Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaspersky Lab: 50 Juta Akun Facebook Terancam Disalahgunakan

image-gnews
Miniatur bendera berlogo Facebook  REUTERS/Philippe Wojazer/File Photo
Miniatur bendera berlogo Facebook REUTERS/Philippe Wojazer/File Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Facebook kembali kebobolan. Kali ini, 50 juta data akun Facebook terancam disalahgunakan. "Ketika pelaku kejahatan siber mendapat informasi tentang seseorang, biasanya akan digunakan untuk keuntungan finansial," ujar General Manager Kaspersky Lab Asia Tenggara Yeo Siang Tiong, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Oktober 2018.

Baca juga: Agar Tak Termakan Berita Hoax, Simak Tips dari Facebook Ini

Menurut Facebook, akses token pada dasarnya menjadi kunci untuk akun pengguna. Jika seseorang memiliki akses token, Facebook menganggap pengguna tersebut berwenang untuk memasukkan akun tanpa meminta kode login, kata sandi, dan otentifikasi dua faktor.

Jadi, setelah mencuri 50 juta akses token pengguna, pelaku berpotensi mengakses jutaan akun tersebut. Namun, itu tidak berarti mereka mendapat akses ke kata sandi atau merusak mekanisme otentikasi dua faktor akun pengguna. Kata sandi masih tetap aman dan otentifikasi dua faktor masih berfungsi sebagaimana seharusnya.

Baca juga: Bernama Anus, Politisi Belgia Dilarang Kampanye oleh Facebook

"Oleh karena itu, mencuri token adalah cara untuk melewati pertahanan tersebut," kata Tiong. "Informasi identitas pribadi seperti nama, tanggal lahir dan nomor ponsel digunakan di banyak bagian dari kehidupan kita, seperti pertanyaan keamanan atau pemeriksaan verifikasi oleh bank, sementara alamat e-mail dapat digunakan lebih lanjut untuk serangan phishing".

Facebook menjelaskan, penyelidikan atas insiden tersebut masih berada di tahap awal. Tapi untuk saat ini Facebook mencurigai bahwa pelaku menemukan kerentanan dalam fitur "View As" dan mengeksploitasinya, untuk mendapatkan akses ke 50 juta token akun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itulah mengapa Facebook mematikan fitur tersebut, menyetel ulang token otentikasi pengguna terhadap akun, dan kembali menata ulang token untuk 40 juta pengguna lain yang menggunakan fitur tersebut dalam satu tahun terakhir. Mungkin terdengar seperti pencegahan awal, tapi saat ini, Facebook akan semakin berhati-hati.

Baca juga: Kaspersky Lab: Sudah 120 Ribu Perangkat IoT Diserang Malware

Ketika token disetel ulang, kata Tiong, orang yang telah memilikinya tidak dapat mengakses akun tersebut sehingga harus melakukan log in kembali. "Pelaku tidak memiliki kata sandi log in, jadi meskipun akun Anda awalnya terpengaruh, mereka tidak bisa lagi berpura-pura dan mengakses akun Anda. Facebook berjanji untuk melakukan pembaharuan setelah jelas apa yang sebenarnya terjadi dan apakah ada akun yang disalahgunakan," tambah Tiong.

Baca juga: Kaspersky Lab: Indonesia Masih Sangat Rentan Diserang Hacker

Simak kabar terbaru seputar Facebook dan Kaspersky Lab hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

1 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi penipuan online.
Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

Libur lebaran kerap jadi arena para penipu online melancarkan aksinya. Ini tips untuk menghindarinya.


Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

14 hari lalu

Ilustrasi Facebook, TikTok, Twitter. (NDTV)
Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.


Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

16 hari lalu

Linux
Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

Semua produk Kaspersky mendeteksi varian Linux ini sebagai HEUR:Backdoor.Linux.Dinodas.a.


Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

16 hari lalu

Cara download video Facebook di HP bisa dilakukan dengan mudah tanpa aplikasi. Anda hanya tinggal mengcopy tautan video Facebook.  Foto: Canva
Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.


Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

18 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023


Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

20 hari lalu

Seorang wanita melintas dekat hiasan telur Paskah yang dilukis dengan gaya seni tradisional naif di Koprivnica, Kroasia, 27 Maret 2024. REUTERS/Antonio Bronic
Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!


Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

21 hari lalu

WhatsApp mengumumkan peluncuran Avatar (Meta)
Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.


WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

21 hari lalu

Pendiri WhatsApp, Brian Acton. successstory.com
WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

23 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.