Ritme Permainan
Cuplikan game Kingdom Hearts III. (screenshot)
Pada awalnya, gamer mungkin akan menemukan sedikit kesulitan untuk mendapatkan ritme dari gaya permainan yang lebih cepat ini. Salah satunya, karena banyaknya rangkaian pergerakan yang harus diingat plus gaya menyerang Sora yang berubah mengikuti jenis senjata (keyblade) yang digunakan gamer.
Sebagai contoh, jika Sora menggunakan keyblade yang ia dapat dari setting kartun Hercules, Sora akan menggunakan gaya menyerang jarak dekat yang lebih rentan atas serangan balik musuh. Sementara itu, jika Sora menggunakan keyblade yang menonjolkan sihir, ia akan dominan menggunakan serangan jarak jauh walaupun secara kekuatan lebih lemah.
Hal tersebut belum termasuk fitur yang disebut Attraction Flow. Menggunakan command Attraction Flow, Sore bisa menggunakan wahana hiburan Disney Land untuk melancarkan serangan tambahan ke musuh. Wahana yang bisa ia pakai mulai dari wahana bianglala, cangkir, kora-kora, roller coaster, dan masih banyak lagi. Untungnya, wahana-wahana tersebut memiliki kendali yang relatif sederhana.
Jika gamer berhasil menemukan ritme dari gameplay yang baru ini, maka dijamin game ini tidak akan terasa membosankan. Membasmi musuh menjadi terasa sangat menyenangkan karena gamer bisa menggunakan berbagai jenis gaya serangan yang bisa dipadu padankan dengan berbagai wahana milik Disney Land untuk daya rusak yang lebih dahsyat.
Visual yang Ciamik
Cuplikan game Kingdom Hearts III. (screenshot)
Di samping cerita yang seru serta gameplay yang kreatif, Kingdom Hearts juga memiliki tampilan visual yang indah. Mengandalkan Unreal Engine 4, Square berhasil menampillkan grafis yang nyaris menyerupai film-film animasi buatan Pixar yang detil dan penuh warna. Keindahan visual itu makin lengkap dengan frame rate yang konsisten di angka 60 fps (frame per second) yang sangat membantu untuk mewujudkan gameplay yang cepat dan mulus.
Adapun kekurangan dari game ini, yang dirasakan Tempo, adalah dunia permainan yang kelewat besar dan sulit dihapal. Hal itu diperparah dengan peta yang tidak mampu memberikan arahan secara jelas perihal mana jalur utama dan tidak. Diferensiasi jalur utama dan tidak, menurut Tempo, adalah hal penting karena akan membantu gamer untuk menentukan ritme permainannya.
Gamer yang menggemari eksplorasi, biasanya, akan menjelajahi segala sudut dunia permainana yang ia hadapi sebelum mengambil jalur utama yang melanjutkan cerita game. Sementara itu, gamer yang tidak terlalu peduli dengan eksplorasi, biasanya, akan lebih memilih jalur utama untuk menyelesaikan game secepat mungkin. Karena game ini tidak menawarkan hal tersebut, besar kemungkinan gamer yang menginginkan eksplorasi, tanpa sengaja, sudah masuk ke jalur utama cerita Kingdom Hearts III.
Akhir kata, Tetsuya Nomura tidak membual ketika mengklaim game ini akan mampu memuaskan fans casual ataupun garis keras Kingdom Hearts. Kombinasi kisah, permainan, dan visual yang bagus membuat Kingdom Hearts III sulit dilupakan. Apalagi, jika gamer berhasil menamatkan game ini dan mendapatkan true ending yang membuat perasaan campur aduk.
Baca juga: Review Spider-Man PS4: Simulasi Menjadi Spidey
Simak artikel menarik lainnya seputar review Kingdom Hearts III hanya di kanal Tekno Tempo.co.