TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo mengguncang Kabupaten Mamuju dan sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Barat ,Rabu siang, 6 Februari 2019.
Baca: Gempa Pembuka di Segmen Gempa Besar Mentawai
Baca: Kaitan Gempa-gempa Perairan Barat Sumatera dengan Segmen Mentawai
Baca: NASA: Langka, Gempa Palu Sangat Cepat
Prakirawan BMKG Majene, Ayu Indrawati, mengatakan gempa berlangsung pada pukul 12. 23 WITA dengan pusat gempa terletak pada koordinat 2.96 LS dan 118.52 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 36 kilometer barat daya Kecamatan Tapalang Barat dengan kedalaman delapan kilometer.
"Gempa tergolong gempa tektonik dan tidak berpotensi tsunami. Gempa bumi dirasakan hampir di seluruh wilayah Sulbar dan berlangsung hingga beberapa detik," ujar Ayu.
BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang menyebar melalui media sosial.
BMKG juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa susulan. "Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya jika ada informasi terkait gempa Mamuju yang berasal dari sumber yang tidak jelas," tandas Ayu.
Kepala Pelaksana Harian (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat, Darno Madjid, mengatakan belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa yang terjadi di wilayah Kecamatan Tapalang Barat Kabupaten Mamuju itu.
"Sampai siang ini, belum ada laporan baik lisan maupun tertulis dari seluruh BPBD di Sulbar terkait dampak yang ditimbulkan dari gempat berkekuatan 4,9 magnitodo itu. Namun, tentu kami akan tetap berkoordinasi dengan para Kalak BPBD di seluruh kabupaten, khususnya Kabupaten Mamuju untuk menginventarisir kemungkinan adanya kerusakan yang ditimbulkan dari gempa tersebut," ujarnya.
Sekretaris BPBD Mamuju, Yulius mengatakan, belum menerima laporan adanya kerusakan yang ditimbulkan gempa yang berpusat di Kecamatan Tapalang Barat itu. "Hingga pukul 14.40 WITA, kami belum menerima laporan adanya kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut," ujarnya.
ANTARA
