Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konvensi Keanekaragaman Hayati Bahas Mikroplastik Laut Indonesia

Limbah Mikroplastik Cemari Laut
Limbah Mikroplastik Cemari Laut
Iklan

TEMPO.CO, Sharm El- Sheikh - Polutan berupa mikroplastik atau potongan kecil dari plastik yang mengancam kerusakan ekosistem laut Indonesia menjadi pembahasan Konvensi Keanekaragaman Hayati Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Convention on Biological Diversity (CBD) di Sharm El Sheikh, Mesir pada 13-29 November 2018.

Baca: Tiga Poin Penting Konvensi Keanekaragaman Hayati Mesir

Perjanjian multilateral untuk melindungi keanekaragaman hayati dan alam ini di antaranya melibatkan pemerintah dari ratusan negara, peneliti, pebisnis atau kalangan swasta, organisasi non-pemerintah, dan komunitas asli atau suku-suku asli (indigenous people). Kondisi laut Indonesia menjadi satu di antara agenda pembahasan konvensi tersebut.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI punya kewenangan untuk memberikan masukan ihwal situasi terkini biodiversitas Indonesia berbasis pada bidang keilmuan. Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi atau P2O LIPI, Hagi Yulia Sugeha, mengatakan Indonesia disebut sebagai penyumbang biodiversitas laut terbesar di dunia. Indonesia juga sebagai surga terumbu karang dunia dan masuk kawasan segitiga terumbu karang (coral triangle).

Ada lebih dari 300 spesies terumbu karang yang terdata. “Ekosistem yang berhubungan dengan terumbu karang, sea grass (lamun), dan mangrove jadi isu penting di Konvensi Keanekaragaman Hayati,” kata Hagi Yulia ditemui Tempo di International Congress Center, Sharm El Sheikh, Jumat, 17 November 2018.

Tempo berkesempatan meliput konvensi tersebut atas dukungan Climate Tracker, jaringan global yang beranggotakan 10 ribu jurnalis peliput iklim.

Hagi mengatakan polutan dari mikroplastik akan dibahas dalam forum Ecologically or Biologicaly Significant Marine Areas (EBSAs) pada 19 November 2018. Indonesia, kata Hagi menjadi penyumbang sampah terbesar di laut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

LIPI saat ini sedang mengkaji dampak mikroplastik terhadap biota laut, misalnya mikroplastik yang ada di perut ikan. Juga menghitung sampah dan dampaknya terhadap terumbu karang, lamun atau sea grass dan mangrove.

Mikroplastik sangat berbahaya bagi ekosistem laut karena ukurannya yang sangat kecil dan mudah dimakan biota laut dan mengancam populasi. Dari hasil kajian sementara, LIPI menemukan sejumlah biota laut terpapar mikroplastik, di antaranya ikan purba di perairan Sulawesi utara yang terpapar mikroplastik pada bagian perutnya. “Padahal, ikan purba ini menjadi biota laut yang sangat penting. Ikan ini hidup ratusan tahun lalu,” kata dia.

Selain di perairan Sulawesi utara, mikroplastik juga mencemari kerang hijau di teluk Jakarta. Sebelum terpapar mikroplastik, kerang di teluk Jakarta terpapar logam berat.

Simak artikel lainnya tentang keanekaragaman hayati di kanal Tekno Tempo.co.


Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tema Hari Internasional Keanekaragaman Hayati 2023: Lakukan Komitmen dan Tindakan Nyata

5 hari lalu

Pengunjung mengikuti workshop pembuatan mahkota pada acara Festival Suara Jernih Papua yang digelar oleh Greenpeace Indonesia di Kala di Kalijaga, Jakarta, Jumat, 17 Maret 2023. Festival Suara Jernih Papua digelar bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan mengenai kekayaan alam serta keanekaragaman hayati Tanah Papua yang penuh dengan kearifan lokal budaya masyarakat adatnya. Festival tersebut juga menyajikan beberapa workshop seperti pembuatan mahkota, gelang, dan kepang rambut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Tema Hari Internasional Keanekaragaman Hayati 2023: Lakukan Komitmen dan Tindakan Nyata

Tema Hari Internasional Keanekaragaman Hayati 2023 adalah "From Agreement to Action: Build Back Biodiversity." Tema ini menandakan kebutuhan mendesak untuk melakukan komitmen dan tindakan nyata yang bertujuan merevitalisasi dan menjaga keanekaragaman hayati.


Kilas Balik Penetapan Hari Internasional Keanekaragaman Hayati

6 hari lalu

Pengunjung melihat dekorasi biota laut pada acara Festival Suara Jernih Papua yang digelar oleh Greenpeace Indonesia di Kala di Kalijaga, Jakarta, Jumat, 17 Maret 2023. Festival Suara Jernih Papua digelar bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan mengenai kekayaan alam serta keanekaragaman hayati Tanah Papua yang penuh dengan kearifan lokal budaya masyarakat adatnya. Festival tersebut juga menyajikan beberapa workshop seperti pembuatan mahkota, gelang, dan kepang rambut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kilas Balik Penetapan Hari Internasional Keanekaragaman Hayati

Peringatan ini juga sebelumnya memiliki sejarah yang penting, dimana seluruh pemimpin dunia berkumpul melindungi keanekaragaman hayati.


Spesies Dilindungi Makin Banyak, Akademisi IPB: Keberhasilan Konservasi Masih Terus Dipertanyakan

10 hari lalu

Banteng jawa (Bos javanicus) liar mencari makan di ladang pengembalaan, kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Pandeglang, Banten, Rabu 25 Mei 2022. Banteng jawa merupakan salah satu dari tiga satwa mamalia yang dilindungi secara prioritas keberadaannya di kawasan tersebut selain badak jawa dan owa jawa . ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Spesies Dilindungi Makin Banyak, Akademisi IPB: Keberhasilan Konservasi Masih Terus Dipertanyakan

Akademisi IPB Rinekso Soemakdi pemerintah perlu melakukan upaya-upaya peningkatan pengelolaan keanekaragaman hayati di luar kawasan konservasi.


10 Makhluk Raksasa di Laut, Ada Monster Laut

13 hari lalu

Seorang fotografer majalah Alert Diver, Stephen Frink mengabadikan penemuan hiu putih terbesar di dunianya dari dekat dengan berada di dalam sebuah kandang besi yang khusus dibuat untuk memoto predator buas di laut lepas. dailymail.co.uk
10 Makhluk Raksasa di Laut, Ada Monster Laut

Beberapa dari makhluk laut sangat misterius karena tinggal di tempat yang belum sepenuhnya terjelajahi. Berikut 10 mahluk raksasa di laut:


Mikroplastik Dibalik Kemasan Botol dan Gelas Plastik

19 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik Dibalik Kemasan Botol dan Gelas Plastik

Indonesia menjadi salah satu negara yang diambil sampelnya karena memiliki pangsa besar air minum dalam kemasan


5 Fakta Menarik tentang Kuda Laut

56 hari lalu

Seekor kuda laut terlihat di dasar laut laguna Aitoliko, Yunani, 31 Mei 2020. Penyelam memperingatkan kuda laut yang merupakan spesies yang dilindungi tersebut bisa hilang jika daerah itu tidak dibersihkan. Vassilis Mentogiannis/Handout via REUTERS
5 Fakta Menarik tentang Kuda Laut

Kuda laut adalah hewan yang unik. Berikut lima fakta menarik tentang kuda laut.


Bagaimana Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan?

56 hari lalu

Dua ekor kuda laut terlihat di dasar laut laguna Aitoliko, Yunani, 31 Mei 2020. Ratusan kuda laut yang terancam punah terlihat di laguna yang tercemar di Yunani. Vassilis Mentogiannis/Handout via REUTERS
Bagaimana Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan?

Kuda laut jantan mampu hamil dan melahirkan. Bagaimana mereka melakukannya?


Mengenal Jurusan Oseanografi dan Prospek Kerjanya

27 Maret 2023

Tri Budi Santoso seorang doktor dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menciptakan sebuah inovasi dalam bidang telekomunikasi dengan membuat penelitian yang memungkinkan manusia berkomunikasi di dalam air layaknya lumba-lumba. SHUTTERSTOCK KOMUNIKA ONLINE
Mengenal Jurusan Oseanografi dan Prospek Kerjanya

Jurusan oseanografi merupakan jurusan mengenai ilmu kelautan dan seluk beluknya


Terowongan Seikan Jepang, Akses Kereta Menyebrang Pulau lewat Bawah Laut

13 Maret 2023

Terowongan Seikan, Jepang. Foto : Shimz
Terowongan Seikan Jepang, Akses Kereta Menyebrang Pulau lewat Bawah Laut

Terowongan Seikan, akses kereta yang melewati bawah laut menghubungkan Pulau Honshu dan Hokkaido


Fobia Perairan Luas, Apa Itu Thalassophobia?

12 Maret 2023

Ilustrasi fobia. Shutterstock
Fobia Perairan Luas, Apa Itu Thalassophobia?

Thalassophobia salah satu jenis fobia spesifik ketakutan berlebih terhadap perairan luas, laut atau samudera