Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Ancaman Gunung Anak Krakatau Terkini

image-gnews
Kondisi Gunung Anak Krakatau lewat udara yang terus mengalami erupsi pada Ahad, 23 Desember 2018. Pada Sabtu, 22 Desember 2018, secara visual teramati letusan dengan tinggi asap berkisar 300 sampai 1.500 meter di atas puncak kawah. TEMPO/Syafiul Hadi
Kondisi Gunung Anak Krakatau lewat udara yang terus mengalami erupsi pada Ahad, 23 Desember 2018. Pada Sabtu, 22 Desember 2018, secara visual teramati letusan dengan tinggi asap berkisar 300 sampai 1.500 meter di atas puncak kawah. TEMPO/Syafiul Hadi
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar mengatakan, ada dua ancaman dari Gunung Anak Krakatau belakangan ini, yaitu letusan dan efek sampingnya yang berupa longsoran material.

Baca: PVMBG: Masih Ada Potensi Tsunami dari Gunung Anak Krakatau Runtuh

Seperti diketahui dari citra satelit Lapan, 64 hektare badan gunung lenyap yang dipastikan sebagai longsor lalu memicu tsunami pada Sabtu malam, 22 Desember 2018. "Yang kita khawatirkan ada longsoran lagi," katanya Kamis, 27 Desember 2018.

PVMBG aktif memantau kondisi gunung di perairan Selat Sunda itu. Berdasarkan evaluasi, Badan Geologi menaikkan status Gunung Anak Krakatau dari waspada (level II) ke siaga (level III). "Pertimbangannya kontinuitas erupsi beberapa hari terakhir, dan adanya awan panas yang langsung meluncur ke laut, dan dikhawatirkan terjadi longsor lagi," kata Rudy.

Selain itu, ada wilayah terdampak dengan turunnya hujan abu sejak Rabu kemarin di sekitar Anyer dan Cilegon dengan ketebalan kurang dari 1 mm. "Itu juga sudah ancaman, maka dinaikkan statusnya," ujar Rudy.

Selain longsoran 22 Desember, dan dikhawatirkan berulang, faktor lain pemicu tsunami yaitu awan panas atau magma yang keluar dari kawah lalu meluncur langsung ke laut. Namun kondisi ini sulit diperhitungkan kejadiannya hingga menimbulkan tsunami. Bahkan berapa taksiran volume material yang longsor lalu masih nihil, selain luasan area yang diperkirakan seluas 64 Ha.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sampai sekarang, pemantau gunung belum bisa mendekat ke gunung untuk melihat langsung perubahan kondisi fisik terutama bagian yang telah longsor. Pengamatan hanya bisa dilakukan dari jauh di darat di Banten dan Lampung. Alasannya, kata Rudy, terkendala oleh cuaca dan alat transportasi. Badan Geologi dan PVMBG sementara ini mengandalkan citra satelit Lapan untuk melihat secara terbatas kondisi fisik Gunung Anak Krakatau.

Dari hasil interpretasi citra satelit terungkap, kaldera kawah sudah berubah bentuk terhitung dari 19 Desember, dibandingkan dengan kondisi 23 Desember. "Ada perubahan lubang kawah yang melebar, itu bukan karena ambrol, tapi materialnyan ikut terlontar letusan," kata Rudy. Adapun ketinggian gunung diduga tidak berubah secara signifikan.

Rudy mengatakan, pola letusan Anak Krakatau ini sulit dicari perbandingannya ke gunung leluhurnya, Krakatau yang meletus dahsyat pada 1883. Alasannya, catatan aktivitas Krakatau dulu datanya tidak tercatat dengan bagus seperti Anak Krakatau.

Kini BMKG ikut mengambil peran memantau secara tidak langsung dengan mengaktifkan enam sensor seismometer yang sudah terpasang. Alat itu dimodifikasi agar bisa mendeteksi adanya getaran longsor di Gunung Anak Krakatau minimal setara dengan magnitude 3,4. Angka itu berdasarkan catatan longsoran sebelumnya yang menciptakan tsunami 22 Desember.
"Kami turunkan frekuensinya agar getaran kecil bisa terekam," kata Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Kamis, 27 Desember 2018.

Menurutnya, terkait dengan peningkatan status Gunung Anak Krakatau dari waspada ke siaga, fokus BMKG memantau getaran longsor yang berpotensi tsunami. Sesuai prosedur, BMKG segera mengumumkan bahaya itu ke masyarakat. "Kemarin status waspada ternyata erupsi, akhirnya longsor dan menimbulkan tsunami.
Sekarang kami beritahu supaya masyarakat waspada ada potensi longsoran lagi," kata Rahmat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kaleidoskop 2023: 5 Gunung Berapi Terbanyak Erupsi Tahun Ini, Terakhir Gunung Marapi dan Gunung Semeru

29 Desember 2023

Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Kaleidoskop 2023: 5 Gunung Berapi Terbanyak Erupsi Tahun Ini, Terakhir Gunung Marapi dan Gunung Semeru

Erupsi Gunung Marapi mengejutkan. Berikut 5 gunung berapi yang paling sering meletus sepanjang 2023.


Gunung Anak Krakatau Erupsi Dua Kali, Lontaran Abu 357 Meter

15 Desember 2023

Pantauan Gunung Anak Krakatau dari CCTV PVMBG, Jumat, 15 Desember 2023. (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Anak Krakatau Erupsi Dua Kali, Lontaran Abu 357 Meter

PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.


Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Vulkanik Membubung 1.000 Meter

14 Desember 2023

Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Selasa 5 Desember 2023, pukul 04.38 WIB. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 63 mm dan durasi sekitar 41 detik. Dok Polda Banten
Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Vulkanik Membubung 1.000 Meter

Gunung Anak Krakatau yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter.


Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Setinggi 757 Meter, Nelayan Diimbau Menjauh

13 Desember 2023

Gunung Anak Krakatau dipantau dari CCTV PVMBG. (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Setinggi 757 Meter, Nelayan Diimbau Menjauh

Masyarakat dan nelayan diimbau untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.


Gunung Anak Krakatau Erupsi Kemarin, Polda Banten Imbau Warga Beraktivitas di Radius 5 Km

6 Desember 2023

Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Selasa 5 Desember 2023, pukul 04.38 WIB. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 63 mm dan durasi sekitar 41 detik. Dok Polda Banten
Gunung Anak Krakatau Erupsi Kemarin, Polda Banten Imbau Warga Beraktivitas di Radius 5 Km

Nelayan dan warga diimbau tidak mendekat beraktivitas dalam radius lima kilometer dari Gunung Anak Krakatau setelah kemarin erupsi


Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Kembali Meletus Rabu Ini

6 Desember 2023

Sehari Meletus Emoat Kali, Warga Diminta Jauhi Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Kembali Meletus Rabu Ini

Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan kembali mengalami erupsi pada Rabu, 6 Desember 2023.


Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Kembali Erupsi Tengah Malam

6 Desember 2023

CCTV saat Gunung Anak Krakatau erupsi, Senin, 26 November 2023. (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Kembali Erupsi Tengah Malam

Sepanjang Selasa, tercatat ada sedikitnya tiga kali letusan Gunung Anak Krakatau pada pukul 03.56, 04.38, dan 12.56 WIB.


Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Malam Ini

4 Desember 2023

CCTV saat lontaran abu keluar dari gunung anak Krakatau pada Jumat malam,  12 Mei 2023. (ANTARA/HO)
Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Malam Ini

Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi pada Senin, 4 Desember 2023 pukul 22.57 WIB. Terpantau kolom abu hitam dengan intensitas tebal.


Hati-hati, Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi pada Dini Hari Tadi

4 Desember 2023

CCTV saat Gunung Anak Krakatau erupsi, Senin, 26 November 2023. (ANTARA/HO-PVMBG)
Hati-hati, Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi pada Dini Hari Tadi

Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali mengeluarkan erupsi dini hari tadi.


Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi 2 Kali, PVMBG Minta Warga Menjauh

3 Desember 2023

Foto udara kondisi Gunung Anak Krakatau, Provinsi Lampung, Kamis 28 April 2022. ANTARA/HO-BNP
Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi 2 Kali, PVMBG Minta Warga Menjauh

PVMBG mencatat pada Sabtu, 2 Desember 2023, kembali terjadi letusan sebanyak dua kali dari kawah Gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan.