Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wedhus Gembel Gunung Merapi Sudah 2 KM, PVMBG: Terjauh Saat Ini

image-gnews
Luncuran lava pijar Gunung Merapi tertutup asap putih terlihat dari wilayah Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu, 12 Januari 2019. ANTARA
Luncuran lava pijar Gunung Merapi tertutup asap putih terlihat dari wilayah Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu, 12 Januari 2019. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Guguran awan panas alias wedhus gembel dari puncak Gunung Merapi sudah sejauh 2 kilometer. Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani mengatakan, guguran ini terhitung paling jauh saat periode aktifnya gunung kali ini. "Paling jauh. Waktu itu pernah 1,4 kilometer,” kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 Februari 2019.

Baca juga: BPPTKG: Gunung Merapi Keluarkan 5 Kali Guguran Lava

Kasbani mengatakan, jarak luncuran awan panas tersebut masih berada di dalam batas daerah yang direkomendasikan untuk dikosongkan. Menurut Kasbani, PVMBG beberapa bulan lalu membuat model jangkauan luncuran awan panas guguran dengan memperhitungkan pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi. "Jarak aman sejauh 2,2 kilometer," kata dia.

Menurut Kasbani, kecepatan pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi saat ini juga relatif masih kecil dibandingkan erupsi gunung tersebut sebelumnya. "Pernah sampai 3 ribu meter kubik per hari, pernah sampai 4 ribu meter kubik per hari, tapi sekarang rata-rata 1.300 meter kubik per hari, masih relatif kecil," kata dia.

Sedangkan arah luncuran awan panas masih menuju Kali Gendol. "Di arah situ sampai 3 kilometer tidak ada permukiman. Masih aman. Asal jangan mendaki saja, mendaki ke situ gak boleh," kata dia.

Awan panas yang dihasilkan Gunung Merapi, kata Kasbani, terkadang menghasilkan abu. Selain itu, awan panas juga berpotensi menimbulkan banjir lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi. "Namun jumlahnya belum terlalu besar," kata Kasbani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Penampakan Gunung Merapi saat Luncurkan Lava Pijar

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) lewat akun Twitter resmi melansir informasi awan panas guguran Gunung Merapi pada Kamis, 7 Februari 2018 pukul 18.28 teramati meluncur sejauh 2 kilometer ke arah hulu kali gendol dengan durasi 215 detik. Sepanjang hari itu, sejak pukul 18.00 WIB sampai 24.00 WIB data seismik Gunung Merapi mencatat 38 kali guguran dengan durasi 14-96 detik.

Adapun guguran lava pijar teramati 11 kali dengan jarak luncuran 150 meter sampai 950 meter ke arah tenggara dengan durasi 16-97 detik. Sementara pengamatan pada Jumat, 8 Februari 2019, pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB peralatan seismik Gunung Merapi mencatat 13 kali guguran dengan durasi 16-77 detik dan teramati 2 kali guguran lava ke arah Kali Gendol dengan jarak luncuran 200-750 meter.

Baca juga: Kubah Lava Gunung Merapi Terus Tumbuh, Waspadai Wedhus Gembel

Simak kabar terbaru seputar wedhus gembel Gunung Merapi hanya di kanal Tekno.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

3 hari lalu

Petani dan forum adat di Cangkringan Sleman lereng Gunung Merapi melakukan penanaman komoditas sorgum untuk pertama kalinya pada Senin (22/4). Tempo/Pribadi Wicaksono
Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.


Cerita dari Kampung Arab Kini

4 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

11 hari lalu

Atraksi jathilan di Sleman, DI Yogyakarta. Dok. Istimewa
Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.


Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

26 hari lalu

Suasana Pasar Takjil Kaliurang di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta yang berlangsung 29-31 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

27 hari lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

36 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

52 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

52 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

55 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.