Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

COP 24, Target Pengurangan Emisi Indonesia Dianggap Masih Rendah

Reporter

Editor

Tempo.co

image-gnews
Paviliun Indonesia di arena Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-24 atau COP24 di Katowice, Polandia, menjadi salah satu paviliun yang ramai dikunjungi.  ANTON SEPTIAN
Paviliun Indonesia di arena Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-24 atau COP24 di Katowice, Polandia, menjadi salah satu paviliun yang ramai dikunjungi. ANTON SEPTIAN
Iklan

TEMPO.CO, Katowice - Untuk mengurangi dampak emisi, Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi meminta pemerintah Indonesia menaikkan kontribusi nasional yang ditetapkan (nationally determined contribution/NDC) dari angka yang ada sekarang. Sebab, angka NDC saat ini dianggap belum ambisius untuk mengerem kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celcius. “Target itu sulit dicapai jika pemerintah tak merevisi NDC,” kata Yuyun Harmono, Pengkampanye Keadilan Iklim Eksekutif Nasional Walhi di Katowice, Polandia, Jumat, 8 Desember 2018.

Baca: Negosiasi Kotawice Rulebook Terganjal Sikap Negara Maju

Yuyun mengutip laporan terbaru Intergovernmental Panel on Climate Change (IPPC), badan bentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang menyebutkan bahwa target NDC semua negara seperti yang tertuang dalam Persetujuan Paris tetap akan menyebabkan kenaikan suhu lebih dari 1,5 derajat Celcius pada 2030. Jika itu terjadi, makhluk hidup akan menghadapi bencana karena pemanasan global.

Pemerintah Indonesia menargetkan bisa menurunkan emisi sekitar 29 persen, dan menjadi 41 persen dengan dukungan internasional, pada 2030. Itu artinya 0,8 - 1,1 gigaton (miliar ton), dari total emisi setara 2,8 gigaton karbondioksida yang diperkirakan bakal tercapai pada tahun itu jika tidak ada intervensi yang dilakukan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengklaim sampai tahun lalu penurunannya sudah mencapai 0,9 giga ton. Dalam strategi implementasi NDC yang ditetapkan pemerintah, target penurunan emisi diharapkan datang dari lima sektor, yakni kehutanan (17,2 persen), energi (11 persen), pertanian (0,32 persen), industri (0,1 persen), dan limbah (0,38 persen).

Menurut Yuyun, NDC Indonesia terlalu bertumpu pada sektor kehutanan. Penurunan emisi dari sektor kehutanan antara lain disebabkan karena makin sedikitnya kebakaran hutan dan moratorium pembukaan lahan sawit. “Mestinya moratoriumnya bukan tiga tahun, tapi permanen,” katanya. Pembukaan lahan sawit, terutama di lahan gambut, justru akan membuat target NDC tak tercapai. Dalam skema implementasi NDC, pemerintah pun masih mentoleransi laju deforestasi pada 2021-2030 pada angka 325 ribu hektare per tahun.

Di sisi lain, pemerintah masih mematok kontribusi sektor energi pada NDC pada angka 11 persen. Padahal, kata Yuyun, kontribusi sektor energi masih bisa dinaikkan. Misalnya, dengan mendorong penggunaan energi terbarukan secara luas. Pemerintah justru membangun sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang bahan bakarnya batu bara. “Ini kontraproduktif dengan keinginan menurunkan emisi dan menekan kenaikan suhu bumi sebesar 1,5 derajat Celcius,” kata Yuyun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Tim Negosiator Indonesia di COP24, Nur Masripatin, mengatakan target NDC Indonesia sebenarnya sudah di bawah tingkat bussiness-as-usual (BAU). “Tapi harus ditekan lagi supaya target pada 2030 itu sampai,” kata Nur.

Nur mengakui bahwa NDC dari sektor kehutanan hampir mentok. Ia menyebut angkanya sudah mencapai 80-90 persen dari tingkat BAU. Sedangkan dari sektor energi belum sampa 20 persen tingkat BAU. “Jadi ruangnya masih luas,” katanya. “Kita berharap sektor energi memenuhi ambisi NDC dan itu memungkinkan.”

Sebab itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyurati Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mengoptimalkan NDC dari sektor energi. Caranya, dengan membuat kebijakan ramah lingkungan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pun, kata Nur, sedang menyusun peta jalan NDC yang baru. Dari peta jalan itu kelak bisa dilihat bagaimana sektor energi bisa berkontribusi lebih besar dalam NDC Indonesia. Adapun sektor lain seperti industri, pertanian, dan limbah angkanya masih kecil karena datanya tak lengkap saat target NDC disusun. “Masalahnya kontinuitas suplai data dan konsistensinya,” kata Nur.

ANTONS (KATOWICE)

KOREKSI:
Artikel ini telah diubah pada Selasa 16 Juni 2020, pukul 11.05 wib, untuk meralat angka target pengurangan emisi yang diterangkan dalam alinea ketiga. Terima kasih.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

8 jam lalu

Kilang LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat. ANTARA/HO-BP Tangguh
Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.


Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

2 hari lalu

Seorang warga mencari kepiting di kawasan mangrove Desa Simandulang, Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Kamis 14 Desember 2023. Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Bahagia Giat Bersama melakukan pelestarian mangrove seluas 25 hektare untuk mempertahankan fungsi ekosistem mangrove Indonesia diakui dunia sebagai upaya mitigasi perubahan iklim, perlindungan kawasan pesisir, pencegahan abrasi dan tempat hidup  biota laut serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat .ANTARA FOTO/Yudi/wpa.
Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.


Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

2 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.


Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

3 hari lalu

PJ Gubernur Bangka Belitung Safrizal Zakaria Ali (baju merah) menerima aspirasi masyarakat yang menuntut penyetopan izin tambang dan mengevaluasi izin yang terbit di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Senin, 22 April 2024. Tempo/Servio Maranda
Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

Walhi menyebut fakta kacaunya tata kelola timah di Bangka Belitung juga dapat dilihat dari perubahan peradaban masyarakat adat.


10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dan Redmi Pad Pro di Top 3 Tekno

13 hari lalu

Guru besar, dosen dan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memberikan pernyataan sikap di Gedung Isola Kampus UPI, Bandung, Jawa Barat, Senin 5 Februari 2024. Dalam pernyataan sikapnya, civitas akademika UPI meminta agar Presiden Joko Widodo mencabut pernyataan yang menunjukkan keberpihakan dan keterlibatannya dalam kampanye politik pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dan Redmi Pad Pro di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini dimulai dari artikel berjudul '10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas'.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

14 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

30 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

Walhi dan Greenpeace Indonesia mengimbau lembaga keuangan tidak lagi mendanai peruhasaan yang terlibat perusakan lingkungan dan iklim.


Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

30 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

Tetap saja pembangunan IKN dinilai akan membuat tekanan terhadap habitat satwa liar. Dan bukan hanya dugong dan pesut, tapi 23 spesies.


Temuan Kajian BRIN, Greenpeace dan Walhi soal Deforestasi Kalimantan: Parah Akibat IKN?

36 hari lalu

Aktivis Greenpeace, LBH Kalimantan Tengah, Save Our Borneo, dan Walhi Kalimantan Tengah meniru Presiden Joko Widodo saat berjalan di kawasan proyek food estate yang sedang dikerjakan Kementerian Pertahanan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Aksi ini bertepatan dengan pertemuan COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kredit: Jurnasyanto Sukarno/Greenpeace
Temuan Kajian BRIN, Greenpeace dan Walhi soal Deforestasi Kalimantan: Parah Akibat IKN?

Perubahan iklim dan pemanasan global diprediksi akan berdampak parahnya deforestasi di Pulau Kalimantan karena pembangunan IKN.


Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

38 hari lalu

Pengrajin membuat kerajinan daur ulang sampah di Bank Sampah Persatuan, Pondok Kelpa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Bank Sampah yang di dirikan pada 2019 ini memperkerjakan sejumlah ibu-ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan dari olahan sampah plastik yang dijadikan menjadi tas, lampu hias hingga berbagai ornamen dan memiliki nilai jual mulai dari 30 ribu hingga 130 ribu per produknya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.