Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Universitas Brawijaya Teliti Biji Salak untuk Antiaging

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Sejumlah petani menjual buah salak kersikan di Pasar Ranggeh Gondangwetan, Pasuruan,(11/1). Salak Kersikan yang telah menjadi buah andalan Kabupaten Pasuruan dijual dengan harga antara Rp15 - 20 ribu per 110 buah. ANTARA/Musyawir
Sejumlah petani menjual buah salak kersikan di Pasar Ranggeh Gondangwetan, Pasuruan,(11/1). Salak Kersikan yang telah menjadi buah andalan Kabupaten Pasuruan dijual dengan harga antara Rp15 - 20 ribu per 110 buah. ANTARA/Musyawir
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lima mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Brawijaya Malang meneliti manfaat biji buah salak untuk bahan kosmetik, yakni anti-penuaan dini. Hasil penelitian itu sedang dipresentasikan di Thailand.

Daniel Matin AG, salah seorang anggota tim dalam komunikasi via WA dari Thailand dengan Antara di Surabaya, Senin, 4 Februari 2019, menjelaskan bahwa selama ini biji buah salak hanya dianggap limbah yang tidak berguna.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Brawijaya Buat Alat Deteksi Bencana Desfola

"Padahal ada kandungan polifenol dalam biji salak yang memiliki khasiat sebagai antioksidan. Antioksidan diketahui bermanfaat untuk mencegah penuaan dini dengan cara menekan radikal bebas akibat sinar ultraviolet matahari dan mencegah penurunan kolagen," katanya.

Daniel bersama rekan setimnya, yakni Putu Dewi Pradnya Paramitha, Dewinta Intan Rachmawati, Vicka Marcellia Indriawati, dan Eki Mayuka Trisnawati melakukan penelitian yang diakuinya sebagai pengembangan penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait.

"Proses pembuatan diawali dengan pengumpulan bahan baku, yaitu biji salak. Biji salak dikeringkan dengan oven pada suhu tinggi untuk mengurangi kadar air sehingga diperoleh serbuk biji salak yang lebih efektif diekstraksi. Biji salak kering dihancurkan hingga menjadi serbuk kemudian dimaserasi," katanya.

Terlebih dahulu, kata dia, dilakukan pemisahan ampas dan filtrat untuk didapat ekstrak cair biji salak. Ekstrak cair biji salak diolah lagi untuk didapatkan ekstrak kental.

Kemudian bahan itu diolah lagi dan produk terakhir berebentuk serum berukuran nano, kata mahasiswa asal Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Alasan dibuat sediaan antiaging dalam bentuk serum dikarenakan serum memiliki basis air yang lebih sesuai dengan cairan di tubuh sehingga lebih mudah menembus ke dalam lapisan kulit," katanya.

Sedangkan penghantar serum yang digunakan adalah transfersom yang memiliki karakteristik lebih fleksibel dalam menembus pori-pori kulit yang kecil tanpa memecah transfersom hingga ke target.

Daniel menyebutkan bahwa saat ini hasil penelitiannya itu sedang diikutkan lomba dan dalam proses presentasi di Thailand. Hasil dari penjurian lomba itu akan diumumkan pada 6 Februari 2019 seraya dia berharap dukungan doa dari seluruh masyarakat Indonesia.

Baca: Mahasiswa Universitas Brawijaya Buat Tinta Bercahaya dari Bakteri
Baca: Penumbuh Jenggot dari Universitas Brawijaya Ini Juara di Malaysia

Kasubag Kearsipan dan Humas Universitas Brawijaya Kotok Gurito, yang dihubungi terpisah menyatakan mengapresiasi temuan para mahasiswa itu. Ia berharap semoga temuan itu bisa diimplementasikan dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.

"Semoga temuan ini juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa Universitas Brawijaya yang lain untuk giat melakukan penelitian dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

6 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

Polda Metro Jaya meringkus anggotanya yang menggunakan narkoba jenis sabu. Lantas, apa alasan umum ada polisi terlibat narkoba?


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

19 jam lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

22 jam lalu

Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Situs UB
Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

14 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

21 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

28 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.


Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

29 hari lalu

Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]
Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

Universitas Brawijaya menerima 3.662 mahasiswa baru dari total 31.368 pendaftar lewat jalur SNBP.


Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

29 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

29 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.