Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset: Masyarakat Khawatir Aktivitas Online Dipantau Peretas

image-gnews
Ilustrasi hacker. foxnews.com
Ilustrasi hacker. foxnews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Riset Kaspersky Lab dengan analis data Applied Marketing Research mengungkap bahwa banyak perusahaan dan konsumen yang tidak percaya diri menyangkut privasi data dan perilaku online mereka. Perusahaan keamanan siber itu telah mensurvei 600 perusahaan menengah dengan professional keamanan TI, serta 6 ribu konsumen sebagai responden. Mereka memiliki perangkat lunak keamanan dipasang di perangkat mereka, dibagi rata di seluruh Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

Baca juga: Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut

"Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa teknologi dan perangkat lunak adalah blackbox bagi banyak perusahaan. Mereka tidak tahu cara kerjanya, apa yang ada di dalam, data apa yang dikumpulkan atau bagaimana data tersebut disimpan. Akibatnya, mereka tidak mempercayai vendor manapun," ujar Vice President of Public Affairs Kaspersky Lab Anton Shingarev, dalam keterangan tertulis Rabu, 21 November 2018.

Peringkat pertama sebagai pihak yang paling tidak diinginkan kehadirannya adalah pelaku kejahatan siber dengan 45 persen oleh repsonden perusahaan dan 47 persen oleh responden konsumen. Mereka khawatir bagaimana melindungi data online mereka dari serangan siber.

Baca juga: Ada AS di Balik Riset Kendaraan Listrik Nasional

Kemudian diikuti dengan keinginan untuk melindunginya dari pemerintah sendiri, masing-masing 36 persen dan 33 persen. Serta, pemerintahan dan perusahaan asing (30 persen dan 26 persen). Satu dari tiga atau 29 persen responden pelaku bisnis khawatir para pegawainya dapat mengakses data online mereka, sementara seperempat atau 26 persen dari konsumen khawatir dengan anggota keluarga yang dapat memantau jejak online mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan kekhawatiran juga meluas ke ranah keamanan siber. Terutama, Shingarev menjelaskan, hal simpang siur mengenai sejauh mana penyedia solusi keamanan dapat mengakses data pelanggan. "Banyak responden khawatir bahwa penyedia keamanan dapat mengumpulkan data online, opini, lokasi atau kegiatan browsing dan membagikan secara tidak bertanggung jawab kepada entintas asing," ujarnya.

Meski begitu, ada juga reponden yang percaya terhadap keaman digital mereka. Sebagian besar, 87 persen bisnis dan 82 persen konsumen mempercayai penyedia keamanannya dalam pengumpulan dan penggunaan data mereka.

Baca juga: Menurut Riset, Wanita di Negara Ini Punya Payudara Terbesar

Simak riset menarik lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

7 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

Pelaku kejahatan siber sudah mulai mengeksploitasi kelemahan fitur-fitur di cloud.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

12 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

12 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

12 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Waspada Ancaman Phising di Situs Film Ilegal, Ini Saran Kaspersky

16 hari lalu

Phising adalah tindakan kejahatan penipuan dengan tujuan mendapatkan informasi data pribadi hingga rekening secara online. Ketahui ciri-cirinya. Foto: Canva
Waspada Ancaman Phising di Situs Film Ilegal, Ini Saran Kaspersky

Perusahaan keamanan siber, Kaspersky, berbagi tips untuk menghindari phising. Modus phising terus berkembang, salah satunya lewat situs film ilegal.


Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

28 hari lalu

Kaspersky XDR (Kaspersky)
Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

Perusahaan keamanan siber Kaspersky mencatat 33 juta serangan siber melalui ponsel pada 2023. Pengguna sering terkecoh oleh iklan otomatis.


Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

29 hari lalu

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)
Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

Dicatat, pelaku kejahatan siber hanya butuh 31 detik untuk menempatkan alat initial discovery, setelah akses awal diperoleh.


Kaspersky Ciptakan Platform KUMA untuk Atasi Ancaman Siber

30 hari lalu

Kaspersky meluncurkan platform Unified Monitoring and Analysis atau KUMA di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. KUMA merupakan konsol terpadu untuk memantau dan menganalisis insiden keamanan siber. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Kaspersky Ciptakan Platform KUMA untuk Atasi Ancaman Siber

Kaspersky menciptakan platform KUMA, konsol terpadu untuk memantau dan menganalisis insiden keamanan siber.


Perangkat Apple Disebut Kebal Peretasan, Kaspersky: Tidak Ada yang Sepenuhnya Aman

31 hari lalu

Territory Manager Indonesia Kaspersky, Dony Koesmandarin saat ditemui di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. Dony menilai tidak ada perangkat yang benar-benar aman, bahkan sekelas Apple sekalipun.TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Perangkat Apple Disebut Kebal Peretasan, Kaspersky: Tidak Ada yang Sepenuhnya Aman

Kaspersky memastikan tidak ada perangkat digital yang sepenuhnya aman dari ancaman peretasan. Sistem iOS Apple sekalipun pernah dibobol.


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

58 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.