TEMPO.CO, Jakarta - Produsen smartphone Huawei mengklaim telah menjual sebanyak 200 juta ponsel selama 2018. Hal tersebut menjadikan merek asal Cina itu menggeser Apple di posisi kedua di pasar global, seperti dilansir GSM Arena, Rabu, 26 Desember 2018.
Baca: Huawei Mate 20 Series Dirilis Tanpa Mate X, Ini Alasannya
Penjualan tersebut mengalami peningkatan 30 persen dibandingkan pada 2017 yang hanya menjual 153 juta unit. Menurut Nikkei Asian Review, seri P20 banyak membantu dan mendorong perusahan dari Negeri Tirai Bambu itu naik ke posisi kedua.
"Melihat ke masa depan, bisnis konsumen Huawei akan fokus pada konsep inti 'konsumen-sentris', dan akan berani untuk terus berinovasi. Juga melakukan segala upaya untuk menjadi pelopor dan pemimpin dalam gelombang berikutnya dari revolusi smartphone," ujar CEO Konsumen Huawei Richard Yu, seperti dikutip Gizmodo.
Meski Huawei berhasil meningkatkan penjualan di Cina, Eropa dan Afrika, Huawei bisa menghadapi larangan pasar utama seperti Kanada, Australia dan Amerika serikat. Jika banyak negara yang tidak membolehkan perangkat Huawei, maka kecendurangan akan merusak penjualan ponsel pada 2019.
Saat ini Samsung masih menjadi pemimpin, tapi Huawei berhasil berada di urutan kedua di kuartal 2 dan 3, berhasil mengalahkan raksasa Cupertino sepanjang 2018. Sebelumnya, data International Data Corporation (IDC) menyatakan bahwa Huawei pada 2017 telah menguasai 10,4 persen pasar global.
"Kami akan terus menciptakan nilai baru bagi konsumen, biarkan konsumen kami menikmati hidup mereka dengan lebih baik dan benar-benar menjadikan Huawei merek yang dicintai oleh konsumen di seluruh dunia," kata Yu.