Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Penghijauan di India dan Cina Berubah dalam 20 Tahun

image-gnews
Para mahasiswa dan relawan pecinta lingkungan hidup Kalimantan Selatan yang dikoordinir oleh Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia melakukan penanaman Pohon Rambai di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan
Para mahasiswa dan relawan pecinta lingkungan hidup Kalimantan Selatan yang dikoordinir oleh Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia melakukan penanaman Pohon Rambai di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian yang dilakukan oleh lembaga antariksa dan penerbangan Amerika Serikat atau NASA mengungkapkan bahwa tren penghijauan di India dan Cina berubah dalam 20 tahun. Studi tersebut menunjukkan persentasi penghijauan India dan Cina selama 20 tahun terakhir.

Baca: Bumi Terlihat Semakin Hijau dari Angkasa

Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Sustainability, penghijauan di Cina adalah berasal dari hutan (42 persen) dan lahan pertanian (32 persen), tapi di India sebagian dari lahan pertanian (82 persen) dengan kontribusi kecil dari hutan (4,4 persen).

"Itu adalah temuan yang mengejutkan, mengingat gagasan umum degradasi lahan di negara-negara berpenduduk padat akibat eksploitasi berlebihan," ujar penulis utama penelitian tersebut Chi Chen dari Boston University, seperti dilansir laman India Today, beberapa hari yang lalu.

Menurut penelitian tersebut, tren penghijauan juga bisa berubah di masa depan, tergantung pada berbagai faktor. Contohnya, peningkatan produksi pangan di India yang difasilitasi oleh irigasi air tanah. Jika air habis, maka tren dapat berubah.

Para peneliti juga menunjukkan bahwa keuntungan dalam penghijauan di seluruh dunia tidak selalu mengimbangi hilangnya vegetasi alami di daerah tropis seperti Brasil dan Indonesia.

"Cina dan India merupakan sepertiga dari penghijauan, tapi hanya mengandung 9 persen dari luas daratan planet yang tertutup vegetasi," kata Chi Chen.

Menurut ilmuwan riset dari Ames Research Center NASA dan penulis pendamping penelitian Rama Nemani, ketika penghijauan Bumi pertama kali diamati, dia berpikir itu disebabkan oleh iklim yang lebih hangat, lebih basah dan pemupukan dari penambahan karbon dioksida di atmosfer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sekarang dengan data Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS), kita melihat bahwa manusia juga berkontribusi," tutur Nemani. "Begitu orang menyadari ada masalah, mereka cenderung memperbaikinya. Pada 1970-an dan 80-an di India dan Cina, situasi di sekitar hilangnya vegetasi tidak baik".

Kontribusi besar Cina terhadap tren penghijauan global sebagian besar berasal dari program-programnya untuk melestarikan dan memperluas hutan dengan tujuan mengurangi degradasi lahan, polusi udara, dan perubahan iklim.

Produksi makanan di Cina dan India telah meningkat lebih dari 35 persen sejak tahun 2000, sebagian besar karena peningkatan area panen melalui berbagai tanam yang difasilitasi oleh penggunaan pupuk dan irigasi permukaan dan atau air tanah.

"Sementara pada 1990-an, orang-orang menyadarinya, dan hari ini segalanya telah membaik. Manusia luar biasa tangguh. Itu yang kita lihat di data satelit," ujar Nemani.

Simak kabar terbaru tentang penghijauan hanya di kanal Tekno Tempo.co

INDIATODAY | NATURE SUSTAINABILITY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 jam lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 jam lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

15 jam lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

16 jam lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

17 jam lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

18 jam lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

20 jam lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyisakan pekerjaan rumah bagi PT Kereta Api Indonesia berupa utang Rp6,9 triliun ke Bank Pembangunan Cina (CDB)


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

1 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024