TEMPOC.CO, Jakarta - Hammam Riza resmi dilantik sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang baru. Ilmuwan bidang teknik elektro ini menggantikan kepala BPPT sebelumnya Unggul Priyanto.
Baca: BPPT: Kawasan Wisata Perlu Alat Pendeteksi Tsunami
"Saya akan terus berupaya agar BPPT terus memberi kontribusi inovasi teknologi untuk negeri dalam meningkatkan daya saing Indonesia, khususnya di Era 4.0 ini," ujar Hammam, Rabu, 30 Januari 2019.
Hammam adalah ilmuwan Indonesia yang mengenyam pendidikan di Teknik Elektro Jurusan Elektronika Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1986. Kemudian ia memperoleh gelar Master of Science (S2) di bidang Ilmu Komputer dari University of Kentucky, Amerika Serikat, pada 1991.
Hammam menjelaskan bahwa tantangan BPPT ke depan adalah bagaimana ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi dapat diterapkan secara optimal. BPPT harus berupaya keras dengan bersinergi, dan bahu membahu bersama seluruh pemangku kepentingan.
"BPPT itu bagian dari pemerintahan, punya peran dalam inovasi, audit, kliring teknologi, difusi dan komersialisasi, alih teknologi, serta layanan teknologi," kata pria kelahiran Medan, 8 Agustus 1962 itu. "Kami menyatakan bahwa BPPT adalah aset penting pemerintah dalam mendukung pencapaian kemandirian teknologi."
Peraih gelar doktoral bidang Teknik Elektro ITB dengan keahlian Artificial Intelligence itu mulai berkarir di BPPT pada 1987. Menjabat sebagai Kepala Balai Jaringan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bidang Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada 2004.
Pada 2010 dia diangkat sebagai Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jabatan Eselon I atau Pimpinan Tinggi Madya pertamanya adalah sebagai Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, & Material (TIEM). Serta terakhir mengemban amanah sebagai Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT.
Sebelum dilantik oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir, Hammam telah melalui rangkaian seleksi terbuka BPPT. Menurut Hammam, tugas BPPT tahun ini akan semakin banyak, khususnya terkait beberapa program yang memerlukan percepatan dalam penyelesaiannya.