Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LIPI: Transplantasi Terumbu Karang Harus Terus Dilakukan

image-gnews
Seorang turis mancanegara bersama warga melakukan transplantasi (pencangkokan) terumbu karang di kawasan pantai Pulau Menjangan Kecil, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, 21 Oktober 2016. Karimunjawa tidak hanya dikunjungi wisatawan domestik saja, tapi juga dari mancanegara. ANTARA/Yusuf Nugroho
Seorang turis mancanegara bersama warga melakukan transplantasi (pencangkokan) terumbu karang di kawasan pantai Pulau Menjangan Kecil, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, 21 Oktober 2016. Karimunjawa tidak hanya dikunjungi wisatawan domestik saja, tapi juga dari mancanegara. ANTARA/Yusuf Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyarankan bahwa budidaya daya terumbu karang dengan transplantasi harus terus dilakukan. Peneliti Pusat Penelitian Oseanografii LIPI Suharsono menjelaskan bahwa alasanya adalah transplantasi tidak merusak lingkungan.

Baca juga: LIPI Ungkap Kondisi Terumbu Karang, Sangat Baik Hanya 6,56 Persen

"Transpalantasi dimulai sejak 1998 yang merupakan kerja sama antar akademisi atau peneliti, pemerintah dan pihak swasta," ujar Suharsono dalam presentasinya di Ruang Seminar Besar Widya Graha LIPI, Jakarta Selatan, Rabu, 28 November 2018. "Hasil transplantasi karang juga sudah masuk pasar internasional sejak 2003".

Transplantasi karang merupakan salah satu teknik pelestarian (rehabilitasi) terumbu karang yang semakin terdegradasi dengan teknik pencangkokan. Tujuannya adalah untuk pelestarian ekosistem terumbu karang.

Baca juga: Indonesia Kenalkan Cara Rehabilitasi Terumbu Karang ke Dunia

Teknik tersebut berperan dalam mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak. Atau untuk membangun daerah terumbu karang yang baru yang sebelumnya tidak ada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Suharsono berujar, transplantasi karang juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk lokal. "Dengan transplantasi karang, kita bisa mengurangi pengangguran, karena menyerap tenaga kerja hingga 12 ribu orang. Menyerap tenaga terampil dampai tenaga pemeliharaan transplan karang." tambah dia.

Selain dimanfaatkan untuk rehabilitasi karang, transplatasi karang juga bisa dimanfaatkan untuk restorasi dan perdagangan, serta menambah devisa negara. "Juga menumbuhkan kreativitas, inovasi dalam menciptakan warna karang yang eksorik dan memiliki nilai jual tinggi," lanjut Suharsono.

Berdasarkan laporan status karang Indonesia tahun 2018 yang diterbitkan LIPI, status terumbu karang dalam kategori sangat baik di Indonesia hanya 6,56 persen dengan jumlah 70 site, yang buruk persentasinya 36,18 persen dengan jumlah 386 site. Sementara kategori baik jumlahnya 245 site atau 22,96 persen, sementara kategori cukup sebanyak 366 site atau 34,3 persen.

Baca juga: Jaga Terumbu Karang, Pemerintah Atur Jalur Pelayaran Raja Ampat

Simak artikel menarik lainnya seputar terumbu karang dan kabar terbaru dari LIPI hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

7 hari lalu

KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

Sebagai upaya pelestarian ekosistem terumbu karang yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan program Adopsi Karang.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

11 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

11 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

50 hari lalu

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

KKP Gencar lakukan program rehabilitasi terumbu karang untuk konservasi dan kesejahteraan laut Indonesia.


KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

50 hari lalu

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

KKP Gencar lakukan program rehabilitasi terumbu karang untuk konservasi dan kesejahteraan laut Indonesia.


Tips Aman Saat Bertemu Ular Laut Ketika Wisata Bahari

7 Januari 2024

Ular laut. Foto: scuba.com
Tips Aman Saat Bertemu Ular Laut Ketika Wisata Bahari

Bermain ke pantai atau wisata bahari seperti snorkeling punya potensi bertemu ular laut. Begini tips aman saat bertemu hewan berbisa itu.


5 Jenis Ular Laut yang Harus Diwaspadai saat Snorkeling

7 Januari 2024

Wisatawan melakukan selam permukaan (snorkeling) di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu 9 September 2023. Sudin Parekraf Kepulauan Seribu.mencatat ada 295.221 wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Kepulauan Seribu sepanjang Januari hingga Agustus 2023, kunjungan tersebut meningkat karena promosi media sosial serta program hiburan lainnya yang dilakukan pihak Pemprov DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
5 Jenis Ular Laut yang Harus Diwaspadai saat Snorkeling

Saat snorkeling, sejumlah hewan yang bersembunyi di dalam terumbu karang harus diwaspadai terutama ular laut yang beracun.


7 Fakta Pulau Natuna, Alamnya Kaya Destinasi Wisatanya Juara

22 Desember 2023

Seorang pria berdiri melihat indahnya pantai di Natunam Ranai, Riau, 20 Agustus 2016. Memiliki keindahan laut dan banyaknya fauna bawah laut membuat Kepulauan Natuna menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh nelayan-nelayan ilegal. (Ulet Ifansasti/Getty Images)
7 Fakta Pulau Natuna, Alamnya Kaya Destinasi Wisatanya Juara

Selain dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah, Pulau Natuna juga dikenal sebagai destinasi wisata menarik.


Kelompok Maratua Lestarikan Terumbu Karang Bersama BRI Peduli

21 Desember 2023

Kelompok Maratua Lestarikan Terumbu Karang Bersama BRI Peduli

Beningnya warna laut yang berwarna biru-kehijauan tampak begitu menyatu dengan putihnya pasir pantai di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.


Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

14 Desember 2023

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo , Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saling berjabat tangan usai debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

LIPI menemukan setidaknya ada empat akar masalah Papua. Hal tersebut berdasarkan riset LIPI yang dilakukan pada 2009.