Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Startup PrivyID: Tanda Tangan Digital Bikin Hemat Kertas

image-gnews
Aplikasi tanda tangan digital milik startup PrivyID. Kredit: Tempo/Khory
Aplikasi tanda tangan digital milik startup PrivyID. Kredit: Tempo/Khory
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Startup penyedia layanan tanda tangan digital, PrivyID, melakukan kerja sama dengan startup financial technology, Amartha, untuk memberikan kemudahan melakukan transaksi perbankan serba digital. Dengan digitalisasi tersebut, dapat memudahkan pengguna, dan mengurangi oenggunaan kertas.

Baca juga: Mengenal Aplikasi Tanda Tangan Digital PrivyID

"Kami bisa mengurangi kertas untuk peminjaman uang dan mempercepat proses. Kalau memakai berkas dalam bentuk kertas, harus mengirim dulu dari kantor cabang ke pusat, itu memakan waktu lama. Sementara dengan menggunakan tanda tangan digital, kami hanya memverifikasi melalui online," ujar Co-Founder PrivyID Guritno Adi Saputra, di Crematology Coffee, Senopati, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Desember 2018.

Dengan menggunakan tanda tangan digital dari PrivyID, Amartha bisa mengurangi penggunaan kertas, memotong waktu pemrosesan dokumen. Akhirnya meningkatkan efisiensi tanpa harus mengorbankan proses Know Your Customer (KYC). Tanda tangan digital adalah mekanisme bagaimana memverifikasi user, ibarat identitas digital, untuk tanda tangan juga tidak seperti menulis di atas iPad, karena harus melalui enkripsi dan teknologinya agak rumit.

Baca juga: Cicil Barang di Akulaku Bisa Pakai Tanda Tangan Digital PrivyID

"Ketika proses suatu untuk pinjam uang yang jadi masalah adalah memverifikasi orangnya. Ketika bergerak ke digital, untuk memverifikasi tidak harus dengan tatap muka, hanya dengan online, sehingga proses lebih cepat dibandingkan tatap muka," kata Adi.

Amartha fokus pada financial inclution yang menjadi topik panas, fintech itu menginterpretasikannya adalah dengan menjangkau orang yang tidak memiliki akses keungan untuk bisa mengaksesnya. Aria menjelaskan bahwa, Amartha sudah memiliki mitra sebanyak lebih dari 68 juta orang.

"Kita pengen semua orang bisa menikmati digital, kita ingin semuanya digital dan tidak menghabiskan banyak kertas, jadi kontraknya digital, dan tanda yang juga tidak bisa dipalsukan. Ketika kita bisa mendigitalkan itu semua maka maka waktu transaksi akan lebih cepat," ujar Vice President Amartha Aria Widyanto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Inklusi Keuangan, Amartha dan PrivyID Jangkau Warga Terpencil

Amartha membantu membuka akses keuangan bagi masyarakat yang unbanked atau yang tidak memiliki akses produk bank, karena lokasi dan skala ekonomi yang kecil. Keduanya memberikan akses kepada mikro enterpreneur yang skalanya mikro, karena kalaupun mau pinjam juga paling kecil hanya 3 sampai 15 juta.

Dengan dibukanya akses tersebut, Aria berharap dapat menaikkan kelas usaha masyarakat tersebut, dan mentorship serta pendampingan. Amartha memiliki 903 orang staf atau pendamping lapangan yang membantu untuk pencatatan keuangan dan meningkatkan bisnis mereka.

"Mereka rata-rata adalah ibu yang dagang di warung, seperti nasi uduk, dan yang belum punya kios di kampung atau yang biasa kita sebut ultra mikro bisnis. Lokasi yang menjadi tantangan, kami jadikan peluang, karena kalau digabungkan potensinya bisa sampai Rp 4.000 triliun," kata Aria.

Baca juga: Jokowi Ingin Banyak Startup Kecil Berorientasi Ekspor

Simak kabar terbaru dari startup PrivyID hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

13 jam lalu

Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024
Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.


Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

19 jam lalu

Anwar Ibrahim. REUTERS
Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.


75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

25 hari lalu

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

Sebanyak 75 startup bidang pangan, industri kreatif, Informasi dan Teknologi, obat kesehatan dan pertanian mengikuti seleksi program IPB University.


KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

27 hari lalu

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menegaskan komitmennya untuk mengembangkan startup di empat sektor unggulan, yakni agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi.


CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

32 hari lalu

Chairperson GoTo Impact Foundation, Monica Oudang, saat peluncuran Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0 via zoom meet, Kamis, 21 Maret 2024. Dok: Tangkapan Layar
CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.


Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

35 hari lalu

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

Aspire bekerjasama dengan Mastercard tawarkan solusi kartu korporat untuk memudahkan UMKM


Astra Buka Pendaftaran Astranauts 2024: Syarat, Topik, dan Hadiah

39 hari lalu

Astra memberikan apresiasi kepada mahasiswa dan juga startup pemenang dalam acara Demo Day & Awarding Astranauts 2023 pada Rabu, 7 Juni 2023. Dokumentasi: Astra.
Astra Buka Pendaftaran Astranauts 2024: Syarat, Topik, dan Hadiah

Astra kembali menggelar kompetisi inovasi digital dan konferensi teknologi untuk startup dan mahasiswa melalui Astranauts 2024.


Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

39 hari lalu

Alat pemantau polusi udara Birulangit yang dipasang di Telkom University Bandung. Dok. Tel-U
Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)


Microsoft Luncurkan AI Founders Club di Indonesia untuk Dorong Pengembangan Ekonomi Berbasis AI

48 hari lalu

Microsoft AI Founders Club Indonesia (Microsoft)
Microsoft Luncurkan AI Founders Club di Indonesia untuk Dorong Pengembangan Ekonomi Berbasis AI

Ada 18 startup Indonesia telah terpilih untuk bergabung dalam Microsoft AI Founders Club Indonesia.


Indonesia Posisi ke-6 Startup Terbanyak di Dunia, Ingin Bekerja di Perusahaan Rintisan Ketahui Plus Minusnya?

57 hari lalu

Ilustrasi startup. Shutterstock
Indonesia Posisi ke-6 Startup Terbanyak di Dunia, Ingin Bekerja di Perusahaan Rintisan Ketahui Plus Minusnya?

Indonesia berada di urutan ke-6 untuk startup terbanyak di dunia. Jika Anda ingin kerja di perusahaan rintisan, perhatikan plus dan minusnya ini.