Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Temukan Nenek Moyang Baru Manusia, Si Kaki Kecil

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilmuwan Klaim Temukan Nenek Moyang Baru Manusia, Si Kaki Kecil. Kredit: Tori.ng
Ilmuwan Klaim Temukan Nenek Moyang Baru Manusia, Si Kaki Kecil. Kredit: Tori.ng
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian sejumlah ilmuwan telah menemukan kerangka kontroversial yang diperkirakan berasal dari spesies manusia purba yang baru.

Baca: He Jianku, Ilmuwan Kontroversial Cina, Si Chinese Frankenstein

Little Foot atau Kaki Kecil, hominin yang hidup 3,67 juta tahun lalu, adalah spesies yang sama sekali berbeda dari apa pun yang pernah dilihat sebelumnya, menurut para ilmuwan sebagaimana dilaporkan Daily Mail, 7 Desember 2018.

Empat makalah ilmiah, yang belum ditelaah atau dipublikasikan, mengklaim kerangka seorang wanita tua dengan lengan kiri yang lumpuh membuktikan bahwa ia tidak termasuk kategori yang diketahui.

Dia juga ditemukan memiliki kaki lebih panjang dari lengannya, sifat yang terkait dengan evolusi manusia modern karena mendukung bipedalisme atau berjalan dengan dua kaki.

Penelitian lain tentang kerangka itu telah menemukan dia memiliki pola makan nabati eksklusif dan berdiri lebih dari empat kaki (130 cm) tingginya. Nama yang diusulkan dari spesies ini adalah Australopithecus prometheus.

Kerangkanya pertama kali ditemukan pada tahun 90-an di Afrika Selatan dan pertama kali dikategorikan sebagai Australopithecus, sekelompok hominin yang menjadi milik fosil terkenal 'Lucy'.

Dr Ronald Clarke dari Universitas Witwatersrand di Johannesburg mengklaim selama dua dekade bahwa pengkategorian itu tidak benar dan Kaki Kecil bukan milik spesies yang diketahui.

Dia mengklaim temuan itu adalah anggota dari spesies baru, yang ia sebut A. prometheus - nama  dari titan Yunani Prometheus yang menciptakan manusia dari tanah liat. Dr Clarke adalah penulis utama atau penulis koresponden pada keempat studi.

Dia mengatakan kepada New Scientist: 'Saya telah menghabiskan 20 tahun untuk mendapatkan kerangka ini, menemukannya di batu di dalam kegelapan gua, menemukan setiap tulang, dan kemudian membersihkannya sehingga kami dapat mengidentifikasi mereka di dalam gua, membawa mereka keluar dalam blok, membersihkan mereka, merekonstruksi mereka.”

Kerangka Kaki Kecil pertama kali ditemukan di gua Sterkfontein dekat Johannesburg pada tahun 1994.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nama panggilan sayang untuk fosil ini, secara resmi dikenal sebagai StW 573, diperoleh ketika seorang ilmuwan menggunakan istilah itu untuk menggambarkan tulang mungil dibandingkan dengan hominin yang lebih besar yang dikenal ada pada waktu itu.

Travis Pickering dari University of Wisconsin-Madison di AS, memimpin salah satu dari empat studi, menemukan bahwa Little Foot menderita cedera parah. Lengan bawah kirinya menjadi 'asimetri bilateral'.

Lengan bawah menjadi membungkuk dan para peneliti mengatakan bahwa kelengkungan ini dihasilkan dari terjatuh. Dr Pickering dan rekan-rekannya mengatakan bahwa dia mungkin jatuh dari ketinggian yang signifikan dan mungkin terjadi ketika dia masih kecil.

Robin Crompton dari Universitas Liverpool bekerja pada tulisan lain, juga bersama dengan Dr Clarke, menemukan beberapa hominin awal bertubuh besar dan memiliki kaki belakang lebih panjang daripada anggota badan. Ini, kata mereka, akan memiliki dampak dramatis pada bagaimana individu akan bergerak.

Itu berefektif untuk berjalan pada jarak yang lebih jauh tetapi akan membuatnya kurang efisien dalam mendaki dan Little Foot tidak akan mampu membawa benda dengan baik saat berjalan.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr Clarke sendiri menganalisis tengkorak Kaki Kecil dan menemukan kerangka lagi yang mendukung teori spesies baru.

"Ada banyak, banyak perbedaan, tidak hanya di tengkorak tetapi juga di seluruh kerangka," katanya. Perbedaannya termasuk wajah lebih datar dari A. africanus, dan gigi yang lebih besar dengan celah besar antara gigi taring atas dan gigi seri, 'katanya.

"A. africanus lebih omnivora," kata Dr Clarke. Studi lebih lanjut melihat hubungan antara gua di mana Kaki Kecil ditemukan dan kerangka itu.

Simak artikel lainnya tentang penelitian ilmuwan di kanal Tekno Tempo.co.

DAILY MAIL | TORI NG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

42 hari lalu

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.


Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

47 hari lalu

Sejumlah civitas akademika dan guru besar dari berbagai fakultas UGM membacakan Petisi Bulaksumur menyesalkan berbagai penyimpangan pemerintahan Jokowi, di Balairung UGM, Yogyakarta, Rab, 31 Januari 2024. EIBEN HEIZER/TEMPO
Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?


Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Ilustrasi asteroid. youtube.com
Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.


Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Hasil sinar-X dan penelitian yang dilakukan oleh Institute of Legal Medicine of Peru terhadap 'mumi alien' yang menyimpulkan bahwa itu adalah boneka yang terbuat dari tulang binatang dipajang di Lima, Peru, 12 Januari 2024. REUTERS/Sebastian Castaneda
Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.


Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Rekonstruksi spesies dinosaurus yang baru diidentifikasi Tyrannosaurus mcraeensis, berdasarkan sebagian fosil tengkorak yang dikumpulkan di New Mexico, AS Sergei Krasinski/Handout via REUTERS
Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.


Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Pemandangan danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. REUTERS/Bruno Kelly
Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

16 November 2023

Seekor echidna berjalan di tengah vegetasi di Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia 22 Juli 2023. Ekspedisi Cyclops/Handout via REUTERS
Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

Pemerintah Provinsi Papua melakukan penanaman bibit bambu di daerah penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.


Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

10 November 2023

Bibit kerabat tembakau benth, Nicotiana benthamiana, tumbuh di simulasi tanah bulan di laboratorium Universitas Pertanian Tiongkok di Beijing, Tiongkok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 9 November 2023. Yitong Xia/Handout via REUTERS
Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

Ilmuwan menunjukkan cara mengubah tanah bulan menjadi subur untuk pertanian.


Ilmuwan Oxford Temukan Kembali Mamalia yang Lama Hilang di Pegunungan Indonesia

10 November 2023

Seekor echidna berjalan di tengah vegetasi di Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia 22 Juli 2023. Ekspedisi Cyclops/Handout via REUTERS
Ilmuwan Oxford Temukan Kembali Mamalia yang Lama Hilang di Pegunungan Indonesia

Ilmuwan temukan mamalia yang telah lama hilang di pegunungan terpencil di Indonesia