Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panel Protokol Montreal: Lapisan Ozon Membaik, Sembuh pada 2060

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi lapisan ozon (net)
Ilustrasi lapisan ozon (net)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kabar menggembirakan menyebutkan lapisan ozon semakin membaik, yang berpotensi untuk mereduksi potensi pemanasan global, dan memungkinkan para pemangku kepentingan untuk mengambil aksi yang lebih berani melawan perubahan iklim.

Baca: Cairan Pengelupas Cat Bikin Lapisan Ozon Terkikis

Angin segar tersebut datang dari Panel Penilaian Ilmiah untuk Protokol Montreal yang baru-baru ini mengeluarkan hasil penilaian terhadap kondisi ozon terbaru. Temuan utama mereka mengkonfirmasi bahwa telah terjadi penurunan jumlah zat perusak ozon (ODS) di atmosfer Bumi, serta pemulihan ozon stratosfir yang sedang berlangsung.

Laporan dari panel itu, Deplesi Ozon, menunjukkan bahwa lapisan ozon di level strastosfir telah pulih sebanyak 1-3 persen per dekade sejak 2000. Dengan proyeksi angka tersebut, Hemisfer Utara atau belahan bumi bagian utara dan lapisan ozon pada pertengahan garis lintang diperkirakan pulih sepenuhnya pada 2030. Selanjutnya diikuti oleh Hemisfer Selatan pada 2050 dan daerah kutub pada 2060.

Protokol Montreal merupakan perjanjian antarbangsa yang dibentuk pada 1987 di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan bertanggung jawab untuk menghentikan penggunaan zat berbahaya yang mengikis ozon, seperti klorofluorokarbon (CFC) dan hidrofluorokarbon (HCFC). 

Panel akan merilis dokumentasi pemantauan ozon setiap empat tahun sekali. "Protokol Montreal merupakan salah satu perjanjian multilateral paling sukses dalam sejarah karena satu alasan," kata Direktur Program Lingkungan UNEP Erik Solheim.

"Selama tiga puluh tahun, perpaduan ilmu pengetahuan dan kolaborasi yang teliti menjadi ciri khas protokol itu, dan secara bertahap menyembuhkan ozon kita," katanya dalam rilis pada Senin, 5 November 2018.

Solheim mengatakan hasil tersebut akan memberikan pengaruh positif pada implementasi Amendemen Kigali. Dijadwalkan mulai 1 Januari 2019, amendemen tersebut akan fokus pada pengurangan penggunaan gas yang menyumbang perubahan iklim pada produk elektronik, seperti kulkas, pendingin ruangan, dan lainnya.

Negara-negara yang meratifikasi Amendemen Kigali berkomitmen memangkas proyeksi produksi dan konsumsi gas yang dikenal dengan hydrofluorocarbons (HFCs) lebih dari 80 persen. Sejauh ini 58 negara telah memulainya dari total 170 negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim penulis Penilaian Protokol Montreal tersebut menemukan bahwa dunia dapat menghindari pemanasan global lebih dari 0,5 derajat celcius pada abad ini melalui pelaksanaan Amendemen Kigali, dan dengan demikian menjaga suhu Bumi di bawah 2 derajat celcius.

"Hasil kajian terbaru ini menyorot pentingnya pengawasan jangka panjang HFCs yang terus-menerus di atmosfer hingga dan saat Amendemen Kigali berlangsung," kata salah satu ketua Panel Kajian Ilmiah Protokol Montreal David Fahey.

Menurut kajian itu, dengan pelaksanaan yang baik, pemanasan global akibat HFCs akan berkurang sebanyak 50 persen antara sekarang dan 2050, dibandingkan tanpa pengendalian HFC sama sekali. Dan itu bisa mengurangi pemanasan global hingga 0,4 persen.

Dilansir dari situs UNEP, temuan ini menjadi krusial saat seluruh dunia baru-baru ini dibuat cemas oleh pesan dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC). Oktober 2018, IPCC menyatakan temuan bahwa dunia hanya punya waktu 12 tahun untuk membatasi pemanasan global pada level 1,5 derajat celcius. Jika di atas angka itu akan membawa dampak ekstrim dan luas pada kemanusiaan dan ekosistem.

"Emisi karbon dioksida merupakan emisi gas rumah kaca yang paling memicu pemanasan global. Akan tetapi, kita bisa mengurangi perubahan iklim dengan berkomitmen mengurangi pengurangan gas seperti HFCs," kata Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia Petteri Taalas.\

Simak artikel lainnya tentang lapisan ozon di kanal Tekno Tempo.co.

BETAHITA.ID | TERAS.ID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

37 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

38 hari lalu

Air minum isi ulang. TEMPO/Arif Fadillah
Ahli Teknologi Pangan Bicara Viral Bahaya Bromat di Air Minum Dalam Kemasan

Viral di media sosial mengenai isu bromat yang terkandung pada air minum dalam kemasan.


BRIN Sebut Teknologi Ozon Solusi Kurangi Sampah Makanan

25 November 2023

Pemulung memungut sayuran yang masih layak kunsumsi di dekat tempat pembuangan sampah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat 23 September 2022. Menurut data FAO (Food and Agriculture Organization), setiap tahun Indonesia rata-rata membuang 13 juta metrik ton makanan karena makanan membusuk akibat distribusi yang lama. TEMPO/Subekti.
BRIN Sebut Teknologi Ozon Solusi Kurangi Sampah Makanan

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan teknologi ozon yang dipakai untuk pengawetan bisa menjadi solusi untuk mengurangi food loss.


Hari Ozon Sedunia, Pemadaman Lampu Dilakukan di Lima Wilayah DKI Jakarta

24 September 2023

Kendaraan melintas saat lampu penerangan dipadamkan di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu, 23 September 2023. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta memadamkan lampu gedung pemerintahan, simbol Ibu Kota, hingga jalan protokol, Sabtu 23 September. Pemadaman penerangan selama satu jam ini selain untuk memperingati Hari Ozon Sedunia, juga buat mengedukasi masyarakat soal hemat energi dan pengurangan emisi karbon. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hari Ozon Sedunia, Pemadaman Lampu Dilakukan di Lima Wilayah DKI Jakarta

Pemadaman lampu hanya dikecualikan pada gedung pelayanan publik seperti rumah sakit, puskesmas dan klinik.


5 Lapisan Atmosfer dan Ciri-cirinya yang Penting Diketahui

17 September 2023

5 lapisan atmosfer dan ciri cirinya. Foto: Canva
5 Lapisan Atmosfer dan Ciri-cirinya yang Penting Diketahui

5 lapisan atmosfer dan ciri-cirinya yaitu: troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer dengan karakteristik yang berbeda.


Sejarah Hari Ini: Kilas Balik Penandatanganan Protokol Montreal 1987

16 September 2023

Ilustrasi lapisan ozon (net)
Sejarah Hari Ini: Kilas Balik Penandatanganan Protokol Montreal 1987

Protokol Montreal berisi tentang komitmen tentang zat yang merusak lapisan ozon sebagai tanggapan terhadap iptek mengenai penipisan lapisan ozon.


Kadar Chlorofluorocarbon (CFC) Meningkat Lagi di Atmosfer, Sudah Dilarang Sejak 2010

10 April 2023

Ilustrasi lapisan ozon (net)
Kadar Chlorofluorocarbon (CFC) Meningkat Lagi di Atmosfer, Sudah Dilarang Sejak 2010

Konsentrasi beberapa senyawa chlorofluorocarbon (CFC) di atmosfer diketahui sedang meningkat dengan cepat. Perusak lapisan ozon


BRIN Tutup Balai Pengamatan di Pasuruan, Astronom Amatir Sedih

9 Februari 2023

Teropong sunspot sketch untuk observasi matahari yang dimiliki oleh Laboratorium BRIN Pasuruan, Pasuruan, Jawa Timur [istimewa]
BRIN Tutup Balai Pengamatan di Pasuruan, Astronom Amatir Sedih

Astronom amatir mengenang Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur. BRIN telah meninggalkannya mulai awal bulan ini.


Kabar Gembira, Lapisan Ozon Bumi Sedang Membaik

12 Januari 2023

Ilustrasi lapisan ozon (net)
Kabar Gembira, Lapisan Ozon Bumi Sedang Membaik

Para ilmuwan berharap lapisan ozon mulai terlihat lebih normal dan sehat dalam beberapa dekade mendatang.


PBB: Ada Kabar Baik, Lapisan Ozon dalam Proses Pemulihan

10 Januari 2023

Ilustrasi lapisan ozon (net)
PBB: Ada Kabar Baik, Lapisan Ozon dalam Proses Pemulihan

Lapisan ozon sedang dalam proses pemulihan, yang akan membantu mencegah pemanasan planet bumi sebesar 0,5 derajat Celcius.