Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wali Kota Banda Aceh Ajak Warga Jaga Kawasan Ekosistem Leuser

image-gnews
Qanun Tata Ruang Dianggap Ancam Taman Leuser
Qanun Tata Ruang Dianggap Ancam Taman Leuser
Iklan

TEMPO.CO, Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengajak seluruh warga kota untuk dapat berperan aktif dalam upaya menjaga, melestarikan, dan mengadvokasi keberadaan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Kawasan ini merupakan salah satu hutan tropis terbaik yang tersisa di dunia.

Baca juga: Miris, Ini Kondisi Perambahan Hutan Taman Nasional Gunung Leuser

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Aminullah dalam sambutannya pada acara Banda Aceh Car Free Day, Ahad, 16 Desember 2018 di Jalan Tgk Daud Beureueh. Disponsori oleh Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), car free day minggu ini mengangkat tema penyelamatan KEL. Di sana, HAkA menggelar beragam acara mulai dari lomba mewarnai, aksi teatrikal, hingga penampilan tari Didong, dan band lokal Apache.

Menurut Aminullah, KEL merupakan salah satu wilayah konservasi paling penting di muka bumi yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat luar biasa. "KEL ini pula telah ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional oleh pemerintah karena perannya yang sangat penting, bermanfaat, dan vital bagi Indonesia bahkan dunia."

Baca juga: Dua Bayi Orangutan Lahir Alami di Taman Nasional Gunung Leuser

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keberadaan KEL, kata Aminullah, sangat mendukung kehidupan masyarakat sekitarnya dengan melalui fungsi ekologis. Kawasan ini juga memiliki fungsi sebagai pengatur air sekaligus pelindung dari hadirnya bencana. "Selain itu, KEL menjadi surga bagi berbagai habitat seperti harimau, badak, orang utan, dan gajah sumatera, satwa kebanggan Indonesia yang terancam punah," katanya.

Ketua HAkA Farwiza Farhan mengungkapkan, KEL merupakan tempat terakhir di dunia yang menjadi 'rumah' bagi badak, gajah, harimau, dan orang utan. "Bayangkan keempat satwa langka itu masih hidup bersama-sama dalam satu kawasan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaganya?" ujarnya.

Pada kesempatan itu, peraih Whitley Award 2016 dari Badan Amal Konservasi Inggris ini juga mengungkapkan kekagumannya melihat kebersihan dan keindahan Banda Aceh. "Banda Aceh adalah salah satu kota paling bersih dan indah serta nyaman untuk ditinggali," tutur dia.

Simak artikel menarik lainnya seputar kawasan ekosistem Leuser hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sandiaga Uno Terima Tantangan Investasi Rp 1 T KEK Singosari dari Emil Dardak

23 Mei 2021

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno Terima Tantangan Investasi Rp 1 T KEK Singosari dari Emil Dardak

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno menerima tantangan dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.


Walhi Desak Pemerintah Aceh Revisi Qanun RTRW Demi Kawasan Leuser

7 Mei 2018

Leuser Terancam Beralih Fungsi
Walhi Desak Pemerintah Aceh Revisi Qanun RTRW Demi Kawasan Leuser

Kawasan Ekosistem Leuser adalah wilayah strategis yang harus diperhatikan karena nama itu mengundang banyak perhatian dunia.