Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

The Guardian Tuding Cek Fakta Facebook Gagal, Apa Kata Facebook?

image-gnews
Ilustrasi Facebook. (AP Photo/Richard Drew)
Ilustrasi Facebook. (AP Photo/Richard Drew)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor berita asal Inggris The Guardian menerbitkan cerita tentang program cek fakta Facebook. Menurut The Guardian, proyek yang melibatkan pihak ketiga itu gagal.

Baca juga: Facebook Blokir Akun Anak PM Israel Usai Tulis Soal Muslim

Facebook memberikan tanggapan bahwa program cek fakta didasarkan pada akun pemeriksa fakta tunggal yang mengikuti program pemeriksaan fakta selama enam bulan.

"Kami memberikan informasi kepada The Guardian, tapi mereka memilih untuk tidak menyertakan semuanya. Kami berkomitmen untuk memerangi misinformasi selama bertahun-tahun dan memiliki hubungan yang kuat dengan mitra pemeriksa fakta pihak ketiga," ujar Kepala Kemitraan Integritas Meredith Carden, dalam laman newsroom Facebook, Kamis, 13 Desember 2018. Menurut dia, saat ini Facebook memiliki 35 mitra di 24 negara di seluruh dunia.

Facebook, kata Carden, menghargai kemitraan yang berkelanjutan dan pekerjaan yang dilakukan para jurnalis. Bahkan, Facebook berencana untuk memperluas program ini ke lebih banyak lagi negara pada 2019. Facebook benar-benar tidak meminta pemeriksa fakta untuk memprioritaskan konten yang disanggah tentang pengiklan kami.

Kenyataannya, inilah cara kerja pemeriksaan fakta, cara utama Facebook memunculkan berita yang berpotensi salah kepada pemeriksa fakta pihak ketiga adalah melalui pembelajaran mesin. Dan bergantung pada sejumlah variabel lain, seperti umpan balik dari pengguna Facebook dan jumlah komentar yang mengungkapkan ketidakpercayaan.

Baca juga: Dokumen Rahasia Ini Ungkap Alasan Facebook Mengakuisisi WhatsApp

"Fact-checkers kemudian menelusuri daftar konten yang berpotensi salah dan memilih sendiri apa yang harus diperiksa faktanya. Mereka tidak berkewajiban untuk memeriksa fakta dari daftar. Jika mereka mau, mereka dapat menilai cerita yang Facebook belum tambahkan ke daftar," kata Carden.

Setelah ada sesuatu yang dinilai salah, maka secara otomatis tidak diprioritaskan dalam berita. Facebook akan menampilkan Artikel Terkait termasuk artikel pemeriksa fakta di bawahnya. Proses-proses tersebut terjadi otomatis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Carden mengklaim, pemeriksaan fakta sangat efektif dalam memerangi misinformasi. Ketika sesuatu dinilai palsu oleh pemeriksa fakta, Facebook dapat mengurangi tayangan masa depan konten tersebut dengan rata-rata 80 persen. Facebook juga memanfaatkan peringkat untuk mengambil tindakan pada halaman dan situs web yang berulang kali berbagi informasi yang salah.

Baca juga: Tolak Hapus Konten, Parlemen Singapura Kecam Facebook

"Kami tidak memprioritaskan semua konten yang berulang kali mendapatkan predikat 'salah' pada konten yang mereka bagikan. Kami juga menghapus hak periklanan dan monetisasi mereka," tutur Carden. "Tiga bagian penelitian baru yang terpisah telah menemukan bahwa volume keseluruhan berita palsu di Facebook menurun sejak kami menempatkan program cek fakta pihak ketiga dan langkah-langkah anti misinformasi lainnya."

Menurut Carden, Facebook juga menyediakan peneliti independen dengan mengumpulan data yang dilindungi privasi, yang akan membantu mempelajari efek misinformasi di media sosial dan pemilu. Penelitian ini dapat membantu Facebook mengukur volume berita palsu dengan lebih baik.

Selain itu, Facebook juga telah mendengar umpan balik dari mitra bahwa mereka ingin lebih banyak data tentang dampak upaya mereka. Jadi kami mulai mengirim laporan kuartal penguji fakta yang menyertakan statistik khusus, mencerminkan pekerjaan dan dampak dari setiap pemeriksa fakta. 

Di Indonesia, Tempo.co adalah mitra Facebook dalam melakukan cek fakta bersama sejumlah media lain yakni Tirto, Kompas dan Liputan6. Mafindo juga merupakan organisasi pemeriksa fakta yang menjadi mitra media sosial itu.

Baca juga: 3 Fokus Facebook di Indonesia Selama 2018

Simak kabar terbaru seputar cek fakta Facebook hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CekFakta #327 Membedakan Kampanye Hitam dan Kampanye Negatif

13 jam lalu

Ilustrasi kampanye hitam
CekFakta #327 Membedakan Kampanye Hitam dan Kampanye Negatif

Membedakan Kampanye Hitam dan Kampanye Negatif


Induk Facebook & Instagram Segera Kenalkan Fitur Watermarking, buat Transparansi

1 hari lalu

Induk Facebook & Instagram Segera Kenalkan Fitur Watermarking, buat Transparansi

Meta Platforms, induk Facebook, Instagram dan WhatsApp akan memperkenalkan fitur watermarking untuk beberapa produk AI.


Budiman Sudjatmiko Bilang Prabowo Bakal Bangun 10 Kota Metaverse, Bagaimana Dampak Ekonominya?

2 hari lalu

Budiman Sudjatmiko, pendukung Prabowo Subianto, bakal calon presiden di Pemilu 2024, membicarakan tipe pemimpin Indonesia di masa depan dalam diskusi
Budiman Sudjatmiko Bilang Prabowo Bakal Bangun 10 Kota Metaverse, Bagaimana Dampak Ekonominya?

Pakar keamanan siber menjelaskan dampak pembangunan kota metaverse terhadap ekonomi yang digagap capres Prabowo masih perlu dikaji lebih dalam.


Terpopuler: Ide Kota Metaverse Prabowo Tuai Kritik, Harga Cabai Rawit Terbang Rp 150 Ribu?

3 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memberi kaos kepada warga saat kampanye di kawasan Masjid Agung Banten, Kota Serang, Banten, Minggu, 3 Desember 2023. Prabowo mengawali kampanye di hari keduanya dengan berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin, bertemu kiai dan ulama serta bersilaturahmi dengan Abuya Muhtadi Dimyathi di Cidahu, Pandeglang. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Terpopuler: Ide Kota Metaverse Prabowo Tuai Kritik, Harga Cabai Rawit Terbang Rp 150 Ribu?

Berita terpopuler ekonomi kemarin dimulai dari rencana Prabowo Subianto yang berencana membangun kota metaverse.


Prabowo Ingin Bangun 10 Kota Metaverse, Pakar Singgung Produk Gagal Mark Zuckerberg

4 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyalami warga saat kampanye di kawasan Masjid Agung Banten, Kota Serang, Banten, Minggu, 3 Desember 2023. Prabowo mengawali kampanye di hari keduanya dengan berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin, bertemu kiai dan ulama serta bersilaturahmi dengan Abuya Muhtadi Dimyathi di Cidahu, Pandeglang. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Prabowo Ingin Bangun 10 Kota Metaverse, Pakar Singgung Produk Gagal Mark Zuckerberg

Pakar IT dan keamanan siber mengatakan seharusnya capres Prabowo Subianto tidak fokus ke kota metaverse, tapi lebih baik ke kecerdasan buatan (AI).


96 Isu Hoaks Pemilu Ditemukan di Medsos, Kominfo: Terbanyak di Facebook

4 hari lalu

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
96 Isu Hoaks Pemilu Ditemukan di Medsos, Kominfo: Terbanyak di Facebook

Hingga November 2023, Kominfo mengungkap ada 96 isu hoaks terkait Pemilu yang beredar di media sosial.


Hasil Riset Ungkap Perempuan Jadi target Utama Ujaran Kebencian di Media Sosial

7 hari lalu

Ilustrasi Ujaran Kebencian. shutterstock.com
Hasil Riset Ungkap Perempuan Jadi target Utama Ujaran Kebencian di Media Sosial

Perempuan merupakan target utama dari tindakan ujaran kebencian di dunia maya.


Pemilik WhatsApp, Instagram & Facebook Kalah di Pengadilan Terakhir Soal Privasi

10 hari lalu

Pemilik WhatsApp, Instagram & Facebook Kalah di Pengadilan Terakhir Soal Privasi

Hakim federal AS memutuskan menentang Meta, pemilik WhatsApp, Instagram dan Facebook dalam pertarungan privasi dengan FTC.


Cekfakta #235 Masa Kampanye Dimulai, Kenali Tipe-tipe Hoaks Selama Pemilu

14 hari lalu

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Cekfakta #235 Masa Kampanye Dimulai, Kenali Tipe-tipe Hoaks Selama Pemilu

hoaks akan menjelma dan menyesuaikan narasinya sesuai fase-fase dalam Pemilu


19 Link Twibbon untuk Merayakan Hari Anak Sedunia, Silakan Download dan Upload

18 hari lalu

Ilustrasi gym anak-anak. Mobi.yeni.com
19 Link Twibbon untuk Merayakan Hari Anak Sedunia, Silakan Download dan Upload

Merayakan Hari Anak Sedunia 2023 dengan menggunakan twibbon yang tersedia gratis ini.