Enda mengatakan, timnya bekerja saat ini dengan menerima laporan atau pengaduan masyarakat yang ingin memastikan kebenaran satu informasi. Timnya membuka sejumlah saluran pengaduan diantaranya nomor Whatsapp 08211-8670-700 serta lewat akun media sosial yakni Facebook.com/official.jabarsaberhoaks dan akun @jabarsaberhoaks di Instagram, Twitter, dan Line. "Saat ini kita ingin di bawah 1 jam sudah bisa memberikan verifikasi informasi," kata dia.
Timnya juga bekerjasama dengan penegak hukum. "Sementara kita bekerjasama dengan kepolisian, bentuknya koordinasi. Kita membuka jalur koordinasi dengan kepolisian. Nanti jika ada satu akun atau sumber informasi yang sifatnya terus-menerus dan meresahkan, kita laporkan ke pihak kepolisian," kata Enda.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjuk blogger, sekaligus pegiat media sosial, Enda Nasution memimpin Tim Jabar Saber (Sapu Bersih) Hoaks. "Tugasnya memverifikasi permohonan masyarakat, juga merilis secara rutin, tanpa diminta, berita-berita yang beredar di Jawa Barat yang diasumsikan hoaks," kata Ridwan Kamil di sela peluncuran tim tersebut di Gedung Sate, Bandung, Jumat, 7 Desember 2018.
Baca juga: KedaiKOPI: Hanya 4 Persen Pemilih di Jabar Bisa Identifikasi Hoax
Ridwan Kamil mengatakan, sudah banyak contoh beredarnya informasi hoaks yang merugikan banyak pihak. Dia mencontohkan kabar bohong pemukulan Ratna Sarumpaet. "Ibu-ibu mengaku diculik di (bandara) Husein Sastranegara. Se-Indonesia, dari receh sampai elit semua habis energinya membahas itu. Sebagai gubernur, mantan walikota, ngilu (ikut) panik. Di-bully saya. Danlanud juga dimarahin Mabes TNI AU, kenapa bisa kecolongan. Apek teh hoaks," kata dia.
Menurut Ridwan Kamil, informasi hoaks yang viral seperti itu sudah dalam tahap menggangu. Dia mengutip laporan kepolisian tahun lalu yang menerima pengaduan 5.700-an berita bohong. Pemerintah provinsi Jawa Barat sengaja membentuk tim khusus untuk melawan informasi meresahkan yang diduga datang dari rekayasa kebohongan.
"Hari ini kami memulai program serius yang namanya Jabar Saber Hoaks, singkatan Jabar Sapu Bersih Hoaks, dengan tim yang 90 persen adalah anak-anak milenial yang ahli di bidang IT," kata dia.
Baca juga: Begini Cara WhatsApp Tangkal Penyebaran Pesan Hoax
Tim bertugas untuk melakukan verifiksi dan pemeriksan informasi hoak di Jawa Barat. "Tim hanya bekerja untuk berita-berita yang beredar di Jawa Barat, atau dilakukan oleh orang Jawa Barat, atau korban-korbannya juga pihak rakyat Jawa Barat," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, tim tersebut juga berkoordinasi dengan aparat hukum. "Dengan kejaksaan dan kepolisian. Jika hoaks sudah sangat meresahkan, hoaksnya ranah kriminal, kira-kira begitu, kita harus memberikan tindakan hukum sebagai pembelajaran. Kalau hoaks sudah terlalu jauh, kita rugi waktu, kadang-kadang rugi nyawa," kata dia.
Baca juga: Penyebar Hoax PKI Ditangkap, Jokowi: Itu yang Namanya Nabok
Simak terus kabar terbaru Tim Jabar Saber Hoaks hanya di kanal Tekno Tempo.co.