Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Prinsip Matematika Rumit Saat Kadal Hijau Berubah Warna

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Kadal hijau yang memiliki nama latin Timon lepidus. deine-tierwelt.de
Kadal hijau yang memiliki nama latin Timon lepidus. deine-tierwelt.de
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ternyata ada unsur matematika yang rumit di dalam tubuh seekor kadal hijau. Sewaktu masih kecil, badan si kadal itu cuma punya satu warna. Namun, saat dewasa, kulitnya kemudian dipenuhi oleh bintik-bintik berwarna hitam dan hijau. Biasa saja, sepertinya. Tapi di mata para ilmuwan, setelah diamati, bintik dua warna itu ternyata menyerupai pola labirin.

Baca juga: Skor Matematika Indonesia Rendah, Bank Dunia: Perlu 3 Generasi

Nah, setelah diteliti dengan cermat ternyata pola tersebut--yang biasa muncul pada reptil atau satwa lain--sejalan dengan prinsip matematika persamaan Turing soal reaksi-difusi. Lebih jauh lagi, menurut para ilmuwan dari Universitas Jenewa, Swiss, pola tubuh kadal ini serupa dengan prinsip matematika lain: seluler automata.

Sebentar. Apa sebenarnya dua prinsip matematika itu? Sistem reaksi-difusi yang dikemukakan Alan Turing pada 1952 adalah model matematika tentang perubahan benda karena pengaruh proses reaksi dan difusi. Reaksi adalah kegiatan yang timbul akibat suatu gejala atau suatu peristiwa. Adapun difusi adalah penyebaran atau perembesan sesuatu dari satu pihak ke pihak lain, yang bersifat menyebar. Sederhananya, seperti kelakuan seorang fan yang mengganti gaya berpakaiannya setelah melihat model pujaan menggunakan tren pakaian terbaru.

Baca juga: Gawat Darurat Matematika, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

Adapun seluler automata adalah susunan sel yang dapat berkembang secara paralel. Tiap sel akan meniru sel lain dan memilih sel-sel tertentu yang akan dikembangkan kemudian. Prinsip matematika ini dikembangkan ahli matematika John von Neumann pada 1948. Dalam artikel berjudul "A living mesoscopic cellular automaton made of skin scales", di jurnal Nature itu, tim peneliti menjelaskan cara kerja dua persamaan ini ada di tubuh satwa bernama latin Timon lepidus itu.

Selama penelitian, Michel Milinkovitch, biofisikawan dari Fakultas Genetika dan Evolusi, dan rekan-rekan penelitiannya, mengambil serangkaian foto beresolusi tinggi dari punggung tiga kadal jantan. Tim memulai mengambil foto sejak tiga reptil--yang jadi obyek penelitian--tersebut sejak berumur dua minggu hingga berumur empat tahun. Sebuah penelitian yang tak sebentar, memang. Mereka mendapatkan sekitar 5.000 pola heksagonal atau enam sisi di setiap punggung kadal.

Dalam jurnal itu, mereka menulis pola sisik punggung berubah dari waktu ke waktu. Mulai dari cokelat dengan titik putih hingga pola berbelit dengan warna hijau dan hitam. Setidaknya, mereka mencatat ada 1.500 perubahan sampai ketiga kadal betul-betul mendapatkan warna hijau dan hitam pada seluruh tubuhnya. Ini merupakan bentuk nyata dari persamaan Turing.

Baca juga: Stephen Hawking dan 5 Ramalannya yang Sempat Bikin Heboh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

10 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

11 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

11 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Peringkat Belajar Matematika Siswa Indonesia Masih Urutan Bawah, Ada Apa?

13 hari lalu

ilustrasi matematika (pixabay.com)
Peringkat Belajar Matematika Siswa Indonesia Masih Urutan Bawah, Ada Apa?

Sambut Hari Matematika Internasional, ternyata matematika tidak hanya berkutat pada angka tetapi mengaktivasi otak kiri dan otak kanan secara seimbang


Playing With Math di Hari Matematika Internasional

13 hari lalu

Ilustrasi Matematika. (lse.ac.uk)
Playing With Math di Hari Matematika Internasional

Perayaan hari Matematika Internasional atau International Mathematics Day (IDM) adalah perayaan matematika di seluruh dunia.


Dosen Matematika ITS Bawa Timnya Juarai Kompetisi Hackathon di Abu Dhabi

14 hari lalu

Muhammad Luthfi Shahab SSi MSi. ITS.ac.id
Dosen Matematika ITS Bawa Timnya Juarai Kompetisi Hackathon di Abu Dhabi

Dosen matematika dari ITS Surabaya membawa timnya menjuarai kompetisi Pioneers 4.0 Hackathon Series yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

57 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Universitas Jember Tambah 8 Guru Besar, dari Matematika sampai Ilmu Akuntansi

58 hari lalu

Pengukuhan delapan Guru Besar baru Universitas Jember, Senin, 29 Januari 2024. Foto: Humas Universitas Jember
Universitas Jember Tambah 8 Guru Besar, dari Matematika sampai Ilmu Akuntansi

Universitas Jember targetkan tembus 100 guru besar pada 2028.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

58 hari lalu

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.