TEMPO.CO, Jakarta - Developer asal Indonesia, Kema Studio, meraih penghargaan Best Gear Apps 2018 dalam gelaran Samsung Developer Conference (SDC) 2018 atas aplikasi buatannya bernama Wrist Camera. Aplikasi tersebut dapat mengoperasikan kamera telepon Galaxy mereka dari jam dengan mudah.
Baca: Samsung Kenalkan Terobosan Baru di SDC 2018
Baca: Samsung Akhirnya Perkenalkan Smartphone Lipat ke Pengembang
Baca: Chipset Exynos Samsung untuk Galaxy S10 Akan Dirilis 14 November
"Usaha yang tak henti dalam memenuhi keinginan konsumen dan memberikan berbagai kemudahan melalui aplikasi Wrist Camera membuahkan sebuah pencapaian yang tak terduga," ujar Developer Kema Studio Kemas Dimas, dalam keterangan tertulis, Senin, 12 November 2018.
Kema Studio beranggotakan tiga orang. Selain Dimas sebagai developer, ada juga Arini sebagai desainer dan Dinda sebagai watchface creator. Awalnya mereka mengembangkan aplikasi-aplikasi di platform Android, sebelum beralih ke platform Tizen wearables pada awal 2018.
Bagi Dimas dan rekan-rekannya, riset pasar dan selera konsumen adalah kunci suksesnya aplikasi Wrist Camera. Aplikasi ini dikembangkan setelah melakukan riset pasar pada ekosistem Galaxy dan juga meneliti jenis aplikasi yang disukai konsumen.
"Melihat bahwa wefie atau group selfie semakin populer, kami mengembangkan aplikasi ini untuk mengoperasikan kamera smartphone dari pergelangan tangan pengguna dengan pengoperasian yang intuitif dan mudah dipahami," tambah Dimas. "Selain riset pasar, kami juga menyusun strategi pemasaran sebaik mungkin dan tanpa menyerah dan menghubungi tim Galaxy Apps agar aplikasinya dapat ditampilkan di halaman utama."
Berbekal penilaian positif dari pengguna aplikasinya, permohonan promosi ini disetujui dan banner Wrist Camera dipasang di halaman utama. Menurut Dimas, promosi ini sangat membantu menarik pengguna baru. Dalam dua minggu, penggunanya melonjak hingga tiga kali lipat.
Ditambah dengan promosi untuk mencoba aplikasi gratis, semakin banyak pengguna yang mengunduh Wrist Camera. Tercatat hingga saat ini, 40 persen penggunanya berasal dari Amerika, disusul dari Jerman di peringkat kedua. Sedangkan pengguna dari Indonesia sendiri berada pada kelompok 15 besar negara.
"Bagi kami mendapatkan penghargaan sebagai Best Gear Apps 2018 di Samsung Developer Conference, berarti jerih payah kami selama ini menghasilkan sesuatu yang berguna bagi konsumen, khususnya pengguna Samsung smartwatch", kata Dimas.
Selain meluncurkan aplikasi tersebut untuk Galaxy Watch dengan antarmuka bulat, Kema Studio juga mengembangkan desain antarmuka khusus untuk Gear Fit, yang merupakan sebuah langkah yang jarang dilakukan developer lain, tapi memiliki pasar tersendiri, sehingga membuat aplikasi ini menjadi unik.
Simak artikel lainnya tentang kemenangan Pengembang Indonesia, Kema Studio, pada Konferensi Pengembang Samsung 2018 di kanal Tekno Tempo.co.