Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bumi Terlihat Semakin Hijau dari Angkasa

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Ilustrasi hutan pinus. dok.TEMPO
Ilustrasi hutan pinus. dok.TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 1980-an, citra satelit menunjukkan bahwa penghijauan di bumi telah tumbuh sebesar 2,3 persen per dekade. Menurut sebuah studi terbaru, yang diterbitkan 11 Februari 2019 di Nature Sustainability, dijelaskan salah satu faktor utama adalah meningkatnya fotosintesis.

Baca jugaPemanasan Global, Suhu Bumi Tahun Lalu Masih Panas

Semakin banyaknya CO2 yang dihasilkan oleh manusia, maka proses fotosistesis juga semakin meningkat. Kemudian, daun-daun baru pun tumbuh.

Cina dan India adalah dua negara terpadat di Bumi, yang telah menyumbang sekitar sepertiga dari penghijauan sejak tahun 2000, terutama penghijauan hutan dan sektor pertanian.

“Cina dan India, dua negara berkembang, berkontribusi paling besar dalam peningkatan luas daun.”

Para ahli dari Universitas Boston menggunakan data dari Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer, atau MODIS NASA, yang menggunakan teknologi satelit canggih untuk mendokumentasikan permukaan bumi setiap hari.

Dalam rentang tahun 2000 - 2017, peneliti melihat peningkatan lahan hijau yang ternyata terdiri dari lahan pertanian, hutan, dan padang rumput.

Data satelit mengungkapkan bahwa secara global, sepertiga area yang ditumbuhi tanaman hijau, sedangkan hanya lima persen yang berwarna cokelat.

Sebanyak 6,6 persen area vegetasi dunia berada di Cina. Negara tersebut bertanggung jawab atas 25 persen peningkatan penghijauan dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagian besar penghijauan di Cina terjadi pada hutan dan lahan pertanian. Cina memang telah menerapkan program skala besar untuk melindungi dan memulihkan hutannya.

Sedangkan India, bidang pertanian menyumbang 82 persen dari penghijauan.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Nature Climate Change, dikatakan bahwa penghijauan terlihat terus tumbuh di daerah Australia, Afrika bagian tengah, Lembah Amazon, Amerika Serikat bagian tenggara, dan Eropa. Sedangkan lahan yang terlihat kecoklatan berada di barat laut Amerika Utara dan Amerika Selatan bagian tengah

Besarnya CO2 merupakan penyebab atas perubahan warna hijau di permukaan bumi selama 17 tahun dilihat dari satelit karena banyaknya daun baru yg tumbuh akibat fotosintesis.

Namun, situasi menghijaunya permukaan bumi ini tidak diketahui akan bertahan sampai berapa lama. Sayangnya dari tanda-tanda yang diperlihatkan, kondisi tersebut tidak akan bertahan lama.

Faktanya, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa saat planet bumi menghangat dan tanahnya kering, tanaman akan kekurangan air, yang menyebabkan penurunan pertumbuhan tanaman.

NABILA HANUM | POPSCI | IFLSCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

7 hari lalu

Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.
Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

Umat Islam yang tinggal di negara-negara belahan bumi bagian utara harus berpuasa relatif lebih lama daripada bumi bagian selatan.


SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

10 hari lalu

Pesawat ruang angkasa SpaceVIP yang akan membawa enam penumpang makan di atmosfer Bumi (Instagram/@restaurantalchemist)
SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

Bukan hanya perjalanan ke ruang angkasa yang spesial, makanan yang disajikan pun istimewa hasil kolaborasi dengan chef restoran Bintang Michelin.


Dukung Pariwisata Berkelanjutan di The Mandalika, ITDC dan PWLT Lakukan Penghijauan

46 hari lalu

ITDC dan PWLT berkolaborasi dengan sejumlah pihak mengadakan kegiatan penghijauan dan pembersihan pantai, di The Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 10 Februari 2024. (dok. Istimewa)
Dukung Pariwisata Berkelanjutan di The Mandalika, ITDC dan PWLT Lakukan Penghijauan

Kegiatan penghijauan dan beach clean up ini merupakan bagian dari program Integrated Sustainable Tourism ITDC sejak Desember 2023


Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Sebuah asteroid kecil melewati atmosfer Bumi terlihat di Surrey, Inggris 13 Februari 2023. Asteroid kecil berukuran 1 meter, yang saat ini ditunjuk sebagai Sar2667, meledak setelah memasuki atmosfer bumi. Twitter/@KadeFlowers/via REUTERS
Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.


Ratusan Anak Muda di Jawa Barat Bahas Krisis Iklim di Festival Bumi Suaka 2023

18 Desember 2023

Kerusakan lingkungan di tambang pasir gunung di Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/1). Kegiatan tambang ilegal ini semakin meluas dan mengancam rusaknya lingkungan di kawasan Bandung Barat. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam. TEMPO/Prima Mulia
Ratusan Anak Muda di Jawa Barat Bahas Krisis Iklim di Festival Bumi Suaka 2023

Kegiatan ditujukan untuk membahas kontribusi anak muda dalam mendukung isu lingkungan dan mendorong kesadaran dampak krisis iklim.


Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley (ESA)
Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.


SpaceX Elon Musk Akan Bernilai $500 atau Rp7,8 Kuadriliun pada 2030

11 November 2023

Roket SpaceX Falcon Heavy lepas landas membawa pesawat ruang angkasa NASA untuk menyelidiki asteroid Psyche dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS, 13 Oktober 2023. REUTERS/Joe Skipper
SpaceX Elon Musk Akan Bernilai $500 atau Rp7,8 Kuadriliun pada 2030

Miliarder Ron Baron mengatakan SpaceX Elon Musk akan bernilai sekitar $500 atau sekitar Rp7,8 kuadriliun miliar pada tahun 2030.


Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

7 November 2023

Tata Surya. FOto: Space.com
Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.


Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

2 November 2023

Dua bintik hitam besar di matahari, yang dikenal sebagai sunspots (bintik matahari), muncul pada bulan Februari 2013, dan masing-masing seluas enam kalli Bumi. Kredit: NASA/SDO/AIA/HMI/Goddard Space Flight Center
Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

Rho Coronae Borealis adalah bintang katai deret utama berwarna kuning-oranye dengan 96 persen massa Matahari Bumi.


Mengenal Fitoplankton, Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

1 November 2023

Mengenal Fitoplankton, Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

Penghasil oksigen utama di bumi bukanlah tumbuhan, melainkan mikroorganisme yang ada dalam ekosistem laut yang disebut fitoplankton.