4. Teliti Melihat Aplikasi atau Perusahaan
Meskipun pengguna tidak bisa mengatakan apa adanya jika suatu aplikasi memiliki motif yang menyeramkan, pencarian Google yang cepat dapat membantu pengguna lebih memahami apakah suatu aplikasi aman. Para ahli menyarankan untuk mencari nama aplikasi dan frasa "skandal data" atau "scam."
Hart mengatakan hasilnya harus memberi tahu pengguna jika perusahaan telah mengalami privasi atau kebocoran data baru-baru ini. "Pencarian itu juga harus memberi tahu Anda jika pelanggaran data merupakan kejadian umum di perusahaan itu dan, jika mereka pernah mengalami, bagaimana mereka menanggapinya," ujar Hart. "Jika perusahaan telah terpengaruh beberapa kali dan tidak melakukan apa pun untuk mengatasi masalah tersebut, jauhi aplikasi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak menganggap serius masalah ini."
5. Batasi Paparan Media Sosial
Kiat ini mungkin yang paling sulit diterapkan karena aplikasi media sosial adalah salah satu aplikasi yang paling sering digunakan di ponsel. Skandal data Cambridge Analytica Facebook menempatkan jaringan sosial menjadi tidak aman.
Dampak tersebut menghasilkan eksodus massal pengguna yang lebih muda dari situs tersebut. Tapi bahkan orang-orang yang telah membebaskan diri dari panggilan sirene Facebook (atau tidak pernah membuat profil di tempat pertama) mungkin masih berisiko untuk invasi privasi.
Jika pengguna muncul di akun teman atau anggota keluarga, dan masih terlihat online, setelah akun itu diamati, perusahaan dapat membangun "profil bayangan" yang merinci kesukaan, ketidaksukaan, kecenderungan politik seseorang, kepercayaan agama, dan banyak lagi. Jadi bijaksanalah dan membatasi jumlah informasi yabg dibagikan di media sosial.
Semakin banyak informasi yang pengguna bagikan, semakin banyak data yang tersedia untuk membuat iklan untuk pengguna. Isinya hanya jumlah minimum dari informasi yang diperlukan dan jangan rela data tambahan hanya untuk membuat profil pengguna lebih lengkap.
"Aplikasi smartphone pada umumnya lebih 'menyeluruh' dalam hal iklan bertarget. Bahkan ada kekhawatiran di antara beberapa program yang mengakses mikrofon ponsel Anda (mungkin untuk iklan yang lebih bertarget)," kata Bobby Kittleberger, kepala Legal Software Help.
Dan jangan lupa bahwa semakin banyak informasi yang pengguna berikan di profil, semakin banyak informasi yang berisiko jika terjadi pelanggaran data.