TEMPO.CO, Jakarta - Dekan Fakultas Teknik UGM (Universitas Gadjah Mada), Nizam, mengatakan perguruan tinggi perlu menggandeng industri. "Perguruan tinggi, industri, pemerintah, dan masyarkat, merupakan kunci penting dalam menyongsong revolusi industri 4.0," ujarnya di dalam peresmian kerjasamaantara UGM dan Honeywell di Kampus FTUGM, Selasa, 27 November 2018.
Baca juga: Tim UGM Adakan Ekspedisi Arung Jeram Sungai Franklin, Tasmania
Menurut Nizam, teknologi saat ini sudah masuk dalam era industri 4.0 yang dicirikan dengan cyber-physical system. Dia menjelaskan, era 4.0 hadir mengubah tatananindustri yang sudah mapan.
Kecerdasan sintetis yang telah berkembang sejak pertengahan abad ke-20, kata dia, kini menemukan momentum baru melalui digitalisasi dan terhubungnya industri dengan kehidupan masyarakat secara intens melalui jaringan internet.
Baca juga: Mahasiswa UGM Ciptakan Mobil Pintar Penghasil Bahan Bakar
"Data dan informasi dari berbagai sumber yang dikenal sebagai big-data dengan system analitika cerdas telah menjadi komoditas baru," ujar Nizam. Misalnya, angkutan berbasis daring menggantikan taksi konvensional, demikian pula pemasaran dan perdagangan berbasis daring semakin menggeser bisnis konvensional.
Nizam mengatakan, dalam era 4.0, berbagai karya ilmiah dan inovasi juga telah dipatenkan, termasuk yang ada di perguruan tinggi. Beberapa karya mahasiwa dan dosen sudah siap untuk dihilirkan bekerjasama dengan industri agar dapat segera memberi manfaat bagi perkembangan dan kemajuan industri di tanah air.
FTUGM bersama Honeywell, perusahaan teknologi global, mendirikan Honeywell-UGM Connected Laboratory. Laboratorium tersebut merupakan bagian dari beberapa laboratorium dan kelompok riset yang berkembang di Fakultas Teknik UGM yang berkaitan dengan pengembangan industri 4.0.
Baca juga: Produksi UGM, Film Tengkorak Tayang di Bioskop Oktober 2018
Honeywell menyediakan perangkat untuk simulasi proses teknologi industri yang akan dimiliki dan dioperasikan oleh UGM. Laboratorium ini diresmikan pada tanggal 28 November 2018 oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Natsir dan Duta Besar Amerika Serikat.
Laboratorium ini merupakan kerjasama ketiga yang diprakarsai Honeywell dengan menyediakan perangkat laboratorium akademis bagi institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Pertama sudah ada di Institut Teknologi Bandung pada Desember 2016. Kedua di Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang diresmikan pada Maret tahun ini. Ketiga di UGM.
Dengan UGM, Honeywell akan menghubungkan ketiga laboratori tersebut melalui teknologi awan (cloud) agar ketiganya bisa berkolaborasi dengan menggunakan kemampuan dari masing-masing laboratorium.
Baca juga: Mahasiswa UGM Teliti Efek Salat pada Kesehatan Mulut, Hasilnya...
Ketua Departemen Teknik Elektro dan Teknik Informasi FT UGM, Sarjiya, mengatakan laboratorium tersebut merupakan upaya membuka jalan kerja sama antara pendidikan tinggi yang diwakili UGM dan industri yang diwakili Honeywell. "Terbentunya laboratorium ini juga untuk mengusulkan definisi operasional dari visi industri versi 4.0," ujarnya.
Teknologi yang akan disediakan di UGM bermuara pada konektivitas cyber dan mampu menstimulasikan proses dari dunia industri serta membuat sistem baru. Fasilitas laboratorium juga dilengkapi dengan perangkat AR/VR (Augmented Reality/Virtual Reality). Alat itu sebagai perangkat simulator yang memungkinkan mahasiswa belajar melalui simulasi, seperti mengendalikan perangkat di fasilitas industri pengolahan gas bumi.
Selain laboratorium HoneyweH-UGM, FT UGM juga mengembangkan beberapa riset grup dan laboratorium seperti laboratorium kecerdasan buatan lA-Cubic, robotika, otomasi, kendaraan listrik, internet of things, dan lain sebagainya.
"Selain riset dan pengembangan, FT UGM juga secara serius mengembangkan pendidikan dan pembelajaran untuk generasi milenial agar memiliki kompetensi yang relevan dan unggul untuk menghadapi tantangan saat ini dan masa depan," kata dia.
Baca juga: Mahasiswa UGM Juara Inovasi Mobil Pintar di London
Simak kabar terbaru dari UGM dan seputar Industri 4.0 hanya di kanal Tekno Tempo.co.