Pencarian Sora
Cuplikan game Kingdom Hearts III. (screenshot)
Pada bagian akhir Dream Drop Distance, tokoh utama seri Kingdom Hearts, Sora dikisahkan gagal menjalani ujian Keyblade Master. Penyebabnya, karena ia gagal mengendalikan “kegelapan” di dalam hatinya dan nyaris dirasuki oleh Xehanort, antagonis utama seri Kingdom Hearts. Xehanort sendiri, mudahnya bisa dikatakan sebagai Thanos-nya seri Kingdom Hearts.
Xehanort memiliki misi suci, menyeimbangkan "Kegelapan" dan "Cahaya" di dunia yang akan menentukan perwujudan Kingdom Hearts, pusat segala hati baik yang diselimuti kegelapan ataupun tidak. Menurut Xehanort, "Cahaya" telah mengambil posisi yang terlalu dominan di dunia sehingga satu-satunya cara untuk menyeimbangkannya adalah memperkuat "Kegelapan".
Xehanort sadar betul bahwa memperkuat "Kegelapan" berisiko memicu masalah baru, perperangan baru. Namun, dengan rasa percaya diri dan ego yang begitu tinggi, ia menyakini bahwa dirinya akan bertahan untuk mengetahui apa yang terjadi dengan semesta jika tercipta keseimbangan baru. Ia hanya peduli dengan pengetahuan baru sehingga siapapun yang menghalanginya akan ia habisi.
Sora, yang ditemani sahabatnya, Riku, dan tiga ikon Disney yaitu Miki Tikus, Donal Bebek, dan Gufi menjadi sosok yang berusaha menghentikan misi Xehanort di Kingdom Hearts III. Sayangnya, Sora kehilangan sebagian besar kekuatannya pada game Dream Drop Distance sehingga sebagian kisah utama Kingdom Hearts III adalah perjalanannya untuk menemukan kembali kekuatannya yang hilang.
Potongan Puzzle yang Harus Disatukan
Trailer Kingdom Hearts 3 menampilkan Toy Story World. Kredit: YouTube
Menjelaskan kisah Kingdom Hearts III tanpa membeberkan terlalu banyak detil bukanlah perkara gampang. Terlalu sedikit, gamer bisa kebingungan harus mulai mencerna kisahnya dari mana. Sementara itu, jika membuka terlalu banyak, bisa mengurangi keasyikan game ini. Salah satu keasyikan game Kingdom Hearts III adalah menyusun kembali potongan puzzle dari kisah-kisah game sebelumnya. Jika berhasil, gamer akan mendapatkan kepuasan tersendiri.
Jika memungkinkan, Tempo sangat merekomendasikan gamer untuk memainkan kembali seluruh game Kingdom Hearts sebelum Kingdom Hearts III. Beruntung, Square dan Disney beberapa bulan lalu sudah meluncurkan kompilasi game-game Kingdom Hearts untuk console PlayStation 4 dan Xbox One yang dirasa esensial untuk mendapaTkan gambaran besar narasi Kingdom Hearts. Namun, jika tidak sempat untuk memainkan semuanya, menu flashback di Kingdom Hearts III juga lumayan membantu walaupun tidak disampaikan secara kronologis.
Untungnya, sebagaimana telah disebutkan, Square menyeimbangkan kerumitan kisah game ini dengan gameplay hack and slash yang ciamik. Tetsuya Nomura, selaku sutradara game ini, memperbarui semua rangkaian pergerakan Sora, Gufi, Donal, dan Miki di game ini agar tidak terlalu menyerupai game-game sebelumnya. Hasilnya, gaya menyerang di Kingdom Hearts III lebih atraktif, kreatif, cepat, brutal, namun juga jenaka.
Baca juga: Review Valkyria Chronicles 4: Kembali ke Strategi Militer
Selanjutnya: Ritme Permainan...