TEMPO.CO, Banda Aceh – Seekor gajah ditemukan mati tanpa gading di kawasan hutan Blang Awe, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, Kamis 15 November 2018. Bangkai gajah tersebut diperkirakan sudah berumur satu minggu.
Baca: Gajah Liar yang Terjerat di Langsa Akhirnya Mati
Baca: Dokter Upayakan Alat Berat untuk Berdirikan Gajah Terkena Jerat
Baca: BKSDA Aceh dan VESSWIC Obati Gajah yang Kena Jerat
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo, mengatakan berdasarkan laporan dari petugas Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Krueng Tiro, banyak ditemukan bercak darah di sekitar bangkai gajah jantan itu. Mereka tidak berani berlama-lama di lokasi, karena masih banyak gajah liar dekat dengan lokasi tersebut.
Setelah menerima informasi tersebut, BKSDA langsung menurunkan tim bersama aparat Kepolisian Resor Pidie. Temuannya, gading gajah telah hilang, tetapi ada pangkal yang tersisa sepanjang 25 sentimeter. “Tim dokter telah mengambil sampel organ untuk diperiksa di laboratorium, guna mengetahui penyebab kematian,” kata Sapto.
Gajah tersebut diperkirakan berumur 10 tahun. Dari pemindaian menggunakan metal detektor, tidak ditemukan unsur logam yang tertinggal di tubuhnya. “Karena kondisi bangkai sudah rusak, cukup sulit mengetahui apakah ada luka tembak atau tidak,” katanya.
Sesuai data yang disampaikan BKSDA, sepanjang 2016 2018 tercatat sebanyak 24 gajah ditemukan mati di Aceh.
Sementara itu, di lokasi berbeda, seorang warga bernama Kamaruddin asal Gampong Pulo Ie, Kecamatan Tangse, Pidie, dilaporkan luka di bagian bahunya setelah diinjak anak gajah saat pulang dari kebunnya, Rabu, 14 November 2018. Saat ini korban mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Pidie.
Dari informasi yang diterima Tempo, korban bersama kawannya sedang pulang dari kebun saat kawanan gajah sekitar 40 ekor melintas. Dia terjatuh saat menjauh dan terinjak gajah.