CEO e-Fishery, Gibran, mengklaim, teknologi yang dibawanya relevan dengan kebutuhan peternak lele. Teknologi tersebut diharapan bisa menjadi bagian keseharian warga desa tersebut. "Jadi desa digital adalah salah satu upaya untuk mengurangi kesenjangan dengan menyediakan teknologi tepat guna bagi pembudidaya ikan," kata Gibran.
Pemerintah Jawa Barat juga menggandeng PT Telkomsel untuk penyediaan infrstruktur dan jaringan, PT Japfa, untuk penyediaan pakan, Bank BJB untuk bantuan modal, serta Telkom University yang akan memberikan pelatihan pada warga. "Hari ini kita tunjukkan ke dunia bahwa ada desa di Indramayu yang menjadi percontohan nasional tentang transofrmasi dari manual ke digital,: kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, program Desa Digital ini akan dikembangkan ke 5.300 desa di Jawa Barat. Dia mengklaim, program ini juga akan menjangkau pada digitalisasi layanan publik, hingga sistem e-commerce. Aplikasi yang dipergunakan bergantung pada karakter dan potensi ekonomi di tiap desa. Di Desa Puntang, misalnya, Ridwan Kamil meresmikan saung teknologi perikanan yang menjadi etalase budidaya lele, sekaligus learning centre.
Baca juga: Ridwan Kamil Terima Kunjungan Kehormatan Dubes Tiongkok
Vice President Corporate Planning Telkomsel Andi Kristianto mengatakan, Telkomsel mengembangkan ekosistem Internet of Things (IoT) untuk penggunaan di pedesaan dengan penerapan teknologi NB-IoT (Narrowband Internet of Things). "Teknologi NB-IoT memanfaatkan mesin automatic fish feeder di kolam-kolam ikan untuk meningkatkan efisiensi pakan serta mempercepat siklus panen ikan. IoT menjadi salah satu elemen penting untuk mendukung roadmap pemerintah Indonesia ‘Making Indonesia 4.0’," kata dia.
Andi mengatakan, kolaborasi pengembangan kampung perikanan digital di Indramayu diharapkan bsia meningkatkan produktivitas dan esisiensi budidaya lele. "Dengan adanya penerapan teknologi NB-IoT dalam mesin automatic fish feeder akan menghasilkan simplifikasi proses pemberian makan ikan di kolam yang luas sekalipun," kata dia.
Wakil Bupati Indramayu Supendi mengatakan, di Indramayu terdapat tiga sentra lele yakni di Kecamatan Losarang, Kandanghaur, dan Sindang. Produksi lele Indramayu tahun ini mencapai 78 ribu ton, dengan nilai menembus Rp 1 triliun. Program digitalisasi perikanan ini diharapkan bisa mendongkrak produksi ikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dari APBD kita sebesar Rp 3,1 Triliun tentu tidak semuanya bisa menyentuh dan memberdayakan masyarakat yang bergerak di bidang peternakan ikan," kata Supendi. "Dengan
Desa Ditigal ini kami harapkan peternakan ikan makin bergairah di masyarakat dan memberikan motivasi bagi masyrakat lain."
Baca juga: Ridwan Kamil Ingin Promosikan Pariwisata Jabar Lewat Film
Simak kabar terbaru seputar desa digital hanya di kanal Tekno Tempo.co.