TEMPO.CO, Hong Kong - Teknologi layar tertekuk Samsung terbaru telah dicuri dan dijual kepada dua perusahaan Cina, menurut jaksa di Korea Selatan, sebagaimana dilaporkan CNN, akhir pekan ini.
Baca: Analis: Smartphone 5G Samsung Galaxy S10 Pakai RAM 12 GB
Kantor Jaksa Distrik Suwon pada hari Kamis, 29 november 2018, menuduh 11 orang telah mencuri rahasia teknologi dari Samsung (SSNLF), kantor itu mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Jaksa itu menuduh pemasok Samsung membocorkan cetak biru "laminasi 3D panel tepi OLED fleksibel" kepada perusahaan yang didirikannya. Perusahaan itu kemudian menjual rahasia teknologi ke dua perusahaan Cina dengan harga hampir US$ 14 juta (Rp 200,2 miliar), menurut jaksa itu, sebagaimana dikutip Slash Gear.
Mereka tidak menyebut orang atau perusahaan yang terlibat dalam pencurian itu.
Samsung Display, anak perusahaan konglomerat Korea Selatan, mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat bahwa perusahaan itu "terkejut dengan hasil penyelidikan oleh jaksa."
Temuan ini muncul pada saat persaingan yang semakin ketat untuk teknologi baru di antara para pesaing.
Jaksa mengatakan Samsung menginvestasikan selama enam tahun dan sekitar 150 miliar won ($ 130 juta) untuk mengembangkan layar yang bisa ditekuk.
Karena permintaan untuk smartphone kelas atas mulai berkurang di pasar-pasar utama, Samsung telah mencari hal besar berikutnya untuk meyakinkan konsumen untuk meningkatkan perangkat mereka.
Layar ditekuk Samsung telah hyped sebagai fitur potensial. Perusahaan itu mengungkap teknologi itu pada sebuah konferensi awal bulan ini, menunjukkan gambar dari smartphone lipat baru.
Samsung adalah pembuat smartphone terbesar di dunia, terhitung sekitar 20% dari pangsa pasar global kuartal terakhir, menurut perusahaan riset Canalys.
Penyidik belum dapat melacak dan menanyai dua orang Tionghoa yang diyakini terlibat dalam kasus pencurian teknologi Samsung ini, dan telah meminta Interpol untuk membantu menemukan dan menahan mereka. Dari 11 orang yang didakwa, tiga telah ditahan. Tanggal persidangan belum ditetapkan.
CNN | SLASH GEAR