TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pembaruannya, aplikasi pesan WhatsApp akan menghadirkan iklan dalam fitur yang ada di aplikasi berwarna hijau itu. Vice President WhatsApp Chris Daniels membenarkan hal itu.
Baca:
WhatsApp Siapkan Fitur Obrolan Rahasia di Grup WA
CEO Bahas Penelusuran Kejahatan di WhatsApp dengan Aparat India
Pembaruan WhatsApp Hadirkan Fitur Stiker Menarik
"Dalam fitur status, itu akan menjadi mode monetisasi utama untuk perusahaan," ujar Daniels, seperti dilansir The Economic Times, akhir pekan lalu. "Ini akan berfungsi sebagai peluang bisnis untuk menjangkau orang-orang."
Tidak seperti Facebook sebagai induk perusahaannya, WhatsApp selalu anti dengan iklan. Pendirinya berkomitmen untuk tidak mendanai aplikasi dengan cara memanen data, seperti model bisnis Facebook.
Menurut laman Independent.co.uk, fitur status adalah seperti alat cerita yang muncul di Instagram dan Facebook. Hal itu memungkinkan pengguna mengirim pembaruan yang akan muncul ke semua teman mereka, membiarkan mereka berbagi foto atau teks, dan kemudian membiarkannya menghilang setelah itu.
"Fitur statusnya dapat menjadi tempat untuk menampilkan unggahan tersebut atau iklan. WhatsApp telah berjuang untuk menemukan cara untuk menampilkan iklan penggunanya tanpa umpan, seperti Instagram atau Facebook, ada beberapa tempat bagi pengguna untuk disuntikkan," ucap Daniels.
Sejak diakuisisi, Facebook telah mencari cara untuk menghasilkan uang dari kesuksesan besar WhatsApp dan berulang kali menyarankan agar iklan dapat berjalan. Namun fitur status tampaknya telah memecahkan masalah itu, yang memungkinkan WhatsApp mengunggah pemasaran, seperti halnya Instagram.
Fitur status pada WhatsApp dengan cepat menjadi bagian besar dari aplikasi. Bahkan saat ini memiliki sejumlah besar pengguna dan lebih populer daripada aplikasi lain, seperti Snapchat.
Simak artikel menarik lain tentang pembaruan WhatsApp hanya di kanal Tekno Tempo.co.
THE ECONOMIC TIMES | INDEPENDENT.CO.UK