Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perebutan Sumber Daya Genetik di Konvensi Keanekaragaman Hayati

image-gnews
Suasana Konvensi Keanekaragaman Hayati di Sharm El-Sheikh, Mesir. TEMPO/Shinta Maharani
Suasana Konvensi Keanekaragaman Hayati di Sharm El-Sheikh, Mesir. TEMPO/Shinta Maharani
Iklan

TEMPO.CO, Sharm El Sheikh - Negosiasi tentang pembagian manfaat atas penggunaan sumber daya genetik negara-negara peserta Konvensi Keanekaragaman Hayati atau Convention on Biological Diversity di Sharm El Sheikh, Mesir berlangsung alot dan panas.

Baca: Biopiracy Jadi Isu Panas di Konvensi Keanekaragaman Hayati

Sebanyak 196 negara peserta konvensi terpecah menjadi dua kubu, yakni kubu negara-negara yang kaya akan keanekaragaman hayati melawan kubu negara yang punya teknologi canggih. Negara kaya biodiversitas menuding negara yang punya teknologi canggih meanfaatkan sumber daya genetik, misalnya untuk tujuan komersial. Tapi, mereka tak mau membagi manfaat atas penggunaan sumber daya genetik.  

Negara kaya keanekaragaman hayati itu tergabung dalam Like-Minded Megadiverse Countries (LMMC). Mereka di antaranya Brasil, Cina, Kolombia, India, Indonesia, Filipina, Malaysia, Meksiko, Afrika Selatan. Sedangkan, negara pengguna sumber daya genetik yang memiliki teknologi canggih di antaranya Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara anggota Uni Eropa.

Tempo berkesempatan mengikuti proses negosiasi  selama konferensi berlangsung atas dukungan Climate Tracker, jaringan global yang beranggotakan 10 ribu jurnalis muda peliput iklim. 

Pada sesi contact group yang membahas Digital Sequence Information di ruangan El Wadi, Selasa malam, 27 November 2018, dua kubu yang bertentangan itu masih memperdebatkan pasal-pasal menyangkut pembagian manfaat. “Kami mendengarkan semua negara yang terlibat. Perlu informasi dan fakta yang nyata dan jelas,” kata seorang perwakilan dari Uni Eropa.

Digital Sequence Information (DSI) merupakan semua informasi hasil pengembangan bioteknologi. DSI bicara pemanfaatan makhluk hidup, misalnya mikroba, virus, tanaman, binatang.

Peneliti Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Gono Semiadi mengatakan perdebatan ihwal DSI menyangkut politik praktis tentang perhitungan pembagian manfaat. Tapi, negara-negara pengguna sumber daya genetik hingga sekarang belum sepakat. “Pembahasan dokumen alot paragraf per peagraf,” kata Gono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, paragraf-paragraf itu bicara bagaimana konsekuensi yang harus saling menguntungkan atas pemanfaatan sumber daya genetik. Dia memperkirakan akan sulit terjadi kesepakatan antara dua kubu tersebut. Kemungkinan akan ada ganjalan pada sejumlah kalimat di pasal-pasal yang dibahas.

Bila tidak terjadi kesepakatan maka akan masuk ke Subsidiary Body on Scientific, Technical and Technological Advice (SBSTA) di Konvensi Keanekaragaman Hayati yang berikutnya. SBSTA merupakan badan penasihat ilmiah intergovernmental untuk konferensi para pihak atau Conference on the Parties.  

Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian Kementerian Pertanian, Made Tasman, mengatakan materi genetik digunakan secara langsung maupun melalui ekstrak. Teknologi yang canggih membuka akses informasi seluas-luasnya. Materi genetik itu tinggal diurutkan melalui unsur kimianya. Lalu diproduksi bebas secara komersial untuk pengobatan dan bioteknologi.

Negara-negara yang menguasai teknologi bioinformatika sayangnya menolak untuk memberikan akses dan pembagian keuntungan secara adil. “Kami menginginkan ada win-win solution,” kata Made.

Pemanfaatan sumber daya genetik misalnya mengambil tanaman obat, rempah-rempah di hutan Indonesia. Lalu demi tujuan komersial, negara-negara pengguna justru malah menjual tanaman obat-obatan itu ke negara penyedia sumber daya genetik.

Negara-negara penyedia sumber daya genetik memerlukan pembagian manfaat yang adil dan setara sesuai dalam prinsip Konvensi Keanekaragaman Hayati. Pembagian manfaat itu, kata dia bukan berarti hanya dalam bentuk uang, melainkan peningkatan kapasitas.

SHINTA MAHARANI (Sharm El Sheikh)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

26 hari lalu

Anggota Komunitas Save Pesut Mahakam Hanson saat melakukan evakuasi bangkai pesut yang ditemukan di Sungai Mahakam, Desa Rantau Hempang, Kecamatan Muara Kaman, Kukar, 26 Maret 2017. FIRMAN HIDAYAT/SAPRI MAULANA
Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

Greenpeace menyatakan pembangunan IKN Nusantara mengancam kelestarian 3 satwa yang sudah kritis, yaitu orang utan, bekantan, dan pesut mahakam.


Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

28 hari lalu

Massa buruh membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Para buruh juga menuntut pemerintah untuk menghentikan obral tanah dan hutan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

Pemerintah menyatakan 177 ribu Ha area IKN berupa kawasan lindung, namun menurit peneliti Auriga hanya 42 ribu Ha yang berupa hutan permanen.


Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

36 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

Platform BRIN ini meliputi keanekaragaman hayati tumbuhan, mikroba dan hewan.


Bagaimana Detail Deforestasi dan Perubahan Lahan Proyek IKN Nusantara yang Direkam NASA

51 hari lalu

Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Gedung Kantor PT Bank Mandiri (Persero) di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, hari ini, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: dokumentasi Biro Pers Sekretariat Presiden.
Bagaimana Detail Deforestasi dan Perubahan Lahan Proyek IKN Nusantara yang Direkam NASA

Dua foto satelit NASA menggambarkan perubahan lahan dan hutan di lokasi proyek IKN Nusantara. Memantik kekhawatiran dampak deforestasi.


Memiliki Kenakeragam Hayati, Liberia Menjadi Rumah Hutan Hujan Lebat Dunia

17 Januari 2024

KAA, Bendera nasional Liberia. Wikipedia.org
Memiliki Kenakeragam Hayati, Liberia Menjadi Rumah Hutan Hujan Lebat Dunia

Berbagai ragam hayati yang dimiliki oleh negara Liberia, negara ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang melimpah


Ada Bunga Bangkai Amorphophallus Titanum Sedang Berbuah di Sumbar, Bukan Rafflesia Arnoldii

5 Oktober 2023

Pengunjung melihat bunga bangkai di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat, 8 Maret 2016. Bunga bernama latin amorphophallus titanum becc ini telah berbunga untuk yang ke empat kalinya di Kebun Raya Cibodas. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Ada Bunga Bangkai Amorphophallus Titanum Sedang Berbuah di Sumbar, Bukan Rafflesia Arnoldii

Warga Sumatera Barat menemukan bunga bangkai jenis Amorphophallus Titanum yang sedang berbuah di lahan kebun masyarakat setempat pada akhir September.


Revisi UU IKN Disahkan, Greenpeace Anggap Pemerintah Lindungi Investasi Bukan Keanekaragaman Hayati

3 Oktober 2023

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menerima laporan pembahasan perubahan UU IKN dari Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia dalam Rapat Paripurna ke-7 Masa Persidangan I tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. Rapat Paripurna beragendakan mengambil keputusan terhadap RUU tentang perubahan UU No.3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, pengambilan keputusan tentang RUU perubahan UU tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), pengambilan keputusan evaluasi kedua Prolegnas RUU Prioritas tahun 2023, perubahan ke-6 Prolegnas RUU Tahun 2020-2024 dan penyusunan Prolegnas RUU Prioritas tahun 2024, perpanjangan waktu pembahasan 7 RUU dan mendengarkan Pidato Ketua DPR RI pada penutupan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2023-2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Revisi UU IKN Disahkan, Greenpeace Anggap Pemerintah Lindungi Investasi Bukan Keanekaragaman Hayati

Greepeace menilai revisi UU IKN hanya melindungi investasi. Ada pemberian kewenangan berlebihan soal penguasaan tanah di IKN.


Asal-usul Hari Arsitektur Sedunia

2 Oktober 2023

Arsitektur kelas dunia, Jorge Luis Veliz Quintana dan Ulises Del Llano, bekerja sama membuat konsep rumah mewah untuk bintang Inter Miami Lionel Messi yang diberi nama Messi Mansion in Miami. Instagram
Asal-usul Hari Arsitektur Sedunia

World Architecture Day atau Hari Arsitektur Sedunia diperingati tiap tahun pada Senin pekan awal Oktober


Pentingnya Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan dalam Perencanaan Pembangunan untuk Ekonomi Hijau

21 September 2023

Sesi Indonesia Sustainibility Forum (ISF) 2023 di Jakarta/istimewa
Pentingnya Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan dalam Perencanaan Pembangunan untuk Ekonomi Hijau

Memasukkan konservasi keanekaragaman hayati dan lingkungan dalam perencanaan pembangunan akan mempercepat perwujudan ekonomi hijau yang inklusif.


Profesor UGM Sebut Kecerdasan Buatan Bisa Dukung Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia

21 September 2023

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada akan membangun pusat laboratorium biodiversitas Indonesia untuk melestarikan genetik tanaman dan fauna  langka di Indonesia . Foto : UGM
Profesor UGM Sebut Kecerdasan Buatan Bisa Dukung Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia

Budi Setiadi Daryono menyebut kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dapat dioptimalkan untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati.