Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri: Syarat Dosen Minimal S2 Tak Cukup, Perlu Praktisi

image-gnews
Kepala Badan Pengembangan SDM Kementrian PUPR Loli Martina Martiep, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam acara penyerahan izin prinsip Politeknik PUPR dari Kemenristekdikti ke kepada Kementerian PUPR di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Desember 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Kepala Badan Pengembangan SDM Kementrian PUPR Loli Martina Martiep, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam acara penyerahan izin prinsip Politeknik PUPR dari Kemenristekdikti ke kepada Kementerian PUPR di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Desember 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir mengatakan, perguruan tinggi membutuhkan praktisi untuk mengajarkan mahasiswanya, karena syarat minimal gelar S2 sebagai dosen belum cukup. "Syarat dosen minimal S2, ternyata nggak mampu menjawab tantangan," kata Nasir di Bandung.

Baca: Dosen ITB Ini Masuk Daftar 30 Ilustrator Botani Terbaik Dunia

Menurutnya, ada tingkatan gelar akademik dengan kompetensi. Misalnya kompetensi level 9 setara dengan doktor, magister level 8, sementara level 7 untuk profesi, dan level 6 bagi sarjana. "Berdasarkan pengalamannya, lulusan D3 atau D4 bisa level 9 kompetensinya," ujarnya Jumat, 1 Februari 2019.

Nasir mengatakan para praktisi yang tidak bergelar S2 namun punya pengalaman banyak harus dikolaborasi perguruan tinggi sebagai dosen. "Era kita sudah berubah betul, perlu gabungkan dosen dengan praktisi," ujarnya.

Adapun wacana pendidikan tinggi ke depan, mahasiswa nanti tidak hanya dirancang bekerja pada bidangnya tapi berdasarkan talenta secara digital. Misalnya untuk memunculkan startup baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menjawab pertanyaan seorang mahasiswa tingkat akhir di ITB yang galau, Nasir mengatakan jenjang S2 hanya suatu pilihan setelah mahasiswa lulus sarjana. Pilihan lain bisa bekerja. "Yang penting punya kompetensi pada semua lulusan. Di Google, Apple, nggak ditanya ijazah tapi punya keahlian, kompetensi apa? Kalau sesuai kebutuhan industri, akan direkrut," ujar Nasir.

Rektor ITB Kadarsah Suryadu mengatakan praktisi di ITB punya dua peran. Pertama dilibatkan dalam perumusan kurikulum seperti berlangsung saat ini. Setiap program studi mengundang para praktisi terkait untuk memberikan masukan. "Apakah kurikulum perlu disempurnakan, ke arah mana penyempurnaannya, ditinjau dari sudut pandang lapangan sebagai praktisi," katanya.

Peran kedua, para praktisi diundang sebagai dosen tamu untuk memberikan kuliah yang
memberi ilustrasi apa yang terjadi di dunia industri. Mereka diundang mengajar di kelas hingga kuliah umum. "Sehingga dengan ini kita makin menguatkan wawasan mahasiswa tidak hanya dari sisi teori tapi juga praktik di lapangan," kata Kadarsah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

5 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

Untan membentuk tim investigasi untuk kasus tersebut.


Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

5 jam lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.


TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri dalam Kabinet Menunggu Kesepakatan Jokowi dan Para Ketua Umum Partai

12 jam lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri dalam Kabinet Menunggu Kesepakatan Jokowi dan Para Ketua Umum Partai

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran , Drajad Wibowo, angkat bicara soal persiapan penyusunan kabinet pemerintahan Prabowo.


Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

12 jam lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan arahan di Rapat Kordinasi Nasional Penanggulangan Bencana di Pullman Grand Central, Bandung, Jawa Barat, 24 April 2024. Dalam arahannya, Wapres Ma'ruf Amin mengatakan agar dilakukan pemetaan resiko bencana secara valid serta menyusun dan merencanakan skema pembiayaan penanggulangan bencana untuk mengatasi kesenjangan anggaran penanggulangan bencana di daerah. TEMPO/Prima mulia
Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya Presiden dibantu Wakil Presiden. Presiden juga dibantu para menteri. Lalu, apa bedanya Wapres dengan menteri?


Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

1 hari lalu

Aldilla Stephanie Suwana, penerima beasiswa Fulbright di Harvard Law School. Dok.Pribadi
Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.


Soal Kabinet, AHY Sebut Demokrat Sudah Buat Komitmen dengan Prabowo

1 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan kepada awak media soal kasus mafia tanah di rumah dinasnya, Kuningan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024. AHY mengaku perlu dukungan dari berbagai pihak seperti kejaksaan, kepolisian hingga pemerintah daerah untuk memberantas mafia tanah, sebelumnya Satgas Antimafia tanah (ATR/BPN) telah mengungkap kasus penggunaan surat kusa palsu di Banyuwangi dan Pamekasan pada 16 Maret lalu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Soal Kabinet, AHY Sebut Demokrat Sudah Buat Komitmen dengan Prabowo

AHY mengatakan Partai Demokrat sudah membuat komitmen dengan Prabowo Subianto terkait posisi dalam pemerintahan mendatang.


Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

2 hari lalu

Wakil ketua KPK, Johanis Tanak (kanan) bersama Chairman Korean Chamber of Commerce, Lee Kang Hyun (dua kiri), Deputi bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan dan juru bicara KPK, Ali Fikri, memberikan keterangan kepada awak media seusai mengikuti Forum Group Discussion, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. TEMPO/Imam Sukamto
Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan tidak setuju apabila ada screening awal terhadap calon menteri yang bakal menjabat di era Prabowo Subianto.


Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

Selain investigasi terhadap dosen dan mahasiswa, ITPLN juga membentuk komite agar kasus serupa tak terjadi di kemudian hari.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.