TEMPO.CO, Bandung - Sebanyak lima tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung dan Korea meraih gelar juara utama, emas, dan perunggu dalam lomba 13th Design Camp International Design Workshop, International Student Joint Capstone Design Project (i-CAPS) di Taiwan, 21-25 Januari 2019.
Peraih medali emas, misalnya, membuat konsep Exta Device. Alat itu dirancang untuk membantu wisatawan asing dan orang tua yang tengah pelesir.
Anggota tim perancang Exta Device, Christianto Salimanan, mahasiswa Arsitektur 2015 ITB
mengatakan, perangkat itu memuat alat bantu seperti bahasa terjemahan, peta wilayah, hingga tombol panggilan darurat. “Itu tersambung ke pos polisi terdekat,” katanya di kampus ITB, Senin, 18 Februari 2019.
Bersama Imam Boni Mores (Teknik Fisika 2015), Catherine Anggraeni Lestari (Teknik Mesin 2015), serta Baek In Hye dan Kim Min Sung dari Jeju National University Korea Selatan, perangkat itu meraih Gold Prize. Hasil lomba itu mengantar mereka ke kompetisi lanjutan di Korea Selatan Agustus mendatang.
Tim campuran mahasiswa dua negara itu kini tengah menyiapkan inovasi baru. Christianto
membeberkan, mereka akan membuat kotak makan canggih terkait dengan tema besar kompetisi yaitu Smart Living. “Alat ini juga untuk mengurangi sampah plastik kemasan kuliner,” ujarnya kepada Tempo.
Rancangannya, kotak makanan itu berbahan antiair. Di dalamnya ikut dibenamkan perangkat
seperti sensor-sensor dan pengolah data. Sensor itu akan mengidentifikasi seperti jumlah kalori makanan yang dimasukkan ke kotak makan. Menu diet diberlakukan pada kotak makan canggih itu. “Hasilnya akan terbaca di aplikasi smartphone,” ujarnya.
Tim mahasiswa ITB yang dibimbing dosen tengah menyiapkan sistem perangkat lunak juga kerasnya untuk kotak makanan itu. Rekan tim dari Korea Selatan juga bakal menggarap pemrograman alat. Lomba itu kata Christianto, mengadu gagasan inovasi mahasiswa Asia seperti Korea, Indonesia, Singapura, dan Malaysia terkait dengan Internet of Things.