Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada, Guguran Lava Gunung Karangetang Berpotensi Awan Panas

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Gunung api Karangetang mengeluarkan lava pijar di kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, 12 Mei 2015. ANTARA/Fiqman Sunandar
Gunung api Karangetang mengeluarkan lava pijar di kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, 12 Mei 2015. ANTARA/Fiqman Sunandar
Iklan

TEMPO.CO, Manado - Pengamat Gunung Api Karangetang, Yudia Tatipang, meminta warga yang bermukim di sekitar kali agar mewaspadai awan panas guguran Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

Baca: Gunung Karangetang Meletus, 465 Orang Mengungsi

"Pada ujung-ujung guguran/leleran lava terjadi penumpukan material vulkanik yang berpotensi terjadinya awan panas guguran," katanya di Manado akhir pekan lalu.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan sekitar pukul 10.45 WITA, teramati ujung guguran atau leleran lava ke Kali Batuare sejauh lebih kurang 2.000 meter dari kawah dua (bagian utara) serta terdapat penyimpangan kejadian guguran atau leleran ke Kali Melebuhe (timur laut dari kawah dua dan sebelah timur Kali Batuare). Teramati ujung guguran atau leleran ke Kali Melebuhe sudah sejauh 2.500 meter dari kawah dua.

Yudia menambahkan, jarak antara ujung guguran/leleran lava dari Kali Melebuhe ke pantai sekitar 1.000 meter. Di antara Kali Batuare dan Kali Melebuhe terdapat pemukiman bernama Niambangeng, Kampung Batubulan di mana terdapat sekitar delapan kepala keluarga (sembilan laki-laki, sembilan perempuan dan tiga anak-anak).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk sementara masyarakat sudah dievakuasi ke Kampung Kawahang. PVMBG telah berkoordinasi dengan BPBD, Polri dan TNI dan telah menutup jalan dari sebelah barat Kali Batuare hingga Kali Melebuhe dan saat ini, jalan alternatif yang digunakan adalah jalur laut.

Status Gunung Karangetang adalah level III (Siaga) dengan rekomendasi sebagai berikut: masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dan pengunjung agar tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam radius 2,5 kilometer dari kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (kawah Selatan) ke arah Utara-Timur-Selatan-Barat dan radius tiga kilometer ke arah Barat Laut.

Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

Warga di sekitar Gunung Karangetang diharapkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu. "Kami masih meng-update informasi terbaru aktivitas vulkanik Gunung Karangetang," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

27 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

Gunung Merapi menyemburkan sebanyak tiga kali awan panas guguran pada Rabu.


Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

28 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

Sebelumnya, Gunung Merapi menyemburkan awan panas pada Selasa sore pukul 14.57 WIB.


Pasca-Gempa Malam di Yogya: Genting Pasar Berhamburan, Gunung Merapi Landai

50 hari lalu

Atap Pasar Prambanan di Sleman Yogyakarta jatuh berhamburan setelah terjadi gempa bumi Senin petang, 26 Agustus 2024. Dok. BPBD Sleman
Pasca-Gempa Malam di Yogya: Genting Pasar Berhamburan, Gunung Merapi Landai

Sebelum gempa M5,5 dari laut selatan, Gunung Merapi muntahkan awan panas. Setelah gempa?


Gunung Merapi Sering Luncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Selalu Waspada

52 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi Sering Luncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Selalu Waspada

Potensi bahaya Gunung Merapi saat ini dilaporkan berupa guguran lava dan awan panas.


Gunung Berapi di Islandia Meletus, Tempat Spa Blue Lagoon Evakuasi Tamu

53 hari lalu

Pemandangan erupsi gunung berapi terlihat dari Grindavik, Islandia, 8 Februari 2024. Pihak berwenang setempat menyebut ini letusan ketiga yang melanda daerah tersebut sejak Desember 2023 lalu. REUTERS/Frank Nieuwenhuis
Gunung Berapi di Islandia Meletus, Tempat Spa Blue Lagoon Evakuasi Tamu

Blue Lagoon, sebuah spa panas bumi dan tujuan wisata populer Islandia di dekat lokasi letusan, mengumumkan telah mengevakuasi tamu.


Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava 13 Kali Hingga 1,6 Km

58 hari lalu

Luncuran guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin 5 Agustus 2024 malam. Menurut data BPPTKG periode pengamatan 5 Agustus 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB telah terjadi 55 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter ke arah barat daya dan menunjukkan suplai magma masih terus berlangsung sehingga dapat memicu terjadinya awan panas guguran dari Gunung Merapi yang berstatus siaga (level III). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava 13 Kali Hingga 1,6 Km

Gunung Merapi meluncurkan guguran lava 13 kali dengan jarak luncur hingga 1,6 kilometer, Ahad, 18 Agustus 2024.


Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, 2 Hari Berturut-turut

59 hari lalu

Awan panas guguran Gunung Merapi, Minggu 17 Agustus 2024, pukul 12.27 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, 2 Hari Berturut-turut

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas tepat di Hari Kemerdekaan RI, Sabtu 17 Agustus 2024.


Badan Geologi Minta Warga Waspadai Guguran Lava Gunung Karangetang

9 Agustus 2024

Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro. ANTARA/HO-Pos PGA Karangetang
Badan Geologi Minta Warga Waspadai Guguran Lava Gunung Karangetang

Badan Geologi minta warga mewaspadai guguran lava Gunung Karangetang di Sulawesi Utara setelah erupsi beberapa waktu lalu.


Badan Geologi Mencatat Adanya Aliran Lahar dari Gunung Karangetang, Masyarakat Diminta Waspada

7 Agustus 2024

Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro. ANTARA/HO-Pos PGA Karangetang
Badan Geologi Mencatat Adanya Aliran Lahar dari Gunung Karangetang, Masyarakat Diminta Waspada

Badan Geologi mencatat adanya aliran lahar dari Gunung Karangetang yang berada di Sulawesi Utara, Rabu, 7 Agustus 2024.


Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Dua Hari Berturut-Turut, Warga Diminta Waspada

23 Juli 2024

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu malam, 13 Juli 2024. Menurut data BPPTKG periode pengamatan 13 Juli 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB telah terjadi 14 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya dan menunjukkan suplai magma masih terus berlangsung sehingga dapat memicu terjadinya awan panas guguran dari Gunung Merapi yang berstatus siaga (level III) itu. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Dua Hari Berturut-Turut, Warga Diminta Waspada

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran berturut turut pada Senin hingga Selasa, 22 - 23 Juli 2024. Status gunung masih di Level III atau siaga.