Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PVMBG: 20 Gunung Api Indonesia Memiliki Aktivitas di Atas Normal

image-gnews
Gunung Soputan mengeluarkan abu vulkanik hingga 7,5 km saat erupsi pada 16 Desember 2018. twitter.com/Sutopo_PN
Gunung Soputan mengeluarkan abu vulkanik hingga 7,5 km saat erupsi pada 16 Desember 2018. twitter.com/Sutopo_PN
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan saat ini ada 20 gunung api di Indonesia yang aktivitasnya di atas normal.

Baca: PVMBG: Gempa Mataram Masih Serangkaian dengan Gempa Lombok
Baca: Kubah Lava Merapi Mulai Runtuh, PVMBG: Kosongkan Radius 3 Km
Baca: Gunung Anak Krakatau Keluarkan Asap Hitam, Ini Artinya

“Satu di antaranya berstatus Awas, 2 Siaga, dan sisanya 17 gunung adalah Waspada. Yang Awas itu Gunung Sinabung, dan Siaga itu Gunung Agung dan Gunung Soputan,” kata Kepala Sub-Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Kristianto, Selasa, 18 Desember 2018.

Kris mengatakan, sejumlah gunung api menjadi tujuan wisata saat libur Natal dn Tahun Baru. PVMBG, ujarnya, telah berkoordinasi dengan pengelola daerah wisata di lokasi gunung api yang menjadi tujuan wisata.

"Seperti Gunung Tangkubanparahu, Dieng, Papandayan, Gede, dan Bromo, kita sudah memberikan arahan untuk tetap berhati-hati dan berkoordinasi dengan kami di PVMBG atau di Pos Pengamatan Gunung Api yang stand-by memberikan informasi,” kata dia.

Kris mengingatkan sejumlah bahaya gunung api aktif yang mesti diwaspadai. Sejumlah gunung misalnya, mengeluarkan letusan nyaris tanpa tanda-tanda. “Bukan tidak ada prekursor (gejala awal), tapi prekursornya pendek. Dan tidak terlalu signifikan,” kata dia.

Sejumlah gunung api mempunyai karakteristik demikian, di antaranya Gunung Tangkubanparahu dan Gunung Papandayan. “Contoh di Gunung Tangkubanparahu tahun 2013, beberapa kali terjadi letusan freatik yang tidak didahului oleh prekursor signifikan. Untungnya terjadi subuh, waktu itu terjadi dua kali, subuh dan malam hari,” kata dia.

Kris mengatakan, saat itu letusan freatik sempat menghasilkan lontaran material yang jatuh di sekitar kawah Gunung Tangkubanparahu. “Bisa dibayangkan kalau terjadi siang hari, mungkin akan menimbulkan kepanikan, dan mungkin ada yang terkena lontaran tersebut. Umumnya material yang dilontarkan akibat letusan freatik tidak panas, tapi yang namanya kepanikan, malah akan menimbulkan masalah baru. Ini yang harus diwaspadai,” kata dia.

Menurutnya, PVMBG sudah menjalin komunikasi intens untuk mengantisipasi perisitiwa tersebut, terutama di musim liburan ini. “Komunikasi antara pengelola dan kita dari PVMBG, maupun ujung tombak kita di Pengamat Gunung Api sudah kita intensifkan. Terutama di Tangkubanparahu, pengelolanya sudah kami adakan sosialisasi juga,” kata dia.

Gunung api lainnya dengan karakteristik hampir sama, di antaranya Gunung Papandayan. “Papandayan juga perlu diwaspadai. Artinya masyarakat mewaspadai kejadian-kejadian atau terjadinya erupsi yang tidak didahului oleh gejala-gejala yang signifikan,” kata Kris.

Kris mengatakan, Gunung Dieng punya karakteristik berbeda. Di salah satu kawahnya, yakni Kawah Sileri kerap terjadi letusan freatik berupa semburan lumpur panas dari kawahnya. PVMBG sudah meminta pengelola agar mengantisipasi dengan melarang pengunjung untuk mendekat dalam radius 200 meter dari kawah tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kita sudah sampaikan jangan dekati untuk wilayah-wilayah terutama (Kawah) Sileri. Kalau Kawah Timbang memang tidak boleh masuk karena mengandung gas beracun,” kata dia.

Gunung Salak punya karakteristik ancaman yang berbeda. “Terutama pada pengumpulan gas beracun yang harus diwaspadai. Terutama pada saat cuaca mendung, hujan, dan jangan masuk ke kawahnya. (Ancaman bahaya) ini sudah disampaikan pada pengelola, dan kita juga membuka diri untuk pengamat gunung api memberikan imbauan. Itu sudah,” kata Kris.

Kris mengatakan, Gunung Anak Krakatau yang sering menarik perhatian wisatawan juga mempunyai karakteristik bahaya lain lagi, yakni ancaman bahaya letusannya hingga aliran material pijar dari kawahnya.

“Radius amannya 2 kilometer. Tadinya radiusnya 1 kilometer, masih ada wilayah yang bisa dimasuki dalam areal pulau Karakatau. Tapi karena adanya ekskalasi peningkatan (aktivitas) sejak bulan Juni kemarin sampai saat ini. Ada lontaran material pijar, aliran lava, material guguran juga menjadi perhatian,” kata dia.

Kris mengatakan, dengan peningkatan aktivitas saat ini, pengunjung dilarang mendarat di pulau Gunung Anak Krakatau. “Kita rekomendasikan untuk tidak mengunjungi sekitar Krakatau dalam radius 2 kilometer terutama untuk pengunjung, masyarakat, wisatawan. Tidak boleh mendarat karena kalau mendarat itu sudah masuk dalam radius 2 kilometer,” kata dia.

Sementara itu, belum lama ini Gunung Soputan meletus. Kendati aktivitas kegempaan menunjukkan gejala penurunan, tapi PVMBG masih melarang warga mendekat dalam radius 4 kilometer dari kawah itu, dan khusus arah barat daya sejauh 6,5 kilometer. “Kalau barat daya itu arah bukaan kawahnya, mengantisipasi kalau terjadi awan panas,” kata Kris.

Dia menambahkan, bahwa aktivitas Gunung Soputan saat ini memasuki erupsi periode keduanya. “Periode pertama itu terjadi pada bulan Oktober 2018 lalu, saat ini tingkat aktivitasnya dinaikkan dari Waspada menjadi Siaga. Letusan saat ini kedua kalinya di tahun ini,” kata dia.

Kris mengatakan, letusan Soputan biasanya terjadi dalam periode yang tidak terlalu lama. “Biasanya seminggu sampai dua minggu, setelah itu mengalami penurunan aktivitas,” kata dia.

Kendati aktivitas kegempaan cenderung menurun, PVMBG masih belum menurunkan statusnya dan tetap dipertahankan di Level III atau Siaga. “Oktober meletus dengan ketinggian kolom asap 6 kilometer. Setelah itu menurun, dan Desember ini meletus lagi. Ketinggian kolom asap sampai 7,5 kilometer, ini yang tertinggi,” kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Fakta Tewasnya 5 Pendaki Rusia di Dhaulagiri, Gunung dengan Zona Kematian

2 hari lalu

Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, dan puncak pegunungan Himalaya lainnya terlihat melalui jendela pesawat selama penerbangan gunung dari Kathmandu, Nepal 15 Januari 2020. REUTERS/Monika Deupala
6 Fakta Tewasnya 5 Pendaki Rusia di Dhaulagiri, Gunung dengan Zona Kematian

Lima pendaki Gunung Dhaulagiri asal Rusia ditemukan meninggal dunia, berikut fakta-faktanya.


Tips Mendaki Gunung Bersama Rombongan, Penting untuk Pemula

2 hari lalu

Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Tips Mendaki Gunung Bersama Rombongan, Penting untuk Pemula

Mendaki gunung biasanya dilakukan berkelompok, baik dengan teman sesama pecinta alam atau bersama orang baru dalam open trip.


7 Tips Penting bagi Pendaki ketika Tersesat di Gunung, Ketahui Metode STOP

2 hari lalu

Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Aris Andrianto
7 Tips Penting bagi Pendaki ketika Tersesat di Gunung, Ketahui Metode STOP

Salah satu risiko yang sering dialami pendaki adalah tersesat di gunung, jadi ketahui tujuh tips ini.


Kronologi Siswi SMK Naomi Tersesat di Gunung Slamet dan Ditemukan Selamat

6 hari lalu

Embusan asap putih setinggi 100-200 meter di puncak Gunung Slamet terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Jumat 14 Februari 2020. Ahli vulkanologi dari UGM mengungkap temuan endapan awan panas yang menandai gunung itu pernah meletus besar hingga tujuh kali. (ANTARA/HO-Pos PGA Slamet)
Kronologi Siswi SMK Naomi Tersesat di Gunung Slamet dan Ditemukan Selamat

Naomi Daviola Steyanie, salah seorang siswi SMKN di Semarang yang dikabarkan tersesat saat mendak Gunung Slamet, telah ditemukan selamat.


Dinding Tanah Perumahan Longsor Timpa Perumahan Lain di Cimahi, 2 Anak Jadi Korban

6 hari lalu

Longsor tembok penahan tanah di perumahan Bukit Cibogo Living, di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin 7 Oktober 2024. (Dok.BPBD Jabar)
Dinding Tanah Perumahan Longsor Timpa Perumahan Lain di Cimahi, 2 Anak Jadi Korban

Total 12 rumah menjadi korban dan harus dikosongkan sementara pengembang dan dinas terkait mencari cara mengatasi bencana longsor tersebut.


Gunung Berapi Tertinggi di Antartika Ini Mengeluarkan Partikel Debu Emas

20 hari lalu

Gunung Erebus di Antartika (Pixabay)
Gunung Berapi Tertinggi di Antartika Ini Mengeluarkan Partikel Debu Emas

Jika biasanya gunung berapi mengeluarkan uap, batu, dan gas, Gunung Erebus di Antartika juga menyemburkan bintik-bintik kecil emas yang mengkristal.


Jalur Resmi di 6 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

22 hari lalu

Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 500 meter di atas puncak pada pukul 09.18 WIB, Selasa 17 September 2024. ANTARA/HO-PVMBG
Jalur Resmi di 6 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

Mendaki gunung dengan tertib dan menggunakan jalur resmi bisa membuat pendaki terhindar dari banyak masalah.


Gempa Merusak di Sanggau Kalbar, PVMBG Golongkan Daerah Rawan Guncangan

22 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Merusak di Sanggau Kalbar, PVMBG Golongkan Daerah Rawan Guncangan

Lokasi gempa di Sanggau umumnya tersusun oleh morfologi dataran hingga dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal.


Mengenal Rute Punggung Naga di Gunung Piramid Bondowoso, Jalur Ekstrem yang Pernah Makan Korban

26 hari lalu

Gunung Piramid di Bondowoso, dengan ketinggian 1521 mdpl ini memiliki daya tarik tersendiri dengan keindahan alamnya walaupun belum menjadi daerah daya tarik wisata alam. Namun keindahan alam yang ditawarkan Gunung Piramid telah memakan korban belum lama ini yang merupakan seorang pelajar SMA di Bondowoso. Instagram/@puncakpiramid.bondowoso
Mengenal Rute Punggung Naga di Gunung Piramid Bondowoso, Jalur Ekstrem yang Pernah Makan Korban

Gunung Piramid Bondowoso dikenal sebagai gunung yang cukup sulit didaki.


5 Film dan Drama Korea Tentang Pendaki Gunung

34 hari lalu

Drama Korea Jirisan. Foto: tvN.
5 Film dan Drama Korea Tentang Pendaki Gunung

Sejumlah film dan drama Korea ini menceritakan tentang gunung dan seluk beluk pendakian