Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penelitian Ungkap Keberadaan Jaringan Akupunktur dalam Tubuh

image-gnews
TEMPO/Arif Fadillah
TEMPO/Arif Fadillah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian yang dilakukan ilmuwan di Seoul National University mengkonfirmasi keberadaan meridian atau jaringan jalan chi yang tersebar dalam tubuh (akupunktur). Para peneliti itu menyebutnya sebagai sistem primo-vaskular, demikian dilaporkan laman upliftconnect, beberapa waktu lalu.

Para peneliti Korea saat ini sekarang percaya bahwa sistem pembuluh darah sebenarnya adalah komponen fisik dari Sistem Meridian Akupunktur. Juga telah disarankan bahwa sistem itu terlibat dalam menyalurkan aliran energi dan informasi yang disampaikan oleh biofoton (gelombang cahaya elektromagnetik) dan DNA.

Sebelumnya, ilmuwan Korea Utara Kim Bong-Han mengatakan, bahwa ia telah menemukan meridian pada awal 1960-an. Kim Bong-Han menunjukkan bahwa struktur tubular baru ada di dalam dan di luar pembuluh darah dan pembuluh limfatik, serta pada permukaan organ internal dan di bawah dermis.

Dia percaya itu adalah garis meridian tradisional. Meridian disebut saluran atau saluran Bonghan, setelah penelitiannya. Namun, sekarang keberadaan sistem tersebut di berbagai organ telah dikuatkan oleh penelitian lebih lanjut yang baru.

Para ilmuwan mengatakan bahwa sistem ini adalah bagian penting dari sistem kardiovaskular. Mereka mempelajari pengobatan oriental dengan metode biofisik menyuntikkan pewarna khusus yang mewarnai meridian.

Dengan menyuntikkan pewarna ke titik akupunktur, mereka bisa melihat garis tipis. Namun, tidak muncul di titik non-akupunktur di mana tidak ada meridian. Para peneliti menemukan bahwa garis meridian tidak terbatas pada kulit, tapi kenyataannya adalah sistem saluran yang dilalui cairan mengalir, dan cairan berkumpul untuk membentuk sel-sel induk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, para ilmuwan menggunakan kombinasi teknik pencitraan dan CT scan untuk mengamati titik-titik terkonsentrasi dari struktur mikrovaskular yang jelas. Serta yang sesuai dengan peta titik akupunktur yang dibuat oleh praktisi energi Tiongkok pada zaman kuno.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Journal of Electron Spectroscopy dan Related Phenomena, para peneliti menggunakan pencitraan CT kontras dengan radiasi pada kedua titik non-akupunktur dan titik akupunktur. CT scan mengungkapkan perbedaan yang jelas antara titik non-akupunktur dan struktur anatomi titik akupunktur.

Terdapat 12 meridian berpasangan primer dan dua meridian pertengahan tunggal, enam Yang dan enam Yin. Meridian Yang mengalir di tubuh dan meridian Yin mengalir ke atas tubuh. Setiap meridian juga berkaitan dengan suatu unsur. Dan meridian paling aktif pada waktu tertentu baik siang atau malam hari, serta setiap meridian dipengaruhi oleh suatu unsur atau musim.

Sifat meridian, dalam struktur unsurnya, dan sebagai wadah bagi kekuatan hidup, menunjukkan kerumitan dan hubungan mendalam tubuh pada tingkat sel, dengan alam semesta. Manusia terhubung erat oleh unsur-unsur, struktur energik dan aliran energi, ke semua kehidupan, pada tingkat sel, fisik. Bumi juga dikatakan memiliki jalur energik atau garis ley, mirip dengan meridian.

UPLIFTCONNECT | JOURNAL OF ELECTRON SPECTROSCOPY | RELATED PHENOMENA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

14 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

21 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

28 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.


Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

29 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

29 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

32 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Penanggalan Karbon dan Kontroversi Situs Gunung Padang

34 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Penanggalan Karbon dan Kontroversi Situs Gunung Padang

Penerbit menyebut laporan penelitian situs Gunung Padang yang dibuat Danny Hilman dkk mengandung kekeliruan besar, terkait penanggalan karbon.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

38 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

45 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

1.402 monyet ekor panjang yang ditangkap dari alam liar di Indonesia diimpor oleh industri penelitian dan pengujian AS selama tahun 2023.