Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NASA: Langka, Gempa Palu Sangat Cepat

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Seorang anak berjalan di sekitar pemukiman yang rusak akibat gempa dan likuifaksi di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 6 Januari 2019. Warga korban gempa dan likuifaksi di Kelurahan Petobo menolak rencana pemerintah yang akan merelokasi mereka ke wilayah lain karena dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama petani. ANTARA/Mohamad Hamzah
Seorang anak berjalan di sekitar pemukiman yang rusak akibat gempa dan likuifaksi di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 6 Januari 2019. Warga korban gempa dan likuifaksi di Kelurahan Petobo menolak rencana pemerintah yang akan merelokasi mereka ke wilayah lain karena dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama petani. ANTARA/Mohamad Hamzah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi baru menyebut gempa Palu magnitudo 7,5 September lalu adalah peristiwa supershear yang langka. Kurang dari 15 gempa bumi yang bergerak sangat cepat dan sangat kuat seperti ini pernah diidentifikasi.

Baca: Gempa Palu Donggala, Korea Selatan Berikan Hibah USD 10 Juta

Dalam peristiwa ini retakan bergerak di sepanjang sesar dengan sangat cepat, menyebabkan gelombang naik-turun atau sisi-ke-sisi yang mengguncang tanah - disebut gelombang geser seismik - menumpuk dan meningkat. Hasilnya jauh lebih kuat daripada gempa yang lebih lambat.

Peneliti di UCLA, Laboratorium Jet Propulsion NASA di Pasadena, California, dan lembaga-lembaga lain menganalisis pengamatan resolusi tinggi spasial dari gelombang seismik yang disebabkan oleh gempa dahsyat itu, bersama dengan radar satelit dan gambar optik, untuk mengkarakterisasi kecepatan, waktu dan tingkat magnitudo gempa 7,5 Palu yang terjadi pada 28 September 2018.

Mereka menghitung bahwa gempa itu terjadi dengan kecepatan stabil 9.171 mph (14.760 kpj), dengan guncangan utama berlanjut selama hampir satu menit.

Gempa bumi biasanya sekitar 5.600 hingga 6.700 mph (9.000 hingga 10.800 kpj). Saat memproses gambar satelit, para peneliti menemukan bahwa kedua sisi sesar sepanjang 93 mil (150 kilometer) tergelincir sekitar 16 kaki (5 meter) - jumlah yang sangat besar.

"Memahami bagaimana retakan terjadi dalam gempa bumi besar akan membantu meningkatkan model bahaya seismik dan membantu insinyur gempa merancang bangunan dan infrastruktur lainnya untuk lebih tahan terhadap kemungkinan goncangan gempa di masa depan," kata Eric Fielding dari JPL, penulis studi baru yang diterbitkan 4 Februari 2019 di Nature Geoscience. Studi ini berjudul "Early and Persistent Supershear Rupture of the 2018 Magnitude 7.5 Palu Earthquake."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sesar yang pecah menciptakan beberapa jenis gelombang di tanah, termasuk gelombang geser yang menyebar pada 7.900 mph (12.700 kpj). Dalam gempa supershear, pecahan yang bergerak cepat menyalip gelombang geser yang lebih lambat yang merambat di depannya dan mendorongnya bersama menjadi gelombang yang lebih besar dan lebih kuat.

"Guncangan hebat mirip dengan ledakan sonik yang terkait dengan jet supersonik," kata Lingsen Meng, seorang profesor di UCLA dan rekan penulis laporan itu.

Kecepatan yang konsisten dari retakan Palu mengejutkan, mengingat sifat retakan itu sendiri. Gempa bumi supershear yang dipelajari sebelumnya terjadi pada sesar yang sangat lurus, menghasilkan beberapa hambatan untuk gerakan gempa tersebut. Namun, citra satelit dari patahan Palu mengungkapkan bahwa ia memiliki setidaknya dua lengkungan besar. Retakannya mempertahankan kecepatan stabil di sekitar tikungan ini.

Simak artikel lainnya tentang gempa Palu di kanal Tekno Tempo.co.

NASA | NATURE GEOSCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

4 hari lalu

Pusat gempa di Bayah, Banten. Foto : BMKG
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

4 hari lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.


Aktivitas Gunung Awu di Atas Normal Saat Libur Lebaran, Bolak-balik Gempa Vulkanik juga Tektonik

6 hari lalu

Puncak Gunung Awu di Sangihe,  Sulawesi Utara, tertutup awan pada Sabtu 27 Agustus 2022 . Gunung api paling utara di Indonesia ini diturunkan status aktivitasnya ke level II atau Waspada. ANTARA/Jerusalem Mendalora.
Aktivitas Gunung Awu di Atas Normal Saat Libur Lebaran, Bolak-balik Gempa Vulkanik juga Tektonik

Status aktivitas Gunung Awu di Sangihe ditetapkan dalam status Level II atau Waspada sejak 25 Agustus 2022.


Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

9 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.


Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

10 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.


Gempa dari Sesar Sorong-Yapen Guncang Sebagian Papua Barat Pagi Ini

11 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa dari Sesar Sorong-Yapen Guncang Sebagian Papua Barat Pagi Ini

BMKG menyebut kekuatan gempa bermagnitudo 6,0--diperbarui dari info awal M6,1--dengan dampak guncangan yang terukur hingga skala IV MMI.


Gempa Hari Ini Juga Goyang Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

11 hari lalu

Ilustrasi gempa. abcnews.com
Gempa Hari Ini Juga Goyang Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa tektonik kembali menggoyang wilayah Jawa Barat. Yang kedua yang bisa dirasakan sepanjang hari ini, Senin 8 April 2024.


Gempa Bermagnitudo 3,4 Guncang Sukabumi Senin Malam

11 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bermagnitudo 3,4 Guncang Sukabumi Senin Malam

BMKG menyatakan gempa bermagnitudo 3,4 mengguncang wilayah Sukabumi, Senin malam, 8 April 2024 pada pukul 20.31 WIB.


Gempa M2,6 Dirasakan Sebagian Warga Garut dan Bandung Senin Siang

11 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa M2,6 Dirasakan Sebagian Warga Garut dan Bandung Senin Siang

Gempa tektonik menggoyang sebagian wilayah Kabupaten Garut dan Bandung, Senin 8 April 2024, pada pukul 14.07.


Setelah di Dompu, Gempa Terkini Menggoyang Sebagian Garut dan Bandung

11 hari lalu

Peta gempa Garut, 8 April 2024. BMKG
Setelah di Dompu, Gempa Terkini Menggoyang Sebagian Garut dan Bandung

Dua gempa terkini itu memberi guncangan yang setara, yakni skala II MMI, tapi berbeda magnitudo. Simak data BMKG.