Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melacak Jejak Kelompok Hacker Spionase Seedworm

image-gnews
Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Symantec menemukan informasi penting terkait kelompok hacker spionase, Seedworm. Kelompok ini disinyalir menjadi dalang di balik serangkaian serangan siber terhadap instansi pemerintah dan perusahaan di beberapa negara.

Baca juga: Hacker Cina Retas Kontraktor AS, Curi Data Rudal dan Kapal

Berdasarkan keterangan tertulis, Kamis, 13 Desember 2018, kelompok tersebut dirancang untuk mengumpulkan data intelijen tentang setiap target yang tersebar terutama di wilayah Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Utara. Kelompok tersebut telah beroperasi setidaknya sejak 2017. Aktivitas terbarunya terdeteksi pada Desember 2018.

Para analis di tim yang dijuluki DeepSight Managed Adversary dan Threat Intelligence (MATI) menemukan backdoor baru, Backdoor Powemuddy, yang merupakan varian baru backdoor Powermud (alias POWERSTATS) dari Seedworm. Pintu masuk ini merupakan repositori GitHub yang digunakan oleh kelompok Seedworm untuk menyimpan skrip mereka. Juga ditemukan tool pascainfiltrasi yang digunakan untuk mengeksploitasi korban setelah berhasil membuat pijakan ke jaringan mereka.

"Pada September 2018, kami menemukan bukti serangan Seedworm dan kelompok spionase APT28 (alias Swallowtail, Fancy Bear) di sebuah komputer milik kantor kedutaan Brasil," ujar peneliti tersebut. "Kami menemukan banyak petunjuk yang mendorong untuk mengungkap informasi baru tentang Seedworm."

Baca juga: Kaspersky Lab: Data Perguruan Tinggi Juga Jadi Sasaran Hacker

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peneliti tidak hanya menemukan titik masuk awal, tapi dapat mengikuti aktivitas lanjutan Seedworm setelah infeksi awal. Hal itu terjadi karena Symantec memiliki akses terhadap telemetri yang luas melalui Global Intelligence Network.

Berkat visibilitas unik tersebut, para analis dapat melacak pergerakan yang dilakukan oleh Seedworm setelah berhasil masuk ke jaringan. Pengguna DeepSight MATI dapat memanfaatkan informasi bermanfaat yang didapatkan itu untuk memberantas ancaman siber.

"Motivasi di balik serangan Seedworm sangat mirip dengan kebanyakan kelompok spionase siber yang kami amati," kata peneliti itu. "Mereka berusaha untuk mendapatkan informasi yang dapat ditindaklanjuti tentang perusahaan dan individu yang menjadi target." Seedworm, kata dia, juga mampu melakukannya dengan mengutamakan kecepatan dan kelincahan dibandingkan keamanan operasional, yang akhirnya memampukan tim peneliti untuk mengidentifikasi infrastruktur operasional utama mereka.

Baca juga: Tips Teknologi: Mengurangi Risiko Peretasan

Simak artikel menarik lainnya seputar kelompok hacker spionase Seedworm hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

1 hari lalu

Uji terbatas chatbot Meta AI di versi terbaru aplikasi WhatsApp. Foto : Gsmarena
6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.


Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

2 hari lalu

Tentara Israel memasang bendera Israel di kendaraan militer dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Israel, 15 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

Israel memiliki beberapa opsi untuk menyerang balik Iran meski sekutunya mendesak untuk tidak mengambil risiko memicu konflik regional.


Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

23 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.


Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

46 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.


Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

46 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.


Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

57 hari lalu

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.


Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

58 hari lalu

Salah satu fitur Google Chrome adalah bisa menyimpan password agar kita tidak lupa. Lalu, bagaimana cara melihat password di Google Chrome? Foto: Canva
Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.


Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asy'ari dan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Rahmat Bagja berbisik di tengah konferensi pers merespons pertanyaan hasil penghitungan suara sementara KPU melalui Sirekap, di Media Center KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Februari 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.


AwanPintar.id Catat 685 Juta Serangan Siber di Indonesia Sejak Juli Lalu, Meningkat 97 Persen

7 Februari 2024

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
AwanPintar.id Catat 685 Juta Serangan Siber di Indonesia Sejak Juli Lalu, Meningkat 97 Persen

Serangan siber ke infrastruktur internet Indonesia tidak hanya berasal dari negara lain, tetapi juga datang dari dalam negeri.


Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.