TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan asa Cina, He Jianku, yang memberikan pernyataan publik tentang manipulasi DNA pada bayi kembar dikabarkan telah mendapatkan hukuman mati. Menurut laporan gizmodo.com, Senin, 7 Januari 2019, Jianku mendapat hukuman mati karena tuduhan korupsi, suap, dan melakukan rekayasa genetika terhadap embrio bayi kembar.
Baca juga: Klaim Kontroversial Peneliti Cina Rekayasa Genetika Bayi
Sebelumnya, pada awal Desember 2018, Jianku menghilang. Ahli genetika dari Francis Crick Institute, London, Inggris, Robin Lovell-Badge, menyatakan bahwa Jianku ditempatkan di bawah tahanan rumah di Shenzhen setelah hadir di KTT Internasional Kedua tentang Editing Genom Manusia di Hong Kong.
"Dia dapat menghadapi tuduhan korupsi dan suap, itu yang membuatnya mendapat hukuman mati. Dan, mungkin, karena telah melanggar pedoman penelitian yang telah ditetapkan pemerintah," ujar Lovell-Badge, seperti dikutip laman Telegraph.
Pekerjaan kontroversial Jianku membuatnya mendapat julukan 'Chinese Frankenstein'. Dia juga dikutuk oleh komunitas medis serta pejabat kesehatan Cina. Dia juga menghadapi penyelidikan dari Kementerian Sains dan Teknologi, yang telah memerintahkan ilmuwan itu untuk menghentikan penelitian apa pun.
Baca juga: Cina hentikan penelitian bayi hasil rekayasa genetika
Setelah pernyataan yang kontroversi tersebut, Lovell-Badge mengundang ilmuwan 34 tahun itu untuk hadir di KTT Internasional Kedua di Hong Kong. Kepada Lovell-Badge, Jianku mengaku menggunakan alat pengeditan gen CRISPR atau Cas9 untuk memodifikasi embrio bayi kembar.
"Ada penyelidikan resmi yang dipimpin oleh kementerian Sains dan Teknologi," tutur Lovell-Badge. "Banyak orang mungkin akan kehilangan pekerjaan mereka, karena bukan Jianku satu-satunya yang terlibat dalam proyek tersebut. Dia bisa saja dituntut atas tuduhan korupsi di Cina, ini bukanlah sesuatu diinginkan, banyak orang yang kehilangan akal karena korupsi."
Menurut Lovell-Badge, Jianku telah tinggal di apartemen milik universitas sejak awal Desember dalam penjagaan bersenjata. Tidak jelas apakah dia dalam tahanan rumah atau dilindungi oleh para penjaga. "Dia ilmuwan terlatih dan memiliki banyak uang sendiri untuk membiayai penelitian dan menyewa teknisi laboratorium yang diperlukan," ujar Lovell-Badge.
Baca juga: Pertama Kali Ilmuwan Menemukan Spesies Laba-laba Menyusui
Simak kabar terbaru seputar ilmuwan kontroversial Cina He Jianku hanya di kanal Tekno Tempo.co.
GIZMODO.COM | TELEGRAPH | DAILY MAIL | APPLE DAILY