Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli ITB: Tsunami Palu Datang dari Berbagai Arah

image-gnews
Darmi, 48 tahun, dan saudara lelakinya, Rusli, 43 tahun, berdiri di luar rumahnya yang hancur akibat gempa dan tsunami setelah mencari pakaian dan barang-barang lain di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, 10 Oktober 2018. Saat terjadi gempa, Darmi bersama kakak perempuan, dua saudara perempuan, dan tiga cucunya, yang tengah berada di dalam rumah, melarikan diri ke perbukitan. REUTERS/Jorge Silva
Darmi, 48 tahun, dan saudara lelakinya, Rusli, 43 tahun, berdiri di luar rumahnya yang hancur akibat gempa dan tsunami setelah mencari pakaian dan barang-barang lain di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, 10 Oktober 2018. Saat terjadi gempa, Darmi bersama kakak perempuan, dua saudara perempuan, dan tiga cucunya, yang tengah berada di dalam rumah, melarikan diri ke perbukitan. REUTERS/Jorge Silva
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tsunami yang terjadi di Teluk Palu berasal dari beberapa arah pasca gempa kuat bermagnitudo 7,4 pada 28 September 2018. Peneliti dan ahli tsunami dari Institut Teknologi Bandung Hamzah Latief mengatakan ada tsunami besar dan kecil atau lokal yang terjadi. “Penduduk lihat arah tsunami, minimal ada dua gelombang dari arah berlawanan,” katanya.

Baca: Pakar ITB Pastikan Tsunami Palu Akibat Longsoran Endapan
Baca: Ada 2 Dugaan Penyebab Tsunami Palu: Longsor Bawah Laut dan...
Baca: Begini Penampakan Kota Palu Sebelum dan Setelah Tsunami

Tsunami ada yang disebabkan langsung oleh deformasi batuan ketika diguncang gempa kuat, dan ditambah pula akibat longsoran material sedimen yang berguguran ke dasar teluk. Hamzah meyakini deformasi akibat gempa bumi tidak mampu membangkitkan tsunami setinggi hasil pengukuran, sehingga kemungkinan besar ada pengaruh akibat longsoran, juga adanya tsunami lokal.

Di acara diskusi terbuka gempa Lombok dan Palu di Aula Timur ITB, Selasa, 23 Oktober 2018, ia yakin di dalam teluk ada tsunami begitu gempa 7,4. “Kesimpulan sementara tinggi tsunaminya 3-4
meter di atas muka tanah berdasarkan pengukuran, di lokasi lain ada yang lebih tinggi lagi,” katanya. Jarak rendaman air lautnya mencapai 200-300 meter dan cepat surut.

Selain itu, ada longsoran material sedimen di sekitar teluk sepanjang 30 kilometer dan lebar 7 kilometer itu yang berperan dalam kejadian tsunami. Bukti awalnya dari rekaman video publik yang beredar di Internet.

Air yang masuk ke daratan terlihat berwarna keruh, yang berarti ada sedimen atau
endapan yang jatuh ke laut. “Dugaan adanya longsoran terbukti dari pola pergerakan gelombangnya,” kata Hamzah.

Anggota tim Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) itu ketika melakukan survei lokasi pada 9-13 Oktober lalu, mendapatkan setidaknya empat lokasi titik longsoran, yaitu di Talise, Tondo Taipa, Donggala, dan Balaesang.

Tsunami lokal akibat longsoran datang lebih cepat karena sumber gelombang naiknya lebih dekat. Di Talise, material longsoran seperti dari lokasi reklamasi pantai. “Waktu tsunami 3 menit 40 detik, ada yang bilang juga begitu goyang (gempa) airnya sudah naik,” kata Hamzah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan muncul istilah baru dari warga, yaitu air lompat. Gelombang airnya pendek dan terjadi cipratan saat air menabrak benda, kata Hamzah, tapi tidak terus-terusan seperti tsunami biasanya. Gelombang tsunami menurut kesaksian warga juga bukan hanya dari arah utara, tapi juga dari timur.

Bukti lain seperti naiknya kapal di Wani ke daratan dermaga. Jaraknya dari bibir laut berkisar 1-1,5 meter. Kondisi itu, menurutnya, menggambarkan gelombang tsunami yang terjadi di lokasi itu tergolong pendek. Berbeda dengan di Aceh, kata Hamzah, gelombang tsunami bisa membawa kapal jauh masuk ke daratan.

Temuan tim BMKG di lapangan menambah data tsunami gempa Donggala. Menurut Sugeng Pribadi, Kepala Sub Bidang Manajemen Operasi Gempa Bumi BMKG, titik longsoran berada di Donggala, Lolisaluran, Silae, Palu, Talise, Tondo, juga Mambaro.

Timnya berada di Sulawesi tengah selama enam hari sejak tiga hari pasca gempa. Fokus pada survei tsunami, tim mengukur dari bibir pantai sampai genangan terjauh. “Kita dapatkan tinggi tsunami maksimal 11,3 meter,” katanya di Bandung, Selasa, 23 Oktober 2018.

Tim Sugeng mendapat 26 titik tsunami di sekitar Teluk Palu. Hempasan terjauh di area Hotel Mercure hingga 468 meter.

Berdasarkan kronologi versi BMKG, peringatan tsunami keluar lima menit pasca gempa. Taksirannya tergolong level siaga dengan ketinggian 0,5-3 meter dan tiba pukul 18.22 WITA.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

12 jam lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

7 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.


Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

8 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

Taiwan baru saja dilanda bencana gempa yang memakan korban jiwa dan kerugian materiel. Bagaimana faktanya?


Pakar Tata Kota ITB Beberkan Akar Kemacetan saat Mudik

9 hari lalu

Kendaraan pemudik terjebak macet di Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 7 April 2024. Pada H-3 Lebaran 2024, kemacetan di jalur mudik Nagreg harus diurai dengan sistem buka tutup one way di Limbangan, Garut. TEMPO/Prima Mulia
Pakar Tata Kota ITB Beberkan Akar Kemacetan saat Mudik

Pakar Tata Kota Institut Teknologi Bandung (ITB), I Gusti Ayu Andani, mengungkapkan sejumlah faktor penyebab kemacetan muncul saat mudik.


Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

11 hari lalu

Tim Maya dari ITB  menjadi pemenang ajang kompetisi L'Oral Brandstorm di Indonesia pada 27 Maret 2024. (Dok.Humas ITB)
Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

Tahun ini adalah keikutsertaan kedua kalinya Tim Maya ITB dalam ajang kompetisi L'Oral.


Gempa M6,8 Tercetus dari Palung Mariana di Pasifik, BMKG: Syukur Tak Picu Tsunami

11 hari lalu

Gempa dari Palung Mariana di Samudera Pasifik, Jumat 5 April 2024.
Gempa M6,8 Tercetus dari Palung Mariana di Pasifik, BMKG: Syukur Tak Picu Tsunami

Setelah gempa berkekuatan Magnitudo 7,4 mengguncang Taiwan pada Rabu pagi lalu, gempa kuat dari laut kembali terjadi hari ini, Jumat 5 April 2024.


Tim Hukum Ganjar-Mahfud Minta ITB Tak Lepas Tangan soal Masalah Sirekap

12 hari lalu

Petugas KPPS menunjukan aplikasi Sirekap atau Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada serentak saat uji coba di komplek Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu, 9 September 2020. Sirekap merupakan aplikasi digital dalam penghitungan suara dalam Pemilihan Serentak 2020 di 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. TEMPO/Prima mulia
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Minta ITB Tak Lepas Tangan soal Masalah Sirekap

Tim Hukum Ganjar-Mahfud meminta ITB tidak lepas tangan soal masalah Sirekap, karena anggara pengembangan aplikasi itu cukup besar.


Begini Bunyi Sumpah yang Diucapkan Para Saksi dan Ahli dalam Sengketa Pilpres di MK

13 hari lalu

Hakim Konstitusi Saldi Isra (kiri), Arief Hidayat (tengah) menyaksikan saksi ahli dari pihak termohon diambil sumpahnya saat sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) presiden dan wakil presiden di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 20 Juni 2019. Sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan saksi dan ahli dari termohon atau dari pihak KPU. ANTARA/Galih Pradipta
Begini Bunyi Sumpah yang Diucapkan Para Saksi dan Ahli dalam Sengketa Pilpres di MK

Berikut bunyi sumpah yang diucapkan oleh ahli dan saksi dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK.


Pengembang Sebut Sirekap Diserang DDoS Saat Pemungutan Suara, Jenis Serangan Apa Ini?

13 hari lalu

Petugas memeriksa data pengiriman dari lembar C-KWK saat uji coba Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) pemilihan serentak di SOR Volly Indoor Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu, 9 September 2020. Uji coba aplikasi Sirekap tersebut dalam rangka mempersiapkan pemungutan, penghitungan suara, sampai dengan tahapan rekap guna memastikan kesiapan penggunaannya dalam penyelenggara Pilkada serentak 2020 di daerah. ANTARA/M Agung Rajasa
Pengembang Sebut Sirekap Diserang DDoS Saat Pemungutan Suara, Jenis Serangan Apa Ini?

Sirekap telah menjadi polemik saat gelaran Pemilu 2024 berlangsung.


Gempa M7,4 di Taiwan Picu Tsunami Lokal, BMKG: Tidak Berdampak ke Indonesia

13 hari lalu

Peta pusat Gempa M7,4 di Taiwan yang terjadi pada Rabu pagi, 3 April 2024. (BMKG)
Gempa M7,4 di Taiwan Picu Tsunami Lokal, BMKG: Tidak Berdampak ke Indonesia

Gempa yang mengguncang Taiwan bagian timur memicu terjadinya tsunami lokal dengan ketinggian 45 sentimeter pada Rabu pagi, 3 April 2024.