TEMPO.CO, Jakarta - Managing Director Altaventure Paul Ahlstrom mengatakan Indonesia bisa mengikuti cara Utah, Amerika Serikat untuk menjadi pusat pertumbuhan industri startup no 3 di Amerika Serikat.
“Utah penduduknya hanya 3 juta, tapi karena membangun ekosistem startup yang melibatkan venture capital, perguruan tinggi, para penggerak startup,” kata Ahlstrom saat berbicara di ajang Startup Scene: Building Indonesia's Starup Ecosystem di Ruang & Tempo, gedung Tempo, Jakarta, Senin lalu.
Beberapa Unicorn yang lahir dari Utah antara lain Pluralsight (startup edukasi teknologi), Qualtric (riset pasar online), Domo (penyewaan cloud), InsideSales (platform akselerasi penjualan). Startup-startup itu bahkan sudah masuk bursa.
Baca: Program Akselerator Digita Raya 7 Startup
Menurut data CrunhBase total dana venture capital yang diinvestasikan di Utah pada 2017 US$ 856,7 juta dari lebih 86 injeksi.
“Apa yang kami lakukan di Utah adalah, membangun ekosistem startup,” kata Ahlstrom. Paul Ahlstrom mengatakan, mereka mendatangi venture capital untuk bergotong royong menyediakan dana. Lalu, mereka mengajak perguruan tinggi dan para penggiat startup mengadakan beberapa kompetisi untuk melahirkan startup yang bagus. Contohnya, ada kontes Business Model Competition, ada kontes produk yang diluncurhkan di Kickstart. Para pemenang aneka kompetisi itulah yang didanai bersama dalam kongsi venture capital, sehingga dana dari investor lokal, untuk para inovator lokal. Dari sanalah lahir unicorn-unicorn lokal.
Baca juga: Tips Membangun Startup untuk Generasi Muda
“Jadi bukan zamannya lagi venture capital saling bersaing,” kata Ahlstrom. Menurut dia, seharusnya orang-orang yang punya duit di sebuah wilayah berkongsi mendukung startup-startup terbaik yang berasal dari wilayah itu. Dia mencontohkan, seharusnya konglomerat-konglomerat Indonesialah yang mendanai para startup itu menjadi unicorn, bukan investor dari luar negeri.
Metode membangun Silicon Valley ala Utah itu kemudian coba diterapkan Ahlstrom di Meksiko. Caranya sama: bangun ekosistem startup melalui kongsi para orang kaya dan venture capital, menggandeng perguruan tinggi, dan innovator lokal mengadakan kompetisi-kompetisi startup. Ternyata cara itu berhasil.
Di Guadalajara, Meksiko, mereka membangun Digital Creative City. Sejak 2014 sudah diinvestasikan $120 juta kepada 300 startup. Perusahaan multinasional seperti IBM, Oracle, Intel, HP, Dell dan Gameloft sampai membuka kantor di sana.
Cara berikutnya juga dicoba Ahlstrom di Peru. “Ternyata juga berhasil,” katanya. Mereka kini punya startup
BS