca gempa Donggala. (LIPI/Adrin Tohari)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Memasuki musim hujan dan di masa kemunculan banyak gempa kuat seperti sekarang, potensi bahaya longsor kembali terbuka. 

Baca: Bahaya Longsor Setelah Gempa Donggala Intai Sigi

Ahli dan peneliti longsor dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, Adrin Tohari, mengatakan ada lima jenis longsor yang kerap terjadi saat musim hujan dan gempa kuat.

Kelima jenis longsor itu tipe rayapan, luncuran, dan aliran yang berpotensi terjadi saat musim hujan. Dua tipe lain yang terkait dengan gempa kuat yakni runtuhan dan gulingan. "Abrasi laut juga bisa menjadi penyebabnya," kata Adrin.

Infografis: Inilah Penjelasan Likuefaksi, Fenomena Tanah Ambles karena Mencair

Tipe longsoran rayapan terlihat dalam kasus teranyar seperti di Kampung Kadu Sirung, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Cirinya, selain menimbulkan retakan seperti di jalan atau tanah hingga tembok rumah, longsor rayapan punya riwayat atau sejarahnya. "Kalau gerakan tanah tipe rayapan suka terjadi perulangan," ujarnya, Rabu, 17 Oktober 2018.

Warga mungkin tidak ada yang tahu soal cerita longsor atau gerakan tanah rayapan di wilayahnya, dan menganggap atau baru tahu kejadiannya sekarang.

Menurut Adrin, gerakan jenis rayapan ini berlangsung lambat dan dipastikan sebelumnya telah terjadi. "Bisa tanya ke sesepuh, atau tanda retakan di dinding rumah yang lama ada di sana," katanya.

Jika itu semua nihil, Adrin merujuk pada tanda alam. Pada tanah ada semacam undakan alami yang perbedaan tingginya kelihatan.

"Karena ada tanah yang ambles,
rayapan biasanya menghasilkan nendatan atau berundak-undak
berarti pernah terjadi sebelumnya," ujarnya.

Ada kemungkinan, zona undakan itu telah tertutup tanaman liar. Adrin merujuk indikator lainnya, yaitu bentuk pohon. Bentuk batang yang miring pada bagian bawah lalu tegak kembali pada bagian atasnya, merupakan petunjuk lain terjadinya gerakan tanah rayapan di masa lampau.

Jenis longsor lain yaitu luncuran. Dibandingkan dengan tipe rayapan, pergerakan tanahnya lebih cepat. Lokasinya berada di bidang lereng tebing atau mahkota.

Jenis ketiga yaitu tipe aliran yang terjadi karena tanah telah jenuh air. "Seperti terjadi di Pasaman, Mandailing Natal, sumber longsorannya jauh dan membawa batu-batu, material lain seperti pohon," kata Adrin.

Jenis longsor yang terkait dengan guncangan gempa kuat yaitu tipe runtuhan. Abrasi laut bisa punya andil dalam meruntuhkan batuan tebing. Biasanya ujar Adrin, lokasinya berada di lereng batu. Adapun jenis longsoran gulingan, juga meluncurkan batu-batu.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

19 jam lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

3 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

3 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.


Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

5 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

9 hari lalu

Pusat gempa di Bayah, Banten. Foto : BMKG
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.