Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dunia Satwa: Kanguru Sudah Melompat Sejak Jutaan Tahun Lalu

image-gnews
Kanguru merah (Macropus rufus). shutterstock.com
Kanguru merah (Macropus rufus). shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Universitas Uppsala Swedia Benjamin Kear mengungkap bahwa kanguru sudah melompat jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Kangguru ternyata telah memiliki kemampuan melompat sejak jutaan tahun lalu.

Baca juga: Roger Si Kanguru Perkasa Meninggal di Usia 12 Tahun

"Ini adalah salah satu dari beberapa potret yang kita miliki tentang evolusi hewan berkantung di Australasia dalam waktu yang sangat lama," ujar Kear, Rabu, 6 Februari 2019. Penelitian tersebut berdasarkan fosil langka 20 juta tahun lalu yang baru ditemukan. Fosil kangguru langka itu ditemukan di Riversleigh di barat laut Queensland di Australia, sebuah situs harta karun sisa-sisa hewan, termasuk hewan berkantung, kelelawar, kadal, ular, buaya dan burung.

Kanguru merupakan satu-satunya mamalia besar yang menggunakan dua kakinya untuk melompat sebagai bentuk penggerak utama mereka. Studi tersebut mengungkapkan bahwa jika dilihat dari fosil tulang kaki, sepupu kanguru modern yang punah juga bisa melompat dan bergerak dengan empat kaki, serta memanjat pohon.

Anggapan awalnya, kanguru melompat merupakan revolusi kemampuan hewan untuk mengambil keuntungan dari perubahan iklim. Tujuannya adalah untuk membawanya ke kondisi yang lebih kering dan penyebarannya di padang rumput.

Baca juga: Mobil Swakemudi Volvo Tidak Bisa Mengenali Kanguru

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science menunjukkan apa yang dilakukan kanguru tidak sesederhana itu. Pemodelan geometris menunjukkan sepupu kanguru modern yang sudah punah bisa menggunakan rentang ukuran yang sama dengan kanguru saat ini.

"Semuanya menunjuk pada hewan yang sukses beradaptasi dengan lingkungannya, jajaran habitatnya, ekosistem dan itulah sebabnya kangguru begitu sukses hari ini," kata Kear. "Kanguru itu salah satu hewan paling aneh dan luar biasa secara biologis yang mungkin kamu temukan."

Baca juga: Gara-gara Kanguru, Penerbangan di Australia Dibatalkan

Simak artikel menarik lainnya tentang riset seputar dunia satwa hanya di kanal Tekno Tempo.co

ROYAL SOCIETY OPEN SCIENCE | AMB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BKSDA Selidiki Kasus Penjualan Satwa Koleksi Lembaga Konservasi di Madiun

5 hari lalu

Gerenuk adalah sejenis antelop yang ditemukan di Tanduk Afrika dan kawasan Danau Besar di Afrika Timur. Gerenuk memiliki leher, kaki, dan badan yang ramping. TInggi gerenuk bisa mencapai 80-105 dan berat 28-52 kilogram. Gerenuk jantan memiliki tanduk yang melengkung dengan panjang 25-44 sentimeter. dailymail.co.uk
BKSDA Selidiki Kasus Penjualan Satwa Koleksi Lembaga Konservasi di Madiun

Dalam investigasinya, BKSDA menemukan ada enam satwa di lembaga konservasi di Madiun yang diduga dijual.


Giant Panda di Taman Hiburan Hong Kong Lahirkan Bayi Kembar

23 hari lalu

Panda Ying Ying di Ocean Park Hong Kong (Instagram/hkoceanpark)
Giant Panda di Taman Hiburan Hong Kong Lahirkan Bayi Kembar

Kelahiran ini menjadikan Ying Ying sebagai ibu panda tertua tertua di dunia, usianya 19 tahun atau setara dengan 55 tahun pada manusia.


Taman Safari Indonesia Bakal Buka Tempat Rekreasi dan Edukasi Satwa di IKN, Pemetaan Mulai 2025

23 hari lalu

Pengunjung menyaksikan seekor Giant Panda (Ailuropoda melanoleuca) bernama Cai Tao memakan batang bambu saat perayaan ulang tahun di Istana Panda, Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 5 Agustus 2023. TSI menggelar perayaan ulang tahun Giant Panda Cai Tao ke-13 yang merupakan Giant Panda hasil diplomasi antara pemerintah Tiongkok dengan Indonesia untuk dipelihara dan dikembangbiakkan sejak tahun 2017. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Taman Safari Indonesia Bakal Buka Tempat Rekreasi dan Edukasi Satwa di IKN, Pemetaan Mulai 2025

Taman Safari Indonesia menilai IKN memiliki banyak hutan yang dapat dimanfaatkan sebagai taman marga satwa.


BEM UNM Sukses Gelar Seminar Riset Nasional: Membangun Budaya Riset di Kalangan Mahasiswa

33 hari lalu

Seminar Riset Nasional Universitas Negeri Makassar
BEM UNM Sukses Gelar Seminar Riset Nasional: Membangun Budaya Riset di Kalangan Mahasiswa

Seminar Riset Nasional ini dibuka secara resmi oleh Rektor UNM, Prof. Dr. Karta Jayadi, M.Sn.


Peneliti BRIN Dorong Penggunaan Teknologi Terahertz, Dapat Kirim Data Secepat Kilat

34 hari lalu

Peneliti Pusat Riset Elektronika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hana Arisesa menjelaskan terahertz (THz) dapat menjadi teknologi potensial yang dapat diimplementasikan di Indonesia. Dok. Humas BRIN
Peneliti BRIN Dorong Penggunaan Teknologi Terahertz, Dapat Kirim Data Secepat Kilat

BRIN sebagai orkestrator riset nasional perlu berperan sebagai pendorong riset terahertz tingkat nasional bahkan global.


Cara ke Taman Safari dari Jakarta, Bisa Pakai Transportasi Umum

58 hari lalu

Cai Tao panda di Istana Panda Taman Safari Bogor Indoneia. (dok. Istimewa)
Cara ke Taman Safari dari Jakarta, Bisa Pakai Transportasi Umum

Cara ke Taman Safari dari Jakarta bisa menggunakan transportasi umum seperti KRL hingga bus. Berikut ini rute dan tata caranya.


3 Tools AI yang Paling Banyak Digunakan hingga Juli 2024

58 hari lalu

Rekomendasi AI Selain ChatGPT. Foto: Canva
3 Tools AI yang Paling Banyak Digunakan hingga Juli 2024

RevoU melakukan riset tentang penggunaan tools AI di tahun 2024. Apa saja AI yang paling populer sejauh ini?


Riset Peneliti BRIN, Efek Pereda Nyeri dari Daun Kratom Hampir Setara Morfin

3 Juli 2024

Daun Kratom (wikipedia)
Riset Peneliti BRIN, Efek Pereda Nyeri dari Daun Kratom Hampir Setara Morfin

Efek analgesik alkaloid kratom hampir sama dengan efek analgesik yang ditimbulkan morfin.


Startup Risetku Dukung Penelitian dan Inovasi Kesehatan RI

26 Juni 2024

Peneliti kesehatan sekaligus cofounder Risetku, Elvan.
Startup Risetku Dukung Penelitian dan Inovasi Kesehatan RI

Startup Risetku hadir untuk meningkatkan produktivitas peneliti di Indonesia.


Kondisi Kuda Nil di Taman Safari Bogor yang Diberi Makan Sampah Plastik oleh Pengunjung

23 Juni 2024

Seorang pengunjung memberi makan kuda nil  sampah plastik di Taman Safari Indonesia Bogor pada Kamis, 20 Juni 2024 (Instagram/@fakta.jakarta)
Kondisi Kuda Nil di Taman Safari Bogor yang Diberi Makan Sampah Plastik oleh Pengunjung

Setelah kejadian, petugas kesehatan hewan Taman Safari Bogor pada Kamis, 20 Juni 2024 mengeluarkan kantung plastik dari mulut kuda nil.