Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Super Blood Moon Januari 2019 Langka, Tanda Akhir Zaman?

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Bulan purnama terlihat di belakang Grand Palace di Bangkok, Thailand, 31 Januari 2018. Bulan purnama, Super Blue Blood Moon merupakan kejadian langka yang terjadi dalam 150 tahun. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Bulan purnama terlihat di belakang Grand Palace di Bangkok, Thailand, 31 Januari 2018. Bulan purnama, Super Blue Blood Moon merupakan kejadian langka yang terjadi dalam 150 tahun. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah Super Blood Moon (Bulan Darah Super) akan kembali terjadi pada 2019, tepat di awal tahun, sebagaimana dilaporkan Express, 6 Desember 2018. Bulan purnama terakhir terjadi pada bulan Januari tahun ini, dan yang lainnya akan melimpahi langit pada 22 Desember.

Baca: Super Blood Moon, MUI: Itu Bukan Kiamat, Hanya Gerhana  

Bulan Darah dapat dilihat dari benua Asia, Eropa dan Afrika pada bulan Juli tahun ini, tetapi tahun depan  melihat keduanya bergabung merupakan tontonan yang langka.

NASA telah menghitung Super Blood Moon berikutnya akan tiba tepat pada awal tahun, pada 21 Januari. Menyusul peristiwa ini, sejumlah reaksi yang berbeda muncul di masyarakat umum.

Kejadian langka ini akan menampilkan cahaya Matahari difilter melalui atmosfer Bumi, yang akan memancarkan cahaya merah pada satelit alam.

Orbit elips Bulan menyebabkannya berada paling dekat dengan Bumi dalam beberapa waktu, yang muncul membesar dibandingkan dengan ukuran normalnya.

Astronom akan menghargai keindahan selestial ini, karena Blood Moon dan Super Moon keduanya langka,  tetapi emosi yang sama sekali berbeda dapat mencengkeram orang lain.

Pengamat mungkin takut oleh Bulan yang berubah warna merah tua, yang sebelumnya dikaitkan dengan pembunuhan.

Ketakutan memiliki akar alkitabiah, sebagaimana agama pernah memperingatkan hari-hari itu bisa menjadi salah satu bencana dari murka Allah.

Dalam Perjanjian Baru, ada peringatan dalam Yoel 2:30, tentang Bulan Darah yang mendahului “hari Tuhan yang luar biasa”.

Hal ini membangkitkan gambaran dramatis tentang malapetaka dan kematian, yang menggembar-gemborkan semacam peristiwa bencana.

Joel 2:30 berbunyi, ”Dan saya akan menunjukkan keajaiban di surga dan di bumi: Darah dan api dan tiang asap."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Matahari akan berubah menjadi gelap. Dan bulan menjadi darah, sebelum datangnya hari Tuhan yang agung dan luar biasa.”

Sementara Alkitab tampaknya menyarankan datangnya akhir zaman, kemungkinan dari kiamat akan datang diragukan, karena peristiwa ini telah terjadi berkali-kali sebelumnya.

Warna merah di Bulan ditentukan oleh sejumlah kondisi alam. Jumlah partikel debu, tetesan air dan bahkan abu vulkanik dapat mengubah warna Bulan merah.

Berbicara kepada Newsweek, astronom Royal Observatory Greenwich, Anna Ross mengungkapkan jalur dan waktu Bulan pada 21 Januari.

"Pada 2:36 pagi, tinggi di barat daya langit, bulan akan mulai gelap ketika mulai memasuki area bayangan parsial yang dihasilkan oleh Bumi (penumbra)."

“Pada pukul 3:33 pagi, bayangan penuh Bumi (umbra) akan mulai melewati permukaan bulan, tampak fase perubahannya dengan sangat cepat. Pada 04:41 pagi, tinggi di barat langit, gerhana penuh akan dimulai ketika bulan akan sepenuhnya tertutup oleh bayangan penuh Bumi dan menjadi merah.”

“Pada pukul 05.43 pagi, gerhana penuh akan berakhir ketika bulan kehilangan warna merahnya dan mulai bergerak keluar dari bayangan penuh Bumi dan pada pukul 06.50 pagi akan tampak penuh lagi.”

"Pada 07:48, bulan akan kembali ke kecerahannya yang biasa dan gerhana akan secara resmi berakhir."

Simak artikel lainnya tentang Super Blood Moon di kanal Tekno Tempo.co.

EXPRESS | NEWSWEEK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

16 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

20 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


BMKG: Banjir Rob Berpotensi di Pesisir Sumatra Utara hingga Maluku

34 hari lalu

Banjir pesisir atau rob di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
BMKG: Banjir Rob Berpotensi di Pesisir Sumatra Utara hingga Maluku

BMKG memperingatkan banjir pesisir atau banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

36 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

44 hari lalu

Ilustrasi Hilal. Robertus Pudyanto/Getty Images
Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.


Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

58 hari lalu

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS
Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

Pesawat ruang angkasa besutan Intuitive Machines berhasil mendarat di bulan. Misi yang menentukan kelancaran penerbangan ke bulan di masa depan.


AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

23 Februari 2024

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS
AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.


Sempat Hilang Sinyal, Wahana SLIM Jepang Pulih Usai 9 Hari Tanpa Daya di Bulan

29 Januari 2024

Seorang jurnalis yang mengenakan perangkat VR mencoba simulasi pendaratan di bulan Smart Lander for Investigating Moon (SLIM), di fasilitas Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), di Sagamihara, selatan Tokyo, Jepang, 19 Januari 2024. REUTERS /Kim Kyung-Hoon
Sempat Hilang Sinyal, Wahana SLIM Jepang Pulih Usai 9 Hari Tanpa Daya di Bulan

Pulihnya perangkat dan panel surya SLIM akibat perubahan arah sinar matahari di bulan.


ABK dan Nelayan Tak Berani Melaut Saat Fase Bulan Purnama, Ini Alasannya

28 Januari 2024

Sejumlah nelayan melakukan bongkar muat kerang hijau hasil tangkapannya di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 19 Juli 2022. Saat ini para nelayan masih mengkonsumsi solar eceran yang dibeli seharga Rp7.500-Rp8.000 per liternya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ABK dan Nelayan Tak Berani Melaut Saat Fase Bulan Purnama, Ini Alasannya

Kenapa fase bulan purnama atau full moon membuat ABK dan nelayan tak melaut? Berikut alasan ilmiahnya.


Fenomena Bulan Purnama Serigala Tadi Malam, Sejarah dan Efeknya

26 Januari 2024

Ilustrasi Bulan Purnama Serigala. Foto : Space.com
Fenomena Bulan Purnama Serigala Tadi Malam, Sejarah dan Efeknya

Penyebutan Bulan Purnama Serigala atau Wolf Moon karena, menurut almanak, serigala lebih sering terdengar melolong pada Januari.