Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain Buoy, BPPT Usulkan Teknologi CBT untuk Deteksi Tsunami

image-gnews
Sebuah penginapan luluh lantah akibat diterjang tsunami, di kawasan Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Selasa, 25 Desember 2018. Menurut warga setiap tahun penginapan tersebut ramai dikunjungi wisatawan yang merayakan pergantian tahun. ANTARA
Sebuah penginapan luluh lantah akibat diterjang tsunami, di kawasan Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Selasa, 25 Desember 2018. Menurut warga setiap tahun penginapan tersebut ramai dikunjungi wisatawan yang merayakan pergantian tahun. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selain menyatakan siap untuk membangun fasilitas teknologi deteksi dini tsunami, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga menawarkan teknologi lain untuk melengkapi Buoy, yaitu Cable Based Tsunameter (CBT).

Baca: 14 Tahun Tsunami Aceh, BPPT: Perkuat Deteksi Dini Tsunami

"Teknologi CBT itu sebenarnya sudah digunakan oleh Jepang. Di sana sudah berjalan dan mampu mendeteksi tsunami dengan baik juga," ujar Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT Hammam Riza, Rabu, 26 Desember 2018.

CBT telah dikembangkan di beberapa negara, seperti Kanada, Jepang, Oman, dan Amerika Serikat. Dalam forum komunikasi antar-perekayasa CBT di seluruh dunia, disepakati CBT menjadi pilihan sebagai alternatif terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Buoy, yakni vandalisme dan mahalnya perawatan.

Namun, kata Hammam, perlu ditekankan bahwa kedua teknologi itu, baik CBT dan BUOY adalah saling melengkapi, baik fungsi dan kegunaannya. Sistem CBT dapat menjadi program nasional, seiring adanya program sistem komunikasi kabel laut broadband network Palapa Ring oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Sifat keduanya saling melengkapi, sehingga hasil deteksi dini yang menjadi parameternya menjadi semakin presisi dan akurat," kata Hammam. "Jadi CBT ini merupakan kabel bawah laut yang dilengkapi sensor untuk mengukur perubahan tekanan dalam laut yang ekstrem, yang mengindikasikan tsunami. Sensor lalu akan mengirimkan data melalui satelit kepada pusat penerima data."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Hammam, proses pembuatan fasilitas CBT akan menghabiskan biaya yang lebih mahal dari pada pembuatan Buoy. Jika dibandingkan dari biaya, pembuatan Buoy bisa menghabiskan miliaran rupiah, sementara CBT mencapai triliunan rupiah.

"Namun, dari aspek perawatannya, CBT lebih murah, Buoy akan lebih mahal. Dari waktu pembangunan, Buoy lebih cepat, bisa hitungan bulan. CBT akan lebih lama, bisa tahunan. Ini hitung-hitungan kalau buat baru ya," tutur Hammam.

Kendala pembangunan CBT, Hammam berujar, adalah belum seluruh wilayah Indonesia memiliki jaringan kabel bawah laut Palapa Ring. Untuk itu, dia memberi saran agar pembangunan Buoy juga tetap dilakukan untuk di beberapa titik.

"Pembangunan CBT harus kita sadari belum tentu bisa mencakup semuanya, karena Palapa Ring juga belum mencakup seluruh wilayah di Indonesia," kata Hammam. "Jadi ya, mau tidak mau pembangunan Buoy tetap harus dilakukan. Tinggal kita lengkapi dengan GPS dan dapat diawasi titik penyebarannya oleh TNI maupun Polri di perairan lepas."

Simak artikel lainnya tentang tsunami di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Info Terkini Gempa di Laut Maluku M4,8 Guncang Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

8 jam lalu

Gempa tektonik terjadi di wilayah Laut Maluku, Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, pada hari Sabtu, 12 Oktober 2024, pukul 08.11.55 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa di Laut Maluku M4,8 Guncang Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Minahasa Tenggara dengan skala intensitas III MMI.


Top 3 Tekno: Jess No Limit di Antara Gempa Cianjur Selatan dan Tsunami Kecil di Jepang

17 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Top 3 Tekno: Jess No Limit di Antara Gempa Cianjur Selatan dan Tsunami Kecil di Jepang

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 25 September 2024, didominasi berita peristiwa gempa.


Gempa M5,9 di Jepang Picu Tsunami 0,5 Meter, Karena Gunung Api Bawah Laut?

17 hari lalu

Titik pusat gempa yang memicu tsunami 0,5 meter di Jepang, Selasa 24 September 2024.  BMKG memastikan tsunami tak berdampak ke wilayah Indonesia. BMKG
Gempa M5,9 di Jepang Picu Tsunami 0,5 Meter, Karena Gunung Api Bawah Laut?

Dari sebelumnya diminta waspada untuk prediksi setinggi satu meter, tsunami benar datang dan mencapai, antara lain, Pulau Hachijo setinggi 50 cm.


Info Terkini Gempa M5,7 di Zona Megathrust Izu-Ogasawara Jepang Picu Peringatan Tsunami

17 hari lalu

Gempa di Kepulauan Izu, Jepang, pada hari Selasa, 24 Agustus 2024, pukul 06:14:21 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M5,7 di Zona Megathrust Izu-Ogasawara Jepang Picu Peringatan Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas subduksi lempeng pada zona megathrust Izu-Ogasawara.


Tsunami 110 Meter Terjadi di Pedalaman Greenland 2023, Penyebab Getaran Gempa Aneh

18 hari lalu

Ilustrasi tsunami. Shutterstock
Tsunami 110 Meter Terjadi di Pedalaman Greenland 2023, Penyebab Getaran Gempa Aneh

Sebuah obyek seismik tak dikenal atau Unidentified Seismic Object (USO) terdeteksi pada tahun lalu. Janggal sebagai sebuah gempa.


Pemerintah Gunakan TV Digital untuk Peringatan Dini Bencana, Jangan Sembarang Masukkan Kode Pos

18 hari lalu

Tampilan simulasi Early Warning System (EWS) TV Digital yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan indikator EWS berwarna kuning, biru, dan merah di Kabupaten Badung, Bali, Senin (23/9/2024). (ANTARA/Livia Kristianti)
Pemerintah Gunakan TV Digital untuk Peringatan Dini Bencana, Jangan Sembarang Masukkan Kode Pos

Sistem peringatan dini bencana akan muncul di layar TV digital begitu terjadi bencana sesuai dengan kode pos yang dimasukkan di televisi.


Benarkah BMKG Mampu Modifikasi Cuaca, Bagaimana Caranya?

22 hari lalu

BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda bekerja sama dengan BNPB dan Smart Aviation melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mencegah hujan intensitas tinggi ganggu pembukaan PON XXI Aceh-Sumut, di Banda Aceh, Senin 9 September 2024. Foto: BMKG
Benarkah BMKG Mampu Modifikasi Cuaca, Bagaimana Caranya?

BMKG yang memperoleh tambahan anggaran Rp 25 miliar untuk mendanai kegiatan modifikasi cuaca tahun depan. Bagaimana caranya?


Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

30 hari lalu

Gempa mengguncang Selat Sunda, Banten, pada Rabu, 10 Mei 2023 pukul 11.24.49 WIB. (BMKG)
Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

Edaran dibuat meski wilayah Kabupaten Bekasi tak berbatasan dengan perairan Selat Sunda ataupun laut selatan Jawa, lokasi zona gempa megathrust


Tsunami PHK di Industri Manufaktur Berlanjut

37 hari lalu

Badai PHK bisa berlanjut dengan anjloknya manufaktur.
Tsunami PHK di Industri Manufaktur Berlanjut

Gelombang tsunami PHK terus bergulir. Industri manufaktur merupakan sektor yang paling banyak melakukan PHK.


Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

38 hari lalu

Peta potensi gempa besar (megathrust) Mentawai. dok. IAGI Sumbar
Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

op 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 4 September 2024, dipuncaki artikel penjelasan segmen-segmen megathrust di Indonesia oleh peneliti BRIN.