Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaleidoskop 2018: 10 Ilmuwan Indonesia dengan Terobosan Terbaru

image-gnews
Pitoyo Hartono, profesor bidang jaringan saraf tiruan dari Chukyo University Jepang asal Indonesia, menjadi salah satu pakar dalam proyek Gundam 40th Anniversary. (gundaminfo)
Pitoyo Hartono, profesor bidang jaringan saraf tiruan dari Chukyo University Jepang asal Indonesia, menjadi salah satu pakar dalam proyek Gundam 40th Anniversary. (gundaminfo)
Iklan

7. Hellen Kurniati (peneliti buaya)

Maria Margaretha Suliyanti, Hellen Kurniati (dua paling kiri) dan Mutia Dewi Yuniati (paling kanan) dalam acara diskusi Wanita Tangguh dalam IPTEK Bangsa di Media Center LIPI, Jakarta Selatan, Jum'at, 20 April 2018. (TEMPO/Khory)

Hellen Kurniati merupakan wanita satu-satunya yang bekerja untuk meneliti buaya. Dia adalah peneliti Herpetologist dari Pusat Penelitian Biologi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sejak menjadi mahasiswa, Hellen sudah biasa pergi-pergi jauh. Akhirnya keluarga pun tidak terlalu mempermasalahkan apa yang dia lakukan sekarang. Keluarga, kata dia, setuju dengan apa yang dia lakukan.

"Ibu saya tak pernah cemas tentang pekerjaan saya di LIPI dengan meneliti buaya," kata wanita 56 tahun itu, April 2018. "Kalau keluarga tidak ada yang melarang, karena saya belum berkeluarga, jadi santai saja." Anak kedua dari tiga bersaudara ini bergabung dengan LIPI sejak 1988. Fokus bidang yang ditekuninya berkaitan dengan buaya dan suara kodok. Dia mempelajari tentang pola perilaku buaya dan kodok secara detil untuk kepentingan konservasi.

Karir peneliti perempuan, kata Hellen, tidak ada perbedaan, yang menentukan adalah kompetensi dan bukan gender. Peneliti, menurut Hellen hanya dituntut untuk melalukan publikasi penelitiannya. Menjadi seorang peneliti bukan cita-cita Hellen sejak kecil. "Cita-cita saya sejak kecil ingin jadi dokter hewan. Saya dari kecil memang sayang binatang," kata dia.

Selama di lapangan berbagai medan sudah dilalui, hal buruk pun tidak dapat dihindari. Hellen menceritakan pengalamannya selama melakukan penelitian. "Saya pernah digigit buaya, tapi buaya yang baru menetas. Ternyata sifat buas buaya sudah muncul sejak baru menetas. Waktu itu saya membantu membuka cangkangnya," ujar wanita kelahiran Jakarta itu.

8. Septelia Inawati Wanandi (ilmuwan biokimia dan biologi molekuler)

Ilmuwan biokimia dan biologi molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Septelia Inawati Wanandi, meraih penghargaan sebagai Dosen Berprestasi Terbaik bidang Sains dan Teknologi 2018. (Universitas Indonesia)

Ilmuwan biokimia dan biologi molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Septelia Inawati Wanandi, meraih penghargaan sebagai Dosen Berprestasi Terbaik bidang Sains dan Teknologi 2018. Penganugerahan diberikan langsung oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, dalam acara Anugerah Diktendik Berprestasi 2018 dilaksanakan pada Oktober 2018 di Jakarta.

Dalam ajang penganugerahan Dosen Berprestasi tersebut, Septelia mempresentasikan rangkuman hasil penelitian yang berjudul "Menyibak Tabir Sel Punca Kanker sebagai Target Deteksi dan Terapi Kanker Payudara". Berdasarkan risetnya bersama tim tersebut, Septelia memberikan rekomendasi agar tata laksana terapi sel punca yang sedang marak akhir-akhir ini perlu dipertimbangkan kembali mengingat sel punca dan sekretomnya dapat memicu peningkatan kepuncaan dan keganasan sel punca kanker payudara.

Penghargaan ini digagas oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI sebagai bentuk apresiasi kepada dosen dan tenaga kependidikan yang telah berdedikasi melaksanakan Tri Darma pendidikan tinggi. Septelia merupakan dosen aktif di Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI.

Septelia menuturkan bahwa penyakit kanker merupakan masalah kesehatan utama di berbagai negara, baik negara maju maupun berkembang. Tingginya kasus kanker payudara mendorong perlunya penelitian untuk mencari solusi tentang deteksi dini, pencegahan, pengobatan dan penatalaksanaan yang tepat untuk menekan munculnya kasus baru, mengobati dan mempertahankan kualitas hidup bagi penderita.

"Walaupun terapi kanker payudara telah berkembang pesat, namun angka resistensi terapi dan kekambuhan penyakit masih cukup tinggi," ujar Septelia, pada November 2018. Menurutnya, saat grup penelitian Cancer Stem Cells (CSC) di Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI mulai dibentuk (2010), pemahaman mengenai keberadaan dan peran sel punca kanker masih sangat terbatas terutama di Indonesia.

Menurut Septelia, perlu strategi deteksi dini dan terapi yang ditargetkan pada CSC dan lingkungan mikro tumor. Penelitian ini berhasil menyibak tabir CSC sebagai target deteksi dan terapi kanker payudara. "Saat ini, grup penelitian dari Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI juga tengah mendalami keberadaan dan peran CSC pada kanker lainnya yaitu glioblastoma, kanker kolorektal dan kanker ovarium," ujarnya.

9. Agustina Monalisa (peneliti ubi cilembu)

Agustina Monalisa. itb.ac.id

Ubi yang terkenal manisnya dari Desa Cilembu, Sumedang, Jawa Barat, menjadi daya pikat untuk penelitian mahasiswa doktoral ITB (Institut Teknologi Bandung). Seorang mahasiswi ITB, Agustina Monalisa, meneliti ubi Cilembu itu hingga meraih gelar doktor di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB.

Risetnya tentang mikroba yang membuat ubi cilembu punya kekhasan rasa manis. "Berdasarkan observasi dan fenomena yang ada, ubi Cilembu jika ditanam di tempat yang berbeda di luar Desa Cilembu, hasil kualitasnya berbeda khususnya dalam kualitas rasa manis," kata dia, pada Oktober 2018. Ubi jalar ini konon hanya tumbuh dengan baik jika ditanam di perkebunan Desa Cilembu, Sumedang, Jawa Barat. Karena keunikannya itu Agustina Monalisa Tangapo kepincut menelitinya.

Hasil risetnya menjadi disertasi berjudul "Dinamika Populasi Bakteri Rhizosfer dan Endofit Pada Budidaya Ubi Jalar Cilembu (Ipomoea batatas var. Cilembu) dan Peranannya Selama Proses Penyimpanan Pascapanen". Mengutip dari laman ITB, Agustina berhasil meraih gelar doktor pada Program Studi Doktoral Biologi di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB.

Dia meneliti dari aspek mikrobiologi, yaitu mikroba khususnya bakteri rizosfer dan endofit yang mengasumsikan spesifik dengan lokasi dimana Ubi Cilembu itu berasal. Berdasarkan penelitiannya, ubi yang ditanam di luar lokasi Desa Cilembu kelimpahan dan keanekaragaman bakterinya berbeda. Bakteri itu salah satu yang bisa berpengaruh terhadap rasa manis. Selain itu faktor tanah juga ikut mempengaruhi.

10. Daniel Murdiyarso (pakar lingkungan)

Prof. Daniel Murdiyarso. Kredit: CIFOR

Pakar bidang perubahan iklim dan lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Daniel Murdiyarso, menerima anugerah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), LIPI Sarwono Award XVII. "Pemberian anugerah ini mempertimbangkan jasa Daniel Murdiyarso dalam melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan kepakaran perubahan iklim dan lingkungan hidup," ujar Wakil Kepala LIPI Bambang Subiyanto, Agustus 2018 lalu.

Penganugerahan LIPI Sarwono Award merupakan penghargaan kepada perorangan yang telah menunjukkan prestasi luar biasa dalam ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan kemanusiaan. Penghargaan ini diberikan bagi para ilmuwan yang mendedikasikan diri dan mengabdikan hidupnya untuk kemajuan sains.

Menurut Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, Daniel Murdiyarso adalah ilmuwan Indonesia yang merupakan Guru Besar Ilmu Atmosfir Fakultas MIPA IPB. Daniel Murdiyarso sebagai penerima LIPI Sarwono Award XVII adalah pakar iklim kehutanan, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta juga merupakan salah satu peneliti yang berkontribusi terhadap Nobel Perdamaian 2007 untuk Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).

Ia juga merupakan penerima Ahmad Bakrie Award di bidang Sains pada 2010 dan salah satu peneliti senior di Center for Internation Forestry Research (CIFOR). Pria kelahiran Cepu, Jawa Tengah, ini aktif juga dalam penelitian perubahan tata guna lahan, siklus biogeokimia, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Sejak 2002, pria berkacamata ini juga aktif sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).

Baca juga: Pakar Lingkungan Daniel Murdiyarso Raih LIPI Sarwono Award

Simak artikel menarik lainnya seputar Kaleidoskop 2018 hanya di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kolaborasi Levi's dan Gundam, Seperti Apa Koleksi Pakaiannya?

29 Januari 2024

Koleksi terbaru dari Levi's x Gundam SEED. (ANTARA/HO-Levi's)
Kolaborasi Levi's dan Gundam, Seperti Apa Koleksi Pakaiannya?

Levi's berkolaborasi dengan karakter fiksi Gundam meluncurkan koleksi pakaian Levi's x Gundam SEED


Kaleidoskop 2023: Ada PHK Massal dalam Industri Games

2 Januari 2024

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kaleidoskop 2023: Ada PHK Massal dalam Industri Games

Tetapi PHK di industri games pada tahun 2023 jauh melampaui tahun-tahun biasanya, maka hal itu menjadi kaleidoskop 2023 yang tak terlupakan.


Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

2 Januari 2024

Suasana penutupan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 29 Desember 2023. Sepanjang tahun ini, pasar modal Indonesia kedatangan 79 perusahaan tercatat baru yang telah melangsungkan Initial Public Offering (IPO), dengan berhasil menghimpun dana mencapai Rp 54,14 triliun. Dari pengelolaan investasi, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat mencapai Rp494,56 triliun per 28 Desember 2023, atau menurun 2,04 persen (ytd) dibandingkan akhir  2022 lalu yang senilai Rp504,86 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

Tahun 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 79 emiten yang melantai dengan nilai penggalangan dana mencapai Rp 54,14 triliun.


Kaleidoskop 2023: Utang BUMN, Transaksi Janggal di Kemenkeu, dan Bunga Pinjol

1 Januari 2024

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Independen melakukan aksi protes menolak pinjol di Kampus UIN RM Said Surakarta, Senin, 7 Agustus 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Kaleidoskop 2023: Utang BUMN, Transaksi Janggal di Kemenkeu, dan Bunga Pinjol

Sejumlah pemberitaan meramaikan tahun ini, di antaranya utang BUMN, transasksi janggal di Kemenkeu, dan polemik bunga Pinjol.


Kaleidoskop Twice Selama 2023, Konser di JIS hingga Nissan Stadium

31 Desember 2023

Penampilan TWICE dalam konser bertajuk TWICE 5TH WORLD TOUR 'READY TO BE' IN JAKARTA pada 23 Desember 2023/Tempo-Krisna Adhi Pradipta
Kaleidoskop Twice Selama 2023, Konser di JIS hingga Nissan Stadium

Twice mengumumkan, tur Ready To Be in Japan Special akan diadakan pada musim panas tahun 2024


Kaleidoskop Jisoo Blackpink 2023, Berakting hingga Menerima 3 Penghargaan

31 Desember 2023

Jisoo BLACKPINK. Foto: Instagram/@sooyaaa_
Kaleidoskop Jisoo Blackpink 2023, Berakting hingga Menerima 3 Penghargaan

Jisoo Blackpink mengonfirmasi perannya dalam drama Korea Influenza


Kaleidoskop Jennie Blackpink Selama 2023

31 Desember 2023

Personel BLACKPINK, Jennie Kim berpose saat menghadiri Festival Film Cannes ke-76 di Prancis, 23 Mei 2023. REUTERS/Yara Nardi
Kaleidoskop Jennie Blackpink Selama 2023

Jennie Blackpink memperkenalkan agensi sendiri bernama Odd Atelier atau OA pada 24 Desember 2023


Kaleidoskop Fitur WhatsApp pada 2023

31 Desember 2023

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kaleidoskop Fitur WhatsApp pada 2023

Ada 13 pembaruan fitur WhatsApp selama 2023. Apa saja?


Kaleidoskop Otomotif 2023: Mobil Hybrid yang Rilis Sepanjang Tahun Ini

30 Desember 2023

Toyota Yaris Cross HEV dibanderol dengan harga sekitar Rp 400 jutaan. (Foto: Toyota)
Kaleidoskop Otomotif 2023: Mobil Hybrid yang Rilis Sepanjang Tahun Ini

Tempo mencoba memasukkan daftar mobil hybrid yang rilis sepanjang tahun ini ke dalam kaleidoskop otomotif 2023. Berikut ulasannya:


Kaleidoskop Otomotif 2023: Mobil Baru yang Meluncur Tahun Ini

30 Desember 2023

Tempo berkesempatan melakukan test drive mobil SUV Wuling Alvez. FOTO: Dicky Kurniawan
Kaleidoskop Otomotif 2023: Mobil Baru yang Meluncur Tahun Ini

Berikut sejumlah mobil baru yang hadir di pasar Indonesia, yang dirangkum Tempo dalam kaleidoskop otomotif 2023: