Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Pernah Ungkap Potensi Tsunami Selat Sunda, Ini Risetnya

image-gnews
Seorang pria mencari barang berharga miliknya di puing rumah mereka yang hancur tersapu tsunami di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Ahad, 23 Desember 2018. Dikabarkan sebanyak 20 orang masih dalam pencarian, seluruh korban merupakan warga setempat. ANTARA/Ardiansyah
Seorang pria mencari barang berharga miliknya di puing rumah mereka yang hancur tersapu tsunami di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Ahad, 23 Desember 2018. Dikabarkan sebanyak 20 orang masih dalam pencarian, seluruh korban merupakan warga setempat. ANTARA/Ardiansyah
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi sempat melakukan riset seputar potensi penyebab tsunami Selat Sunda. Kepala Sub-Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Wilayah Barat PVMBG Badan Geologi, Akhmad Solikhin, menyodorkan riset tsunamigenik di Selat Sunda hasil kajian katalog tsunami Soloviev.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda, BMKG Sarankan Warga Tak Dekati Pantai

Catatan riset tersebut disusun dua peneliti dari Badan Geologi, yakni Yudhicara (PVMBG) dan K Budiono (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan). Tsunamigenik adalah kejadian alam yang berpotensi menimbulkan tsunami.

Kedua peneliti itu menyebutkan tsunami misterius di Selat Sunda tersebut diduga disebabkan longsoran baik terjadi di kawasan pantai maupun di dasar laut. "Kejadiannya bersifat lokal," kata Akhmad, saat ditemui di kantornya, Ahad, 23 Desember 2018.

Riset dua peneliti itu mendapati potensi terjadinya longsor bawah laut di Selat Sunda yang bisa memicu tsunami. Morfologi dasar laut Selat Sunda menampakkan pola alur dasar laut berupa lembah yang dalam. Di beberapa tempat menyempit dengan kelerangan terjal.

"Sekitar perairan ini merupakan daerah berarus cukup kuat dan berpotensi membentuk longsoran dasar laut," dikutip dari tulisan keduanya di Jurnal Geologi Indonesia edisi 4 Desember 2008.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda, Gubernur Banten: Lima Pantai Terdampak

Selain longsoran bawah laut, kedua peneliti Badan Gelogi itu menyebutkan di Pantai Barat Merak terdapat bidang dasar laut dengan lereng terjal dan pola sesar rapat. Di bagian dasar serta sekitar dinding lereng juga terdapat kantong sedimen yang tidak terkonsolidasi, sehingga ketika arus pada alur lembah semakin kuat, sedimen bisa bergerak turun mengikuti alur dan berpoteni menimbulkan tsunami dalam skala kecil dan lokal.

Potensi pemicu tsunami selanjutnya yang ditemukan keduanya berasal dari morfologi dinding teluk yang terjal. Peristiwa tsunami Selat Sunda pada 1851, misalnya, diduga dipicu oleh longsornya material tanah di tebing teluk ini dalam volume besar.

Sedangkan erupsi gunung api dan gempa bumi terhitung menjadi pemicu tsunami yang paling banyak di Selat Sunda. Tsunami akibat erupsi gunung api terjadi beberapa kali, seperti pada tahun 416 Masehi, 27 Agustus 1883, Februari 1884, serta 26 Maret 1928. "Kala itu, erupsi Gunung Krakatau yang sangat dahsyat sehinga menimbulkan tsunami,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tsunami pada 27 Agustus 1883 teramati ketinggian maksimum gelombang menembus 30 meter di atas permukaan laut, 4 meter di pantai selatan Sumatera, serta 2-2,5 meter di pantai utara dan selatan Jawa, 1-1,5 meter di Samudar Pasifik hingga menjangkau Ameriksa Selatan. Disebutkan 36 ribu orang tewas akibat peristiwa ini. "Dipublikasikan sebagai tsunami terbesar akibat erupsi gunung," kata Akhmad.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda, Paus Fransiskus Minta Solidaritas Dunia

Selanjutnya tsunami Selat Sunda 1928. Ini disebut memiliki kaitan dengan aktivitas awal kelahiran Gunung Anak Krakatau yang muncul dari sisa kompleks Gunung Krakatau yang meletus dahsyat pada 1883. "Gunung Krakatau aktif kembali tahun 1927. Sejak tahun 1927 sampai 1929 itu awal-awal aktivitas Anak Krakatau,” kata dia.

Akhmad mengatakan, tsunami terjadi akibat letusan gunung api di bawah laut. Saat itu Gunung Anak Krakatau belum muncul ke permukaan. "Kejadian erupsi Anak Krakatau mengiringi gelombang laut yang termaati di beberapa tempat di sekitar wialyah gunung api. Gunung apinya masih di bawah laut, erupsinya menimbulkan tsunami. Tinggi gelombangnya tidak tercatat," kata dia.

Sementara empat peristiwa tsunami terkait dengan gempa bumi terjadi pada Oktober 1722, 24 Agustus 1757, 9 Januari 1852, serta 22 April 1958. "Kebanyakan tsunami terjadi akibat gempabumi bukan di Selat Sunda, tapi bersumber di Megathrust di selatan Selat Sunda," kata Akhmad.

Pada Okober 1722, gempa kuat di laut tercatat membuat air luat naik seperti mendidih. Pada 24 Agustus 1757, tsunami terjadi pukul 02.00 WIB. Gempa terasa di Jakarta kurang dari 5 menit dan membuat air Sungai Ciliwung naik 0,5 meter, sehingga membanjiri Jakarta.

Pada 9 Januari 1852 terjadi gempa pukul 18.00 WIB yang terasa di di Jawa bagian barat dan selatan, hingga Sumatera. Gempa ini menyebabkan fluktuasi air tidak biasa sekitar 2 jam kemudian yakni pukul 20.00 WIB. Sementara pada 22 April 1958 gempa terasa di Bengkulu, Palembang, Teluk Banten, dan Banten di ikuti kenaikan muka air laut.

Baca juga: Tidak Ada Gempa Tektonik, Apa Penyebab Tsunami Anyer?

Simak kabar terbaru seputar tsunami Selat Sunda hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

1 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Penurunan status tersebut seiring dengan menurunnya aktivitas gempa vulkanik Gunung Ruang.


Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

3 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

Badan Geologi merekomendasikan warga Pulau Tagulandang yang bermukim di radius bahaya Gunung Ruang dievakuasi.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

5 hari lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.
Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.


Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

5 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.


Pantau Intens Gunung Awu, Badan Geologi: Kami Tidak Menyangka Gunung Ruang Erupsi Lebih Dulu

5 hari lalu

Puncak Gunung Awu di Sangihe,  Sulawesi Utara, tertutup awan pada Sabtu 27 Agustus 2022 . Gunung api paling utara di Indonesia ini diturunkan status aktivitasnya ke level II atau Waspada. ANTARA/Jerusalem Mendalora.
Pantau Intens Gunung Awu, Badan Geologi: Kami Tidak Menyangka Gunung Ruang Erupsi Lebih Dulu

Gunung Awu letaknya berdekatan dengan Gunung Ruang.


Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

5 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.


Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

5 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara menyebabkan sejumlah penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan, peringatan dini tsunami dan hujan kerikil.


Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

5 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

Letusan gunung api darat yang dekat dengan perairan bisa memicu tsunami. Hal itu sempat terjadi pada Gunung Ruang yang sedang erupsi.